BAB 3 RESORPSI AKAR PADA PERAWATAN ORTODONTI
Resorpsi akar dibedakan menjadi resorpsi akar eksternal dan internal Gambar 8 Resorpsi internal lebih jarang terjadi bila dibandingkan dengan resorpsi
eksternal.
8-9,13
Resorpsi akar eksternal dan internal memiliki ciri khas yang dapat dibedakan dengan menggunakan foto Roentgen. Melalui foto Roentgen, dapat
ditentukan perawatan yang akan dilakukan serta dapat diramalkan prognosisnya. Resorpsi internal Gambar 8A dan resorpsi eksternal Gambar 8B sama-sama
menunjukkan akar yang memendek dan foramen apikal yang terbuka, namun keduanya memiliki bentuk dan ukuran saluran akar yang berbeda. Saluran akar pada
gigi yang mengalami resorpsi internal biasanya membesar dengan dinding akar yang paralel divergen. Sedangkan pada resorpsi eksternal, ukuran saluran akar umumnya
lebih kecil dan dinding akar berbentuk konvergen pada apikal.
9,13
3.1 Resorpsi Akar Internal
Resorpsi internal adalah resorpsi pada dentin yang dimulai dari ruang pulpa atau saluran akar. Resorpsi internal terjadi akibat kerusakan pada pulpa, misalnya
inflamasi atau infeksi.
3.1.1 Mekanisme Resorpsi Akar Internal
Menurut Haimovici, proses resorpsi dapat terjadi akibat perubahan pH pulpa menjadi asam, misalnya pada pulpitis ireversibel.Kerusakan pulpa juga dapat
Universitas Sumatera Utara
disebabkan oleh bakteri. Ketika pembuluh darah mengalami dilatasi, misalnya karena kesalahan preparasi, bakteri dapat masuk baik melalui tubulus dentin maupun ruang
pulpa. Hal ini dapat menyebabkan vaskularisasi jaringan pulpa terhambat lalu nekrosis. Terhambatnya vaskularisasi jaringan pulpa dapat dilihat dari adanya
jaringan granulasi dan perubahan sel makrofag menjadi odontoklas. Jaringan granulasi merupakan jaringan vaskular yang terdiri dari leukosit, makrofag, monosit
dan limfosit, yang menyebabkan gigi terlihat berwarna merah muda pink spot. Dengan adanya odontoklas, maka terjadi proses resorpsi. Pada kasus trauma, terjadi
pendarahan dalam pulpa sehingga terbentuk bekuan darah yang kemudian digantikan oleh jaringan granulasi yang menekan dinding dentin ruang pulpa atau saluran akar.
Jaringan granulasi tersebut lalu berdiferensiasi menjadi dentinoklas yang berperan meresorpsi struktur gigi yang keras . Trauma kronis dapat menyebabkan perubahan
jaringan ikat pulpa yang tidak berdiferensiasi menjadi sel multinuklear raksasa yang berperan dalam proses resorpsi. Sel-sel ini berikatan dengan dentin dan menyebabkan
terbentuknya defek-defek pada permukaan dentin berupa lakuna yang terdiri dari dentinoklas Gambar 9.
Dengan adanya diferensiasi dentinoklas, proses biokimia menjadi aktif. Struktur gigi yang keras mulai larut akibat perubahan pH pulpa,
sehingga permukaan dentin menjadi kasar dan menyebabkan tubulus dentin terbuka Gambar 10. Bersamaan dengan terbentuknya lakuna, jaringan granulasi yang mulai
membesar dan memberi tekanan pada dentin juga menyebabkan terjadinya resorpsi.
9,14,35
Universitas Sumatera Utara
Gambar 8. Foto radiografi resorpsi akar A. Internal B. Eksternal
9
Gambar 9. Dentinoklas multinuklear tanda
panah di dalam lubang lubang resorpsi pada resorpsi internal
14
Gambar 10. SEM dari permukaan dentin yang kasar dan tidak rata dengan
sejumlah lubang resorpsi disertai tubulus dentin yang terbuka
14
Universitas Sumatera Utara
3.2 Resorpsi Akar Eksternal