Realisasi Pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 21 Pada PPKS Unit

Berikut ini persentasi perubahan dalam membayar Pajak Penghasilan Pasal 21 : A – B 100 B Rp 600.557.000 – Rp 430.507.000 100 = 39,5 Rp 430.507.000 Keterangan : A = Pembayaran PPh Pasal 21 Tahun 2014 B = Pembayaran PPh Pasal 21 Tahun 2013 Dari perhitungan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembayaran PPh Pasal 21 mengalami peningkatan 39,5 dari tahun 2013 dengan jumlah Rp 430.507.000,- menjadi Rp 600.557.000,- pada tahun 2014.

G. Kendala-kendala yang Dihadapi Dalam Pembayaran PPh 21 Di PPKS

Unit Usaha Marihat dan Upaya Mengatasinya 1. Terlalu cepatnya PemerintahDirektorat Jenderal Pajak melakukan perubahan peraturan atau undang-undang tentang tata cara pembayaran, penghitungan dan pelaporan pajak seperti pengisian Surat Setor Pajak SSP, Surat Pemberitahuan SPT Tahunan, formulir 1721-A1 dan formulir 1721-A2 sehingga banyak Wajib Pajak yang salah dalam melakukan pengisian data. Untuk mengatasi kendala tersebut, pemotong pajak yang telah ditunjuk oleh perusahaan akan membantu Wajib Pajak dalam melakukan pengisian formulir 1721-A1 dan 1721-A2. 2. Kurangnya penyuluhan yang baik dari Kantor Penyuluhan Pajak KPP tentang tata cara pembayaran, penghitungan dan pelaporan pajak yang x x selalu berubah setiap tahunnya, seperti prosedur pelaporan pajak, pengisian Surat Setor Pajak SSP, Surat Pemberitahuan SPT Tahunan, formulir 1721-A1 dan 1721-A2, pendaftaran NPWP dan pelaporan NPWP Pribadi. 3. Pendaftaran NPWP yang sudah dapat dilakukan secara online melalui e-reg electronic registration www.pajak.go.id belum terlaksana dengan baik dikarenakan sering error-nya jaringan pada link yang dituju. Dalam pelaporan NPWP Pribadi Wajib Pajak diharuskan untuk memiliki e- mail. Akan tetapi tidak semua tenaga kerja memiliki e-mail, bahkan banyak tenaga kerja yang buta internet dan ada sebagian tenaga kerja yang lupa dengan alamat e-mail yang dimiliki. Untuk mengatasai kendala tersebut pemotong pajak yang telah ditunjuk oleh perusahaan akan membantu Wajib Pajak dalam melakukan pendaftaran dan pelaporan NPWP Pribadi. 4. Kurangnya Kepatuhan Karyawan Banyak tenaga kerja yang telah memenuhi syarat untuk memiliki NPWP tetapi belum mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak untuk memperoleh NPWP. Maka dari itu PPKS Unit Usaha Marihat akan mendaftarkan tenaga kerjanya yang tidak memiliki NPWP ke Kantor Penyuluhan Pajak. Untuk itu karyawan diminta menyerahkan data-data karyawan seperti KTP Kartu Keluarga kepada Krani II-D. Akan tetapi, ada beberapa karyawan yang tidak memberikan fotokopi KTPnya kepada Krani II-D.