Mekanisme Resorpsi Akar Eksternal

3.2 Resorpsi Akar Eksternal

Pada perawatan ortodonti, resorpsi akar yang terjadi umumnya adalah resorpsi akar eksternal. Resorpsi akar eksternal terjadi pada 100 persen pasien, dan pada tingkat keparahan tertentu, resorpsi tersebut menyebabkan kerugian pada pasien. Maka sebelum melakukan perawatan ortodonti, seorang dokter gigi harus mengetahui mekanisme terjadinya resorpsi, faktor predisposisi, dan cara penanganan resorpsi. 2,3,15

3.2.1 Mekanisme Resorpsi Akar Eksternal

Osteoblas dan osteoklas berperan penting dalam pergerakan gigi secara ortodonti. Sewaktu tekanan diberikan, resorpsi tulang alveolar akan terjadi pada daerah yang menerima tekanan. Osteoklas berperan dalam terjadinya resorpsi tulang alveolar dan fungsinya adalah menghancurkan tulang. Sementara osteoblas akan melakukan remodeling pembentukan tulang pada daerah yang tidak menerima tekanan. 4 Selama pergerakan gigi pada perawatan ortodonti, ligamen periodontal dihadapkan pada kekuatan mekanis berupa tekanan dan tarikan. Pada pemberian tekanan besar, pembuluh darah tertutup sehingga terjadi nekrose pada daerah yang tertekan. Daerah nekrose ini disebut hialinisasi karena tidak adanya vaskularisasi. Studi terbaru mengemukakan bahwa ada tidaknya hialin pada ligamen periodontal mempengaruhi insidensi terjadinya resorpsi akar. Hialinisasi merupakan proses yang umum terjadi bila tekanan besar diberikan pada akar gigi dalam waktu yang lama. Proses hialinisasi pada ligamen periodontal biasanya terjadi setelah 2-4 hari, dan hialin tetap berada pada ligamen periodontal selama 4-8 minggu sejak tekanan Universitas Sumatera Utara diberikan. Selama periode ini, resorpsi pada soket akar tidak terjadi, sementara resorpsi terjadi pada tulang alveolar. Setelah 8 minggu, hialin dieliminasi dari ligamen periodontal oleh makrofag yang merupakan sel pertama sampai di daerah nekrotik. Proses eliminasi terjadi pada perifer dari zona hialin dengan syarat suplai darah pada ligamen periodontal tidak terhambat. Pada periode ini, terjadi resorpsi pada dinding soket yang diberi tekanan sehingga gigi dapat bergerak. Resorpsi akan berhenti seiring dengan hilangnya hialin. Sel-sel makrofag ini juga berperan meresorpsi lapisan presementum dari akar gigi dan diikuti oleh sel multinuklear odontoklas yang menyerang sementum dan dentin. Dan pada saat yang bersamaan, terdapat ruang kosong yang luas sepanjang permukaan akar yang mengalami tekanan. Namun ruang ini dapat diperbaiki setelah hialin disingkirkan dari ligamen periodontal dan sementoblast mensekresikan sementum seluler. Menurut Vardimon 1993, sementum seluler dikaitkan dengan perbaikan akar yang cepat, sedangkan sementum aseluler dikaitkan dengan perbaikan akar yang lambat. Sementum aseluler ditemukan pada awal perbaikan tulang dan sementum seluler berperan pada proses perbaikan selanjutnya. Proses perbaikan ini tejadi sekitar dua minggu setelah beban dihilangkan. Bila beban tidak dihilangkan, selain proses perbaikan tidak terjadi, maka sel-sel sitokin seperti interleukin-1 IL-1 dan Tumor Necrosis Factor TNF akan menginduksi terjadinya inflamasi. Adanya inflamasi yang terus-menerus pada ligamen periodontal dan leukosit yang aktif akan menyebabkan terjadinya resorpsi pada akar 2,4,9,15-16 Kekuatan ortodonti mempengaruhi sementum dan lapisan sementoid akan diresorpsi. Kerusakan ini dapat diperbaiki sementoblas bila perawatan diakhiri atau Universitas Sumatera Utara pada waktu antara dua kunjungan. Namun bila sementoblas tidak memperbaiki kerusakan tersebut, maka akan mengakibatkan terjadinya resorpsi akar yang sedang sampai berat. Resorpsi akar dikatakan sedang sampai berat bila panjang akar gigi berkurang sampai 20 persen. Dengan menggunakan acuan ini, Killiany mendapati insidens terjadinya resorpsi akar sedang sampai berat pada remaja adalah sebesar 3 persen, dan pada orang dewasa sebesar 4 persen. 3,15 Para peneliti juga menyatakan bahwa kekuatan yang diberikan secara terus menerus cenderung menyebabkan resorpsi yang lebih besar daripada kekuatan yang diberikan secara intermiten. 15-16

3.2.2 Faktor Predisposisi Terjadinya Resorpsi Akar Eksternal