BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN RESORPSI AKAR
Resorpsi akar berat akibat perawatan ortodonti dapat merugikan pasien. Oleh karena itu, dokter gigi harus melakukan tindakan pencegahan terhadap resorpsi.
Namun, apabila terjadi resorpsi, perawatan terhadap resorpsi dapat berupa perawatan endodonti ataupun penggunaan LIPUS Low-Intensity Pulsed Ultrasounds.
4.1 Pencegahan Resorpsi Akar
Resorpsi akar merupakan penyebab iatrogenik pada perawatan ortodonti. Maka dari itu, seorang dokter gigi harus memperhatikan segala faktor untuk
mengurangi terjadinya resorpsi akar. Beberapa pertimbangan yang diperhatikan sehubungan dengan resorpsi akar :
3,4,16,18,25
4.1.1 Sebelum Perawatan
Sebelum dilakukan perawatan, pasien harus diinformasikan mengenai resiko resorpsi akar sebagai konsekuensi dari perawatan ortodonti. Seorang dokter gigi harus
menjelaskan keuntungan dan kerugian dari perawatan serta menjelaskan kerentanan masing-masing individu terhadap resorpsi akar. Bila dokter gigi memulai perawatan
dengan memperhatikan semua faktor resiko, maka resorpsi akar dapat dikurangi.
18
Beberapa studi membuktikan adanya hubungan keluarga dengan insidens resorpsi akar. Ketika merawat pasien baru dimana salah satu anggota keluarganya
pernah dirawat, maka dokter gigi harus melihat rekam medis anggota keluarganya
Universitas Sumatera Utara
yang pernah dirawat termasuk foto radiografinya. Bila terdapat anggota keluarga pasien yang rentan terhadap resorpsi akar, maka ada kemungkinana bahwa pasien
tersebut juga rentan terhadap resorpsi akar. Selain itu kondisi sistemik, jenis kelamin, usia dan kondisi gigi geligi pasien harus diperhatikan dalam melakukan rencana
perawatan.
18
4.1.2 Selama Perawatan
Pada perawatan ortodonti sering digunakan kawat persegi light-force sebagai kawat inisial. Menurut Proffit dan Fields, kawat ini dapat menghasilkan pergerakan
yang cepat pada tahap awal perawatan, sehingga memicu terjadinya resorpsi akar. Oleh karena itu, langkah perawatan tahap awal harus dilakukan dengan hati-hati
sampai diperoleh data pasti.
18
Setelah 6 bulan perawatan , harus dilakukan foto periapikal dari gigi yang sedang dirawat. Karena insisivus merupakan gigi yang cenderung sering mengalami
resorpsi, maka perubahan morfologi akarnya dapat mewakili seluruh gigi. Ketika resorpsi terdeteksi pada foto periapikal setelah 6 bulan perawatan , perawatannya
harus dihentikan selama 2-3 bulan dengan menggunakan archwire pasif. Penghentian perawatan selama 3 bulan pada satu rahang sementara perawatan tetap dilakukan
pada rahang antagonisnya merupakan solusi yang dapat diimplementasikan tanpa mengubah protokol perawatan.
18
Bila perawatan sudah lama, foto periapikal tetap harus dilakukan. Bila terjadi resorpsi ringan, prosedur yang telah disebutkan diatas dapat dilakukan. Bila terjadi
resorpsi berat, perawatan harus diubah ; pilihan alternatif adalah fiksasi terhadap gigi
Universitas Sumatera Utara
yang goyang akibat resorpsi, dan gigi yang mengalami resorpsi tidak digerakkan sampai gigi tersebut mengalami perbaikan.
18
Kekuatan ortodonti memicu terjadinya proses inflamasi yang dapat menyebabkan terjadinya resorpsi akar. Inflamasi ditandai dengan adanya nyeri. Bila
pasien mengeluhkan nyeri selama perawatan, obat-obat anti-inflamasi dapat diberikan untuk mengurangi inflamasi sehingga resorpsi akar dapat dihindari. Anti-inflamasi
yang dapat digunakan adalah golongan NSAIDs, seperti aspirin, acetaminophen dan ibuprofen. Kortikosteroid seperti kortisol juga memiliki efek anti-inflamasi.
Pemberian kortikosteroid dengan dosis kecil 1 mgkgBB dapat mengurangi resorpsi akar. Namun kortikosteroid dengan dosis besar selama perawatan ortodonti dapat
memperparah resorpsi.
3,34
Penyakit-penyakit seperti alergi dan asma juga memicu terjadinya resorpsi akar. Glukokortikoid diresepkan untuk inflamasi dan penyakit-penyakit autoimun,
seperti rheumatoid arthritis, dermatitis, alergi dan asma. Bila penyakit-penyakit tersebut dapat diatasi, maka resorpsi akar dapat berkurang.
3,33-34
4.1.3 Setelah Perawatan