Ekstraksi Karies Gigi TINJAUAN PUSTAKA

xxv biasanya adalah glukosa, ramnosa dan lain sebagainya. Jika bagian gulanya adalah glukosa maka disebut glukosida, sedangkan jika bagian gulanya selain glukosa disebut glikosida. Menurut farnsworth 1996, pembagian glikosida berdasarkan atom yang menghubungkan bagian gula dan bagian bukan gula adalah sebagai berikut: 1. O-glikosida: jika bagian gula dan bukan gula dihubungkan oleh atom O. 2. S-glikosida: jika bagian gula dan bukan gula dihubungkan oleh atom S. 3. N- glikosida: jika bagian gula dan bukan gula dihubungkan oleh atom N. 4. C-glikosida: jika bagian gula dan bukan gula dihubungkan oleh atom C.

2.1.4 Efek Farmakologis Sirih

Tanaman ini bersifat astringen, diuretik, dan anti peradangan. Disamping itu, bisa mamperbaiki sirkulasi darah dan dapat membantu mengatasi atau mengontrol perdarahan. Ekstraknya dapat digunakan, baik secara internal maupun eksternal untuk varises serta mancegah dan menyembuhkan radang gusi dan radang tenggorokan. Daun sirih dapat dikembangkan dengan menciptakan produk yang bersifat instant, yakni siap pakai atau siap saji seperti jamu yang memiliki fungsi mencegah radang tenggorokan, mengharumkan dan menyegarkan napas, mengatasi sariawan, serta menjaga kesehatan mulut. Selain itu sirih ini juga dapat di buat produk tissue wanita yang merupakan tissue khusus wanita, yakni mencegah dan mengurangi keputihan, serta membersihkan daerah kewanitaan atau vagina Damayanti, 1995.

2.2 Ekstraksi

Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Universitas Sumatera Utara xxvi Ada beberapa metode ekstraksi, yaitu : 1. Cara Dingin a. Maserasi Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan kamar. Remaserasi berarti dilakukan pengulangan penambahan pelarut setelah dilakukan penyaringan maserat pertama, dan seterusnya Ditjen POM, 2000. b. Perkolasi Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna yang umumnya dilakukan pada temperatur ruangan. Proses terdiri dari tahap pengembangan bahan, tahap maserasi antara dan tahap perkolasi sebenarnya penetesanpenampungan. 2. Cara Panas a.Refluks Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titih didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik Ditjen, 2000. b. Sokletasi Sokletasi adalah ekstraksi dengan menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya dilakukan dengan menggunakan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontiniu dengan jumlah pelarut yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik Ditjen POM, 2000. Universitas Sumatera Utara xxvii b. Digesti Digesti adalah maserasi kinetik dengan pengadukan kontinu pada temperatur yang lebih tinggi dari temperatur ruangan, yaitu secara umum dilakukan pada temperatur 40-50 C Ditjen POM,2000. c. Infus Infus adalah proses penyarian yang umumnya digunakan untuk menyari zat kandungan aktif yang larut dalam air dari bahan-bahan nabati. Infus adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia menggunakan air pada temperatur 96-98 C selama 15-20 menit. e. Dekok Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama ≥ 30 C dan temperur sampai titik didih air Depkes, 2000.

2.3 Karies Gigi

Karies gigi adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh adanya interaksi antara bakteri plak, gigi dan lingkungan. Plak gigi merupakan suatu lapisan tipis dan padat yang menutupi permukaan email gigi, mengandung bebagai macam kuman dan produk- produknya, serta makromolekul dari pejamu. Plak gigi berperan dalam etiologi kelainan utama di dalam rongga mulut yaitu karies gigi. Bakteri yang mendominasi pada plak adalah Streptococcus mutans yang merupakan bakteri yang kariogenik karena mampu segera membentuk asam dari karbohidrat yang dapat diragikan. Bakteri ini dapat tumbuh subur dalam suasana asam dan dapat menempel pada permukaa gigi karena kemampuannya membuat polisakarida ekstra sel. Polisakarida extra sel ini terutama terdiri dari polimer Universitas Sumatera Utara xxviii glukosa yang menyebabkan matriks plak mempunyai konsistensi seperti gelatin, akibatnya bakteri terbantu untuk melekat satu sama lain. Plak makin lama makin tabal, sehingga terbentuk karies gigi. Beberapa faktor yang dianggap faktor resiko adalah keturunan, ras, jenis kelamin, umur, makanan, unsur kimia Melani, 1988.

2.4 Uraian Bakteri