Pelayanan Jasa dan Konsultasi

21

BAB III PEMBAHASAN

A. Teori Perpajakan Secara Umum

1. Definisi dan Unsur Pajak

Ada beberapa definisi pajak yang diungkapkan oleh para ahli : a. Menurut Soemahamidjaja 2011, pajak adalah iuran wajib berupa uang atau barang yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma-norma hukum guna menutupi biaya produksi barang-barang dan jasa-jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum. b. Menurut Adriani 2014, pajak ialah iuran masyarakat kepada negara yang dapat dipaksakan yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran- pengeluaran umum yang berhubungan dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan. c. Menurut Soemitro 2013, pajak ialah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapatkan jasa timbal balik kontraprestasi yang langsung dapat ditujukan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Definisi tersebut kemudian disempurnakan menjadi : Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan “surplus”-nya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment. Dalam Pasal 1 angka 1 Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 Perubahan Ketiga Atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, pajak didefinisikan sebagai kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Unsur-unsur yang ada dalam definisi pajak dapat diuraikan sebagai berikut : 1 Dapat Dipaksakan Salah satu hal yang membedakan pajak dengan pungutaniuran lainnya adalah sifat “memaksa” yang melekat didalamnya. Pajak merupakan kontribusi yang dapat dipaksakan, sementara sumbangan atau hadiah merupakan kontribusi yang bersifat sukarela. Dalam memungut pajak, pemerintah memiliki kewenangan penuh untuk melakukan pemaksaan agar Wajib Pajak memenuhi kewajiban perpajakannya. Oleh karena itu, pajak yang terutang menurut peraturan perundang-undangan selalu dapat dipaksakan. 2 Dipungut Berdasarkan Undang-undang Unsur definisi pajak yang juga sangat penting adalah bahwa pajak harus ditetapkan berdasarkan undang-undang. Karena pemungutan pajak dapat dipaksakan dan tidak memberikan imbalan secara langsung, maka pemungutan pajak harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari rakyat melalui DPR. Hal ini sesuai dengan bunyi Pasal 23 ayat 2 UUD 1945, yaitu “Segala pajak untuk kegunaan kas negara berdasarkan undang- undang”. Oleh sebab itu, pemungutan pajak harus mendapat persetujuan