xxxi d. Bakteri mikro-aerofilik, yaitu bakteri yang membutuhkan hanya sedikit oksigen dalam
pertumbuhannya Pelczar, 1986. 5. Kelembaban
Secara umum bakteri tumbuh dan berkembangbiak dengan baik pada lingkungan yang lembab. Bakteri tidak tahan pada keadaan kering, hanya bakteri yang berkapsul atau
bentuk spora yang masih tahan dalam kekeringan misalnya Mycobacterium tuberculosa dan Clostridium tetani Dwidjoseputro, 1988.
2.4.2 Fase Pertumbuhan Bakteri
1 Fase Lag Selama fase ini perubahan bentuk dan pertumbuhan jumlah individu tidak secara
nyata terlihat. Karena fase ini dapat juga dinamakan sebagai fase-adaptasi. Waktu dibutuhkan untuk kegiatan metabolisme dalam rangka persiapan dan penyesuaian diri
dengan kondisi pertumbuhan dalam lingkungan yang baru. 2 Fase logaritmik
Setelah beradaptasi terhadap kondisi baru, sel-sel ini akan tumbuh dan membelah diri secara eksponensial sampai jumlah maksimum yang dapat dibantu oleh kondisi
lingkungan yang dicapai. 3 Fase tetap
Pertumbuhan populasi mikroorganisme biasanya dibatasi oleh habisnya bahan gizi yang tersedia atau penimbunan zat racun sebagai hasil akhir metabolisme. Akibatnya
kecepatan pertumbuhan menurun dan pertumbuhan menurun dan pertumbuhan akhirnya terhenti.
Universitas Sumatera Utara
xxxii 4 Fase menurun
Sel-sel yang berada dalam fase tetap, akhirnya akan mati bila tidak dipidahkan ke media segar lainnya. Kecepatan kematian berbeda-beda tergantung dari lingkungan dan
spesies mikroorganisme.
2.4.3 Media Pertumbuhan Bakteri
Pertumbuhan mikroorganisme membutuhkan media yang berisi zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai bagi mikroorganisme.
Pembagian Media 1. Menurut konsistensinya, media dapat terbagi menjadi tiga macam, yaitu
a. Media padat b. Media cair
c. Media semi padat 2. Berdasarkan sumber bahan baku yang digunakan, media dapat dibagi menjadi dua
macam, yaitu : a. Media sintetik. Bahan baku yang digunakan merupakan bahan kimia atau
bahan yang bukan berasal dari alam. Pada media sintetik, kandungan dan isi bahan yang ditambahkan diketahui secara terperinci contohnya: glukosa dan
kalium phosfat. b. Media non sintetik. Menggunakan bahan yang terdapat di alam, biasanya tidak
diketahui kandungan kimiawinya secara terperinci. contohnya: ekstrak daging, pepton.
3. Berdasarkan fungsinya media dapat dibagi menjadi :
Universitas Sumatera Utara
xxxiii a. Media selektif, yaitu bila media tersebut mampu menghambat satu jenis bakteri
tetapi tidak menghambat yang lain. b. Media differensial, yaitu media untuk membedakan antara beberapa jenis
bakteri yang tumbuh pada media biakan. Bila berbagai kelompok mikroorganisme tumbuh pada media differensial, maka dapat dibedakan
kelompok mikroorganisme berdasarkan perubahan pada media biakan atau penampilan koloninya.
c. Media diperkaya yaitu media dengan menambahkan bahan- bahan khusus pada media untuk menumbuhkan mikroba yang khusus Lay, 1994.
2.4.4 Sistematika Bakteri 2.4.4.1