dengan Pekerjaan dari Pegawai Harian dan Mingguan serta Pegawai Tidak Tetap Lainnya yang Tidak Dikenakan Pemotongan Pajak Penghasilan.
f. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
541KMK.042000 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 184PMK.032007
tentang Penentuan Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran dan Penyetoran Pajak, Penentuan Tempat Pembayaran Pajak dan Tata Cara Pembayaran,
Penyetoran dan Pelaporan Pajak serta Tata Cara Pengangsuran dan Penundaan Pembayaran Pajak.
3. Pemotong Pajak Penghasilan Pasal 21
Pemotong PPh Pasal 21 adalah setiap orang pribadi atau badan yang diwajibkan oleh Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000 dan terakhir Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 untuk memotong PPh Pasal 21.
Yang termasuk pemotong PPh Pasal 21 dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 252KMK.032008 adalah :
a. Pemberi kerja yang terdiri dari orang pribadi dan badan.
b. Bendahara pemerintah baik Pusat maupun Daerah.
c. Dana pensiun atau badan lain seperti Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Jamsostek dan badan-badan lainnya. d.
Orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas serta badan yang membayar honorarium atau pembayaran lain kepada jasa tenaga
ahli, orang pribadi dengan status subjek pajak luar negeri, peserta pendidikan, pelatihan dan magang.
e. Penyelenggara kegiatan termasuk badan pemerintah, organisasi yang
bersifat nasional dan internasional, perkumpulan, orang pribadi serta lembaga lainnya yang menyelenggarakan kegiatan.
4. Penerima Penghasilan Wajib Pajak PPh Pasal 21
Penerima penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 adalah orang pribadi yang merupakan :
a. Pegawai.
b. Penerima uang pesangon, pensiun atau uang manfaat pensiun, tunjangan
hari tua atau jaminan hari tua termasuk ahli warisnya. c.
Bukan pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan sehubungan dengan pemberian jasa atau kegiatan, antara lain meliputi :
1 Tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas yang terdiri dari pengacara,
akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris, penilai dan aktuaris. 2
Pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintang film, bintang iklan, sutradara, kru film, foto model, pemain drama, penari, pemahat,
pelukis dan seniman lainnya. 3
Olahragawan. 4
Penasehat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh dan moderator. 5
Pengarang, peneliti dan penerjemah. d.
Peserta kegiatan yang menerima atau memperoleh penghasilan sehubungan dengan keikutsertaannya dalam suatu kegiatan, antara lain meliputi :
1 Peserta perlombaan segala bidang antara lain perlombaan olah raga, seni,
ketangkasan, ilmu pengetahuan, teknologi dan perlombaan lainnya. 2
Peserta rapat, konferensi, sidang, pertemuan atau kunjungan kerja.