xlii Pemeriksaan makroskopik terhadap daun sirih hutan dan daun sirih udang
dilakukan dengan cara memperhatikan warna, rasa, bau, bentuk, ukuran dan tekstur daun sirih.
3.4.1.2 Pemeriksaan Makroskopik Terhadap Simplisia
Pemeriksaan makroskopik terhadap simplisia dilakukan dengan cara memperhatikan warna, rasa, bau, bentuk, ukuran dan tekstur simplisia. Hasil pemeriksaan
makroskopik terhadap daun segar sirih hutan dan sirih udang dapat dilihat pada Lampiran 9, halaman 58.
3.4.2.Pemeriksaan Mikroskopik
Pemeriksaan mikroskopik terhadap simplisia dilakukan dengan cara menaburkan serbuk simplisia diatas kaca objek yang telah diteteskan dengan larutan kloralhidrat dan
ditutup dengan kaca penutup kemudian dilihat dibawah mikroskop.. Pemeriksaan mikroskopik dapat dilihat pada Lampiran 10, halaman 59.
3.4.3 Penetapan Kadar Air
Penetapan kadar air dilakukan dengan metode Azeotropi Destilasi Toluen. Alat meliputi labu alas 500 ml, alat penampung, tabung penerima 5 ml berskala 0,05 ml
pendingin, tabung penyambung, pemanas. Cara penetapan: Ke dalam labu bulat dimasukkan 200 ml toluen dan 2 ml air suling,
didestilasi selama 2 jam. Setelah itu didinginkan dan volume air pada tabung penerimaan dibaca WHO, 1992. Kemudian ke dalam labu dimasukkan 5 g serbuk simplisia yang
telah ditimbang seksama, lalu dipanaskan hati- hati selam 15 menit. Setelah toluen mulai mendidih, kecepatan tetesan diatur, kurang lebih 2 tetes tiap detik, hingga sebagian besar
air tersuling. Kemudian kecepatan penyulingan dinaikkan hingga 4 tetes tiap detik.
Universitas Sumatera Utara
xliii Setelah semua air tersuling, bagian dalam pendingin dibilas dengan toluen yang telah
dijenuhkan. Destilasi dilanjutkan selama 5 menit kemudian tabung penerima dibiarkan mendingin sampai suhu kamar. Setelah air dan toluen memisah sempurna, volume air
dibaca dengan ketelitian 0,1 ml. Selisih kedua volume air yang dibaca sesuai dengan kandungan air yang terdapat dalam bahan yang diperiksa Ditjen POM, 1989.
3.4.4 Penetapan Kadar Sari yang Larut Dalam Air
Sebanyak 5 gram serbuk di maserasi selama 24 jam dalam 100 ml air kloroform 2,5 ml kloroform dalam air suling 1000 ml, dalam labu bersumbat sambil sesekali
dikocok selam 6 jam pertama kemudian dibiarkan selama18 jam dan disaring. Sejumlah 20 ml filtrat pertama diuapkan sampai kering dalam cawan dangkal berdasar rata yang
telah ditara. Sisa dipanaskan dalam oven pada 105 C sampai diperoleh bobot konstan
kadar sari yang larut di dalam air dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara Ditjen POM, 1989.
3.4.5 Penetapan Kadar Sari yang Larut Dalam Etanol
Sebanyak 5 gram serbuk yang telah dikeringkan di udara dimaserasi selama 24 jam dalam 100 ml etanol 96 dalam labu bersumbat sambil dikocok sesekali 6 jam
pertama dan dibiarkan selama 18 jam dan disaring. Sejumlah 20 ml filtrat pertama diuapkan sampai kering dalam cawan dangkal berdasar rata yang telah ditara. Sisanya
dipanaskan dalam oven pada 105 C sampai diperoleh bobot konstan kadar sari yang larut
dalam etanol dihitung terhadap bahan yang dikeringkan di udara Ditjen POM, 1989.
3.4.6 Penetapan Kadar Abu Total