Uji Reabilitas Metode Analisis Perbandingan Rata-rata

8. Uji Validitas dan Realibilitas a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan kuisioner. Menurut Umar 2000, validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mampu mengukur apa yang ingin diukur. Menurut Umar bahwa sangat disarankan agar jumlah responden untuk di uji coba minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30 orang ini distributor skor nilai akan lebih mendekati kurva normal. Dalam penelitian ini sampel uji validitas diambil sebanyak 30 orang di luar daripada sampel pada Kantor Divisi Regional I PT. Telkom Medan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika r hitung r tabel , maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid. 2. Jika r hitung r tabel , maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.

b. Uji Reabilitas

Reabilitas merupakan tingkat kendala suatu instrumen penelitian. Instrumen yang reliabel adalah instrument yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama Sugiyono, 2005. Uji reabilitas dapat menunjukkan konsistensi dari jawaban-jawaban responden yang terdapat pada kuisioner. Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pernyataan yang sudah valid. Universitas Sumatera Utara Dalam penelitian ini dilakukan ujij validitas dan reabilitas dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0. Butir pertanyaan yang sudah valid dalam uji validitas akan ditentukan realibitasnya dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika r alpha positif atau r tabel , maka pernyataan reliabel 2. Jika r alpha negative atau r tabel , maka pernyataan tidak reliabel Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Uji validitas dan reabilitas dilakukan untuk menguji apakah kuisioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian atau tidak. Valid artinya data yang diperoleh melalui kuisioner dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh melalui kuisioner hasilnya konsisten bila digunakan untuk penelitian lain. 9.Metode Analisis Data a. Metode Analisis Deskriptif Metode analisis dengan cara data yang disusun dan dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan. Data diperoleh dari data primer berupa daftar pertanyaan yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian yaitu karyawan Kantor Divisi Regional I PT. Telkom Medan. Universitas Sumatera Utara

b. Metode Analisis Perbandingan Rata-rata

Teknik statistik yang digunakan adalah Paired Sampled t Test. Trihendradi 2008 mengatakan bahwa uji ini digunakan untuk membandingkan dua mean rata-rata sampel yang berpasangan. Sampel berpasangan adalah sebuah sampel yang terdiri dari satu subjek, tetapi mengalami dua perlakuan yang berbeda. Uji ini digunakan untuk menguji hipotesis yaitu ”Ada perbedaan kepuasan kerja karyawan ditinjau dari gaya kepemimpinan transformasional dan gaya kepemimpinan transaksional pada Kantor Divisi Regional I PT. Telkom Medan” dimana kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut: 1. Ho : μ1 – μ2 = 0, artinya tidak ada perbedaan kepuasan kerja karyawan ditinjau dari gaya kepemimpinan transformasional dan gaya kepemimpinan transaksional pada Kantor Divisi Regional I PT. Telkom Medan. 2. Ha : μ1 – μ2 ≠ 0, artinya ada perbedaan kepuasan kerja karyawan ditinjau dari gaya kepemimpinan transformasional dan gaya kepemimpinan transaksional pada Kantor Divisi Regional I PT. Telkom Medan. Kriteria pengambilan keputusan : Ho diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 Ha diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 Di samping menggunakan t hitung dan t tabel , pengujian hipotesis juga bisa dilakukan dengan melakukan perbandingan Sig 2-tailed dengan  di mana jika Sig 2-tailed lebih kecil dari  maka Ho ditolak Trihendradi,2008. Universitas Sumatera Utara

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu Marselius dan Rita 2004 melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional dengan Kepuasan Kerja Karyawan”. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin melihat hubungan antara gaya kepemimpinan transformasional dan transaksional dengan kepuasan kerja. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan kuisioner sebagai alat pengumpulan data. Responden dari penelitian ini adalah 100 orang karyawan Badan Koordinasi Kooperasi Kredit Daerah Sumatera Selatan dengan memberikan tiga buah kuisioner masing-masing tentang gaya kepemimpinan transformasional, transaksional dan kepuasan kerja. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi parsial, analisis regresi ganda, uji-t dan analisis product moment. Hasil dari penelitian ini adalah: 1 Kepemimpinan Transformasional berkorelasi secara positif dan sangat signifikan dengan kepuasan kerja, dengan koefisien korelasi sebesar 0,835; p0,01. 2 Kepemimpinan Transaksional berkorelasi secara negatif dan tidak signifikan dengan kepuasan kerja, dengan koefisien korelasi sebesar –0,061; p0,05. Nurrachmat dan Wahyuddin 2007 melakukan penelitian ”Peran Kepemimpinan Transformasional, Kepemimpinan Transaksional, Komunikasi Internal, dan Pengembangan Karir Terhadap Kepuasan Kerja di PT. Sumber Bengawan Plasindo Karanganyar”. Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuisioner kepada 100 orang karyawan PT. Sumber Bengawan Plasindo Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Perbedaan Kepuasan Kerja Karyawan Ditinjau Dari Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional Pada PT. Fantasi Utama Nusantara Hillpark Sibolangit

0 66 99

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PROYEK KONSTRUKSI.

0 8 13

PENDAHULUAN PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PROYEK KONSTRUKSI.

0 7 4

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. MADU BARU YOGYAKARTA.

0 4 17

PENDAHULUAN PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. MADU BARU YOGYAKARTA.

0 3 10

LANDASAN TEORI PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. MADU BARU YOGYAKARTA.

0 2 32

KESIMPULAN DAN SARAN PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. MADU BARU YOGYAKARTA.

0 2 69

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. Baja Jaya Perkasa Palembang.

0 0 24

Kata kunci: gaya kepemimpinan transformasional, gaya kepemimpinan transaksional, kepuasan kerja 1. PENDAHULUAN - PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN (STUDI PADA AGEN FINANCIAL CONSULTANT PT. AXA F

0 0 8

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, TRANSAKSIONAL, KEPUASAN KERJA TERHADAP OCB KARYAWAN PT.KONSTRINDO PUTERA PERKASA

0 0 12