Faktor Genetik Keadaan Gigi

Gambar11. Histologi apikal akar dari dua buah premolar dengan perawatan yang identik selama 3 minggu a pada pasien yang beresiko tinggi terhadap resorpsi tanda panah hampir mengenai pulpa.b Pada pasien yang beresiko rendah; permukaan akar utuh tanpa terjadi resorpsi 1

3.2.2.1.1 Faktor Genetik

Interleukin-1 IL -1 dan TNF merupakan sitokin pro-inflamasi yang menginduksi sintesis beberapa protein dan menyebabkan inflamasi akut ataupun kronis. Al-Qawasmi mengidentifikasi hubungan antara ketidakseimbangan gen IL-1B dengan resorpsi akar eksternal pada pasien yang dirawat ortodonti. Kandidat gen lain yang juga memicu terjadinya resorpsi akar eksternal adalah TNSALP, yang memegang peran penting dalam mineralisasi dan pembentukan sementum. Bila TNSALP tidak berfungsi dengan baik, formasi sementum aseluler menjadi rusak dan perbaikan akar terhambat. Ngan 2004 meneliti kontribusi genetik dalam terjadinya resorpsi akar pada perawatan ortodonti dan mendapati bahwa adanya hubungan keluarga terutama saudara kandung memperlihatkan hubungan genetik terhadap resorpsi akar. 1-4,15,21,34 Universitas Sumatera Utara

3.2.2.1.2 Keadaan Gigi

Tiap individu memiliki akar yang berbeda-beda. Lavender dan Malmgren 1988 membagi jenis-jenis bentuk akar menjadi lima kelompok, yaitu : normal, pendek, tumpul, bengkok, dan bentuk pipet Gambar 12. 15 Mirabella dan Artun menganggap bahwa bentuk akar merupakan faktor resiko resorpsi akar yang signifikan. Sameshima dan Sinclair melaporkan bahwa gigi dengan morfologi akar yang abnormal cenderung mengalami resorpsi akar bila dibandingkan dengan akar gigi yang normal. Pada bentuk akar yang tidak normal, bila kekuatan ortodonti difokuskan pada daerah tertentu di apeks gigi , maka resorpsi akar lebih mudah terjadi. Perawatan ortodonti pada gigi yang akarnya belum tumbuh sempurna juga dapat menyebabkan resorpsi akar. 2,15,18 Selain morfologi, keadaan gigi yang pernah mengalami trauma, apabila dilakukan perawatan ortodonti, akan lebih beresiko mengalami resorpsi akar daripada gigi yang tidak mengalami trauma. Pada tahun 1974, Wickwire mengungkapkan bahwa gigi yang dirawat endodonti menyebabkan peningkatan resorpsi akar. Namun pada penelitian yang dilakukan Spurrier pada tahun 1990 dan Mirabella pada tahun 1995 menyebutkan bahwa gigi yang dirawat endodonti menurunkan insidens resorpsi akar. 12 Menurut Lee dan Kjar, maloklusi yang berat, misalnya openbite juga memperparah resorpsi akar. Overjet yang besar menunjukkan tingkat resorpsi yang lebih besar pada gigi maksila, terutama gigi insisivus sentralis, insisivus lateralis dan Universitas Sumatera Utara kaninus. Sedangkan overbite yang besar hanya menunjukkan resorpsi akar yang tinggi pada insisivus lateral maksila. 1-3,12,15,17,19 Pada pasien yang baru saja melakukan transplantasi gigi , dokter gigi harus menunggu paling sedikit 3 bulan pasca transplantasi sebelum memberikan kekuatan pada gigi. Reaksi gigi yang ditransplantasi terhadap kekuatan ortodonti sama dengan gigi normal lainnya. 42 Gambar 12. Klasifikasi bentuk akar oleh Lavender dan Malmgren 1988 A Normal B Pendek C Tumpul D Bengkok E Bentuk pipet 15

3.2.2.1.3 Kesehatan Rongga Mulut