Penanggulangan Resorpsi Akar Internal

4.2 Penanggulangan Resorpsi Akar Perawatan resorpsi akar pada perawatan ortodonti meliputi pemberian obat- obatan, perawatan endodonti dan penggunaan LIPUS.

4.2.1 Penanggulangan Resorpsi Akar Internal

Penyebab spesifik resorpsi internal sulit diketahui ketika defek terlihat, karena biasanya resorpsi internal asimptomatik. Ada beberapa teori yang berkaitan dengan resorpsi internal. Infeksi dan trauma diduga menjadi faktor yang berperan penting. Perawatan ortodonti juga diduga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya resorpsi internal. 8-14 Sebagai contoh pada sebuah laporan kasus, dimana seorang anak berusia 13 tahun dirujuk ke klinik endodonti untuk perawatan gigi insisivus lateral kanan atas. Pasien dalam kondisi kesehatan yang baik, tanpa riwayat trauma pada gigi. Pasien sebelumnya sedang menjalani perawatan ortodonti. Foto panoramik yang diambil sebelum perawatan tidak menunjukkan adanya kelainan Gambar 20. Pesawat ortodonti dipasang dan kawat Ni-Ti telah disesuaikan dua kali, tetapi 4 bulan kemudian pasien mengeluh sakit spontan pada gigi insisivus lateralis kanan atas. Foto periapikal Gambar 21 diambil dan ditemukan defek resorpsi internal berbentuk oval dengan diameter 5 mm pada sepertiga tengah saluran akar gigi tersebut Gambar 21A. 13 Universitas Sumatera Utara Gambar 20. Foto panoramik sebelum perawatan menunjukkan tidak adanya resorpsi akar pada seluruh gigi. 13 Pada gigi tersebut terdapat restorasi resin komposit yang inadekuat, sehingga terdapat karies sekunder di bawah restorasi. Gigi tersebut memberi respon negatif terhadap pemeriksaan panas dan elektrik, namun memberi respon positif terhadap perkusi. Diagnosa gigi tersebut adalah nekrosis pulpa dengan adanya inflamasi yang memicu terjadinya resorpsi internal. 13 Perawatan dimulai dengan perawatan endodonti tanpa anestesi. Gigi tersebut diobservasi 3 hari setelah perawatan endodonti pertama Gambar 21B. Setelah perawatan endodontik dilakukan, pasien dapat melanjutkan kembali perawatan ortodonti, dan pemeriksaan radiografi tetap dilakukan secara berkala. Satu tahun pasca obturasi, pasien kembali ke klinik endodonti untuk restorasi akhir gigi incisivus tersebut. Setelah 18 bulan, foto radiografi menunjukkan ligamen periodontal yang normal, kecuali remodeling tulang pendukung Gambar 21C . 13 Universitas Sumatera Utara A B C Gambar 21. Foto periapikal A.Diambil 1 hari setelah pasien mengeluh sakit spontan . B. setelah perawatan endodontik dilakukan. C. pasca obturasi setelah 18 bulan 13 Pada kasus ini, pergerakan gigi secara ortodontik dan invasi bakteri pada karies merupakan faktor iritan terhadap jaringan pulpa, dan keduanya menyebabkan inflamasi kronik pada pulpa. Namun, sulit untuk menentukan apakah salah satu iritan tersebut merupakan penyebab independen atau keduanya bekerja secara sinergis. 12,13

4.2.2 Penanggulangan Resorpsi Akar Eksternal