xlv
3.5.3 Penetapan Kadar Abu yang Tidak Larut dalam Asam
Prosedur kerja sesuai dengan penetapan kadar abu yang tidak larut dalam asam pada simplisia. Perhitungan hasil karakterisasi simplisia dan ekstrak dapat dilihat pada
Lampiran 14, halaman 64.
3.6 Pemeriksaan Pendahuluan Serbuk Simplisia 3.6.1 Pemeriksaan Steroida Triterpenoida
Sebanyak 1 gram sampel dimaserasi dengan 20 ml eter selama 2 jam, lalu disaring. Filtrat diuapkan dalam cawan penguap. Pada sisa ditambahkan 2 tetes asam
asetat anhidrat dan 1 tetes asam sulfat pekat. Terbentuk warna ungu atau merah kemudian berubah menjadi hijau biru menunjukkan adanya steroida triterpenoida Harborne, 1987.
3.6.2 Pemeriksaan Alkaloida
Serbuk simplisia ditimbang sebanyak 0,5 gram kemudian ditambahkan 1 ml asam klorida 2 N dan 9 ml air suling, dipanaskan air selama 2 menit, didinginkan lalu disaring.
Filtrat dipakai untuk percobaan berikut :
a. Diambil 3 tetes filtrat, lalu ditambahkan 2 tetes pereaksi Mayer b. Diambil 3 tetes filtrat, lalu ditambahkan 2 tetes pereaksi Bouchardat
c. Diambil 3 tetes filtrat, lalu ditambahkan 2 tetes pereaksi Dragendroff Alkaloida dianggap positif jika terjadi endapan atau paling sedikit dua atau tiga
dari percobaan diatas Ditjen POM,1995.
3.6.3 Pemeriksaan Flavonoida
Sebanyak 10 gram serbuk simplisia kemudian ditambahkan 100 ml air panas, dididihkan selama 5 menit dan disaring dalam keadaan panas. Filtrat yang diperoleh
kemudian diambil 5 ml lalu ditambahkan 0,1 g serbuk Mg dan 1 ml HCl pekat dan 2 ml
Universitas Sumatera Utara
xlvi amil alkohol, dikocok, dan dibiarkan memisah. Flavonoida positif jika terjadi warna
merah, kuning, jingga pada lapisan amil alkohol. Farnsworth, 1966.
3.6.4 Pemeriksaan Glikosida
Serbuk simplisia ditimbang sebanyak 3 gram kemudian disari dengan 30 ml campuran 7 bagian volume etanol 96 dan 3 bagian volume air suling 7:3, tambahkan
10 ml H
2
SO
4
2 N, direfluks selama 1 jam, didinginkan dan disaring. Pada 20 ml filtrat ditambahkan 25 ml air suling dan 25 ml timbal II asetat 0,4 M, dikocok, didiamkan
selama 5 menit lalu disaring. Filtrat disari sebanyak 3 kali, tiap kali dengan 20 ml campuran 3 bagian volume kloroform P dan 2 bagian volume isopropanolol P. Pada
lapisan kloroform ditambahkan natrium sulfat anhidrat P secukupnya disaring, dan diuapkan pada temperatur tidak lebih dari 50
C. Dilarutkan sisanya dengan 2 ml metanol, kemudian diambil 0,1 ml larutan percobaan dimasukkan ke dalam tabung reaksi,
diuapkan di atas penangas air. Pada sisa ditambahkan 2 ml air dan 5 tetes pereaksi Molish, ditambahkan hati- hati 2 ml asam sulfat terbentuk cincin warna ungu pada batas
kedua cairan menunjukkan adanya ikatan gula Ditjen POM, 1995.
3.6.5 Pemeriksaan Saponin