Fungsi Pajak Teori Perpajakan Secara Umum

1 Pengenaan bea masuk dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM untuk produk-produk impor tertentu dalam rangka melindungi produk- produk dalam negeri. 2 Pemberlakuan tax holiday, dimaksudkan untuk menarik investor asing agar menanamkan modalnya di Indonesia.

3. Sistem Pemungutan Pajak

Dalam memungut pajak dikenal beberapa sistem pemungutan pajak yaitu : a. Official Assesssment System Official Assesssment System adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang kepada aparatur perpajakan untuk menentukan besarnya pajak yang terutang setiap tahunnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Dalam sistem ini, inisiatif serta kegiatan menghitung dan memungut pajak sepenuhnya berada di tangan para aparatur perpajakan. Berhasil atau tidaknya pelaksanaan pemungutan pajak bergantung pada aparatur perpajakan. b. Self Assesssment System Self Assesssment System adalah sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang kepada Wajib Pajak dalam menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang setiap tahunnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Dalam sistem ini, inisiatif serta kegiatan menghitung dan membayar pajak sepenuhnya berada di tangan Wajib Pajak. Wajib Pajak dianggap mampu melaporkan dan mempertanggungjawabkan sendiri jumlah pajak yang terutang, mampu memahami undang-undang perpajakan yang sedang berlaku dan mempunyai kejujuran yang tinggi serta menyadari akan pentingnya membayar pajak. Berhasil atau tidaknya pelaksanaan pemungutan pajak banyak bergantung pada Wajib Pajak sendiri. c. Withholding System Withholding System adalah sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang kepada pihak ketiga yang ditunjuk untuk menentukan besarnya pajak, melaporkan pajak dan mempertanggungjawabkan pajak yang terutang sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Pihak ketiga yang dimaksud di sini adalah pemberi kerja dan bendaharawan pemerintah. Berhasil atau tidaknya pelaksanaan pemungutan pajak bergantung pada pihak ketiga yang ditunjuk.

4. Sanksi Pidana

Sesuai Pasal 39 ayat 1 Undang-undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan : “Barang siapa dengan sengaja tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong atau dipungut, sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan Negara diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 6 enam tahun dan denda setinggi-tingginya 4 empat kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar”