xliii Setelah semua air tersuling, bagian dalam pendingin dibilas dengan toluen yang telah
dijenuhkan. Destilasi dilanjutkan selama 5 menit kemudian tabung penerima dibiarkan mendingin sampai suhu kamar. Setelah air dan toluen memisah sempurna, volume air
dibaca dengan ketelitian 0,1 ml. Selisih kedua volume air yang dibaca sesuai dengan kandungan air yang terdapat dalam bahan yang diperiksa Ditjen POM, 1989.
3.4.4 Penetapan Kadar Sari yang Larut Dalam Air
Sebanyak 5 gram serbuk di maserasi selama 24 jam dalam 100 ml air kloroform 2,5 ml kloroform dalam air suling 1000 ml, dalam labu bersumbat sambil sesekali
dikocok selam 6 jam pertama kemudian dibiarkan selama18 jam dan disaring. Sejumlah 20 ml filtrat pertama diuapkan sampai kering dalam cawan dangkal berdasar rata yang
telah ditara. Sisa dipanaskan dalam oven pada 105 C sampai diperoleh bobot konstan
kadar sari yang larut di dalam air dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara Ditjen POM, 1989.
3.4.5 Penetapan Kadar Sari yang Larut Dalam Etanol
Sebanyak 5 gram serbuk yang telah dikeringkan di udara dimaserasi selama 24 jam dalam 100 ml etanol 96 dalam labu bersumbat sambil dikocok sesekali 6 jam
pertama dan dibiarkan selama 18 jam dan disaring. Sejumlah 20 ml filtrat pertama diuapkan sampai kering dalam cawan dangkal berdasar rata yang telah ditara. Sisanya
dipanaskan dalam oven pada 105 C sampai diperoleh bobot konstan kadar sari yang larut
dalam etanol dihitung terhadap bahan yang dikeringkan di udara Ditjen POM, 1989.
3.4.6 Penetapan Kadar Abu Total
Sebanyak lebih kurang 2 gram sampai 3 gram zat yang telah digerus dan ditimbang seksama dimasukka dalam krus porselen yang telah dipijar dan ditara,
Universitas Sumatera Utara
xliv kemudian diratakan. Krus dipijarkan perlahan- lahan hingga arang habis, kemudian
didinginkan dan ditimbang sampai diperoleh bobot tetap. Kadar abu total dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara Ditjen POM, 1989.
3.4.7 Penetapan Kadar Abu yang Tidak Larut dalam Asam
Abu yang telah diperoleh dari penetapan kadar abu total dididihkan dengan 25 ml asam klorida encer P selama 5 menit. Bagian yang tidak larut dalam asam dikumpulkan,
disaring melalui kertas saring dipijarkan pada suhu 600
o
C sampai diperoleh bobot konstan, didinginkan kemudian ditimbang beratnya. Kadar abu yang tidak larut dalam
asam dihitung terhadap bahan yang dikeringkan di udara Ditjen POM, 1989.
3.4.8 Penetapan Kadar Minyak Atsiri
Penetapan kadar minyak atsiri dilakukan dengan menggunakan alat Stahl. Caranya : sebanyak 30 gram daun yang telah dirajang dimasukkan kedalam labu alas
bulat berleher pendek, lalu ditambahkan air suling sebanyak 300 ml. Labu diletakkan diatas pemanas listrik, lalu dihubungkan dengan pendingin dan alat penampung berskala.
Selanjutnya dilakukan destilasi selama 6 jam. Volume minyak atsiri dihitung dengan
membaca skala dan kadar minyak atsiri dihitung dalam vb Depkes RI, 1995. 3.5. Pemeriksaan Karakterisasi Ekstrak
3.5.1 Penetapan Kadar Air
Prosedur kerja sesuai dengan penetapan kadar air pada simplisia.
3.5.2 Penetapan Kadar Abu Total
Prosedur kerja sesuai dengan penetapan kadar abu total pada simplisia.
Universitas Sumatera Utara
xlv
3.5.3 Penetapan Kadar Abu yang Tidak Larut dalam Asam
Prosedur kerja sesuai dengan penetapan kadar abu yang tidak larut dalam asam pada simplisia. Perhitungan hasil karakterisasi simplisia dan ekstrak dapat dilihat pada
Lampiran 14, halaman 64.
3.6 Pemeriksaan Pendahuluan Serbuk Simplisia 3.6.1 Pemeriksaan Steroida Triterpenoida