terhadap gaya kepemimpinan saat ini dan sebanyak 74 menyatakan tidak puas. Persentase ini menunjukkan bahwa ternyata banyak karyawan yang merasa tidak
puas dengan gaya kepemimpinan saat ini. Karyawan menyatakan ketidakpuasan yang mereka rasakan disebabkan oleh gaya kepemimpinan saat ini lebih bersifat
kaku dan konservatif sehingga cenderung mengurangi kesempatan karyawan untuk berinovasi dan mengaktualisasikan diri. Selain itu, gaya kepemimpinan saat
ini juga kurang berinteraksi dengan karyawan sehingga kurang memberikan motivasi pada karyawan.
Atas dasar terjadinya perbedaan kepuasan kerja karyawan dilihat dari gaya kepemimpinan pada Kantor Divisi Regional I PT. Telkom Medan, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ ANALISIS PERBEDAAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DITINJAU DARI GAYA
KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL PADA KANTOR DIVISI REGIONAL I PT. TELKOM MEDAN”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: ”Apakah ada perbedaan kepuasan
kerja karyawan jika ditinjau dari gaya kepemimpinan transformasional dan transaksional pada Kantor Divisi Regional I PT. Telkom Medan?”
Universitas Sumatera Utara
C. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual bertujuan untuk mengemukakan secara umum mengenai objek penelitian yang dilakukan dalam kerangka dari variabel yang
akan diteliti. Kerangka konseptual yang baik akan menjelaskan secara teoretis variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoretis perlu dijelaskan hubungan antar
variabel independen dan dependen Sugiyono, 2004. Kepemimpinan Transformasional mampu menginspirasi orang lain untuk
melihat masa depan dengan optimis, memproyeksikan visi yang ideal, dan mampu mengkomunikasikan bawahan bahwa visi dan misi tersebut dapat dicapai,
memotivasi bawahan untuk berbuat baik dari apa yang bisa dilakukan, dengan kata lain dapat meningkatkan kepercayaan atau keyakinan diri bawahan yang akan
berpengaruh terhadap peningkatan kinerja Lako, 2004. Kepemimpinan transaksional adalah model kepemimpinan dimana seorang
pemimpin cenderung memberikan arahan kepada bawahan, serta memberi imbalan dan hukuman atas kinerja mereka serta menitikberatkan pada perilaku
untuk memandu pengikut mereka ke arah tujuan yang ditetapkan dengan memperjelas peran dan tuntutan tugas Lako, 2004.
Bass dalam Marselius dan Rita 2004 mengatakan bahwa kepemimpinan transformasional adalah gaya kepemimpinan di mana seorang pemimpin
cenderung untuk memberikan motivasi kepada bawahan untuk bekerja lebih baik serta menitikberatkan pada perilaku untuk membantu transformasi antara individu
dengan organisasi. Kepemimpinan transaksional adalah gaya kepemimpinan di
Universitas Sumatera Utara
mana seorang pemimpin memfokuskan perhatiannya pada interaksi interpersonal antara pemimpin dengan karyawan yang melibatkan hubungan pertukaran.
Seltzer dan Bass 1990 mengemukakan bahwa gaya kepemimpinan transformasional dan transaksional mempengaruhi kepuasan kerja. Hal ini
diperkuat oleh pendapat Keller 1990 dan Burn dalam Pawar dan Eastman 1997 yang mengatakan bahwa baik praktik gaya kepemimpinan transformasional dan
transaksional, keduanya mampu meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Kerangka konseptual digambarkan seperti yang ditunjukkan pada Gambar
1.1 dibawah ini:
≠
Sumber: Seltzer dan Bass 1990, diolah Gambar 1.1 Kerangka Konseptual
D. Hipotesis