3. Tarif Pemotongan PPh Pasal 21 Bagi Penerima Penghasilan yang Tidak
mempunyai NPWP
a. Bagi Penerima Penghasilan yang dipotongan PPh Pasal 21 yang tidak
memiliki NPWP, dikenakan pemotongan PPh Pasal 21 dengan tarif lebih tinggi 20 dari pada tarif yang diterapkan terhadap Wajib Pajak yang
memiliki NPWP. b.
Jumlah PPh Pasal 21 yang harus dipotong adalah sebesar 120 dari jumlah PPh Pasal 21 yang seharusnya dipotong dalam hal yang bersangkutan
memiliki NPWP. c.
Pemotongan PPh Pasal 21 hanya berlaku untuk pemotongan PPh Pasal 21 yang bersifat tidak final.
d. Dalam hal pegawai tetap atau penerima pensiun berkala sebagai penerima
penghasilan yang telah dipotong PPh Pasal 21 dengan tarif yang lebih tinggi 20 mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP dalam tahun kalender
yang bersangkutan paling lama sebelum pemotongan PPh Pasal 21 untuk masa pajak Desember. PPh Pasal 21 yang telah dipotong atas selisih
pengenaan tarif sebesar 20 lebih tinggi tersebut diperhitungkan dengan PPh Pasal 21 yang terutang untuk bulan-bulan selanjutnya setelah memiliki
NPWP.
TABEL 3.6 Tarif Pajak Untuk Wajib Pajak Yang Tidak Memiliki NPWP
Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak untuk Wajib Pajak yang Tidak
Memiliki NPWP sd Rp 50.000.000
6 atau 120 x 5 Di atas Rp 50.000.000 - Rp
250.000.000 18 atau 120 x 15
Rp 250.000.000 – Rp 500.000.000 30 atau 120 x 25
Diatas Rp 500.000.000 36 atau 120 x 30
Sumber : www.pajak.go.id
D. Tata Cara Penerapan dan Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21
Karyawan Di PPKS
Dengan adanya perubahan pada PTKP dan tarif PKP, tata cara perhitungan PPh Pasal 21 juga mengalami perubahan. Perubahan itu diatur dalam Peraturan
Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-31PJ2012 tentang pedoman teknis tata cara pemotongan, penyetoran dan pelaporan pajak penghasilan pasal 21 yang
berhubungan dengan pekerjaan, jasa dan kegiatan orang pribadi.
1. Penghitungan Pajak Penghasilan Bagi Karyawan Tetap
Penghasilan pegawai tetap yang dipotong pajak setiap bulan adalah jumlah penghasilan bruto setelah dikurangi dengan biaya jabatan, iuran pensiun yang
dibayar sendiri oleh pegawai termasuk iuran tunjangan hari tua jaminan hari tua yang dibayar sendiri oleh pegawai dan Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP.
Besarnya biaya jabatan maksimal mulai tahun 2009 sebesar Rp 500.000 per bulan atau Rp 6.000.000 per tahun PMK-250PMK.032008. Sedangkan sebelum
tahun 2009, besarnya biaya jabatan maksimal adalah Rp 108.000 per bulan atau Rp 1.296.000 per tahun KMK-521KMK.041998.