Pulpa vital Gigi Impaksi
Osteoklas
Gambar 5. Ilustrasi resorpsi akar akibat dorongan dari gigi impaksi
10
Osteoklas Pulpa vital
A B
Gambar 6. Resorpsi akibat perawatan ortodonti A. Foto radiografi dari resorpsi akar akibat perawatan ortodonti. B. Ilustrasi proses terjadinya resorpsi akar akibat
perawatan ortodonti
10
2.2.2.5 Resorpsi Sistemik
Resorpsi sistemik adalah resorpsi yang diakibatkan adanya gangguan sistemik. Jenis ini dapat terjadi pada sejumlah penyakit dan gangguan endokrin,
Universitas Sumatera Utara
seperti : Paget’s disease, calcinosis, Gaucher’s disease dan Turner’s syndrome. Selain itu, resorpsi ini dapat terjadi pada pasien yang menjalani terapi radiasi.
8
2.2.2.6 Resorpsi Idiopatik
Etiologi resorpsi akar idiopatik sampai saat ini masih belum diketahui secara jelas. Pada beberapa kasus dapat terjadi resorpsi akar yang penyebabnya bukan
karena faktor sistemik maupun lokal . Resorpsi ini dapat terjadi pada satu gigi maupun beberapa gigi. Laju resorpsi bervariasi dari lambat bertahun-tahun, sampai
cepat dan agresif beberapa bulan yang melibatkan sejumlah besar kerusakan jaringan. Letak dan bentuk defek resorpsi juga bervariasi. Resorpsi idiopatik dapat
dibagi menjadi dua jenis, yaitu resorpsi apikal dan resorpsi servikal. Resorpsi apikal biasanya lambat dan dapat berhenti secara spontan, yang mungkin akan
mempengaruhi satu atau beberapa gigi, dengan pemendekan akar secara bertahap, dan apeks gigi tetap bulat. Sedangkan resorpsi servikal terdapat pada bagian servikal gigi.
Defek dapat melebar dan berbentuk lekukan dangkal Gambar 7. Tipe ini dapat juga disebut sebagai resorpsi perifer , resorpsi tersembunyi, pseudo pink spot, atau
ekstrakanal invasif. Defek dapat juga dijumpai pada permukaan eksternal gigi yang kemudian berlanjut ke dentin berupa ramifikasi. Hal ini tidak mempengaruhi dentin
dan predentin pada sekitar pulpa. Resorpsi tipe ini sering dianggap keliru sebagai resorpsi internal. Resorpsi servikal dapat disebabkan oleh inflamasi kronis ligamen
periodontal atau trauma. Resorpsi servikal paling baik ditangani dengan pembedahan dan pembuangan jaringan granulasi. Defek tersebut lalu dibentuk untuk direstorasi.
Usia rata-rata pasien yang mengalami resorpsi idiopatik pada wanita adalah berusia
Universitas Sumatera Utara
32 tahun, sedangkan laki-laki berusia 44 tahun. Resorpsi idiopatik lebih sering terjadi pada perempuan daripada laki-laki. Resorpsi akar idiopatik yang terdapat pada
beberapa gigi biasanya asimptomatik. Resorpsi ini biasanya dapat diketahui dari foto radiografi. Beberapa pasien mengeluhkan tambalan longgar, restorasi lepas,
goyangnya gigi, dan juga nyeri yang berhubungan dengan gigi dan jaringan sekitarnya, namun nyeri terhadap perkusi dan palpasi bukan merupakan gejala awal.
Penyebab resorpsi ini tidak tunggal, melainkan berkaitan dengan kondisi lain seperti adanya inflamasi periapikal, tumor atau kista, kekuatan mekanis yang berlebihan atau
reimplantasi gigi.
8-11
Gambar 7. Foto periapikal resorpsi servikal
idiopatik
37
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 RESORPSI AKAR PADA PERAWATAN ORTODONTI