Pengelompokan Peraturan Perundang-undangan Katalogisasi
2, Sumber 3, Sumber 4, Subyek 1,Subyek 2, Subyek 3, Singkatan Bentuk Peraturan, Lokasi Penyimpanan.
Dalam perpustakaan BPHN, bentuk fisik katalog yang digunakan adalah katalog kartu dan katalog online atau dapat dikatakan bahwa
Perpustakaan BPHN telah menerapkan sistem otomasi yang bernama CDS ISISWINISIS. Penerapan sistem otomasi CDS ISISWINISIS dapat
membantu dan meringankan beban kerja yang bersifat rutin dan berulang- ulang serta dapat memberikan layanan yang efektif untuk pemakai. Dengan
adanya CDS ISISWINISIS, maka kegiatan dalam mengolah peraturan dapat lebih cepat dan terstruktur.
CDS ISISWINISIS dapat diakses oleh pustakawan dan pemakai. Berikut ini adalah tampilan utama menu yang di dalamnya buku, artikel,
peraturan, kliping koran, buku langka.
Gambar 2 Tampilan Menu Utama Online Public Access Cataloging OPAC BPHN
Dengan menu ini pustakawan dapat melakukan kegiatan layanan teknis dan layanan pembaca atau publik. Begitu pun dengan pemakai, menu ini juga
dapat diakses oleh pemakai dalam penelusuran buku, artikel, kliping koran, buku langka.
Untuk memudahkan pemakai dalam penelusuran buku di OPAC, maka harus ada tenaga ahli dalam kegiatan katalogisasi. Adapun proses katalogisasi
di Perpustakaan BPHN adalah sebagai berikut. peraturan yang telah di kelompokkan ke dalam induk kemudian di entry ke dalam form entry
peraturan yang kerangkanya telah ada di dalam system. Di bawah ini adalah tampilan menu form entry peraturan.
Gambar 3 From entri peraturan
Dalam menu entry peraturan terdapat Tajuk entri utama, judul seragam, bentuk peraturan, nomor peraturan, tanggal penetapan, tentang
peraturan, tempat penetapan, sumber-2, sumber-3, tln, catatan, subyek-1, subyek-2, singkatan bentuk, yang hanya dapat diisi oleh pihak perpustakaan
khususnya bagian pengolahan data. setelah itu form entry peraturan di isi dan di simpan maka secara otomatis data akan tersimpan di dalam database. Di
bawah ini adalah tampilan menu koleksi peraturan.
Gambar 4 Koleksi peraturan
Dalam menu ini koleksi peraturan yang telah diinput dan tersimpan di database kemudian di periksa kembali ke OPAC untuk mengetahui masuk
atau tidaknya data peraturan dan juga untuk mengetahui apakah data peraturan sudah lengkap atau belim. Sebelum data peraturan di input terlebih dahulu
dilakukan pemeriksaan terhadap data peraturan yang tujuannya untuk mengetahui apakah data peraturan sudah ada atau belum.
Penerapan sistem otomasi di Perpustakaan BPHN sangat membantu dan meringankan kerja pustakawan serta memberikan layanan yang efektif
untuk pemakai. Karena dengan adanya sistem otomasi pekerjaan pustakawan dapat diselesaikan lebih cepat. Sampai sejauh ini Perpustakaan BPHN lebih
memilih menerapkan sistem otomasi dan belum mengarah ke sistem digitalisasi. Begitupun katalogisasinya masih mengacu ke AACR II.
Sedangkan badan
pembinaan hukum
nasional juga
masih menggunakan kartu katalog
Indonesia [Peraturan Perundang-undangan]
Undang-undang No. 1 Tahun 2009 tanggal 12 Januari 2009, Tentang Penerbangan.
—Jakarta, 2009. LL SETNEG 2009 : 267 hlm.
LN 2009 1 : 157 hlm. TLN 2009 4957 : 110 hlm.
PENERBANGAN
– PERATURAN UU BPHN
O
Gambar 5 konvigurasi katalog peraturan perundang-undangan
KETERANGAN GAMBAR : Unsur-unsur Katalog Peraturan Perundang-undangan :
1. Tajuk Entri Utama
2. Judul Seragam
1 2
3 5
8 9
4 6
10 7
3. Bentuk, Nomor Peraturan
4. Tanggal, Bulan dan Tahun Penetapan
5. Tentang
6. Tempat dan Tahun Penetapan
7. Sumber Teks
8. Subyek Peraturan
9. Singkatan Bentuk Peraturan
10. Lokasi Penyimpanan
Pengetikan Katalog Peraturan KARTU KATALOG UTAMA
Indonesia. [Peraturan Perundang-undangan]
Undang-undang No. 1 Tahun 2009 tanggal 12 Januari 2009, Tentang Penerbangan.
—Jakarta, 2009. LL SETNEG 2009 : 267 hlm.
LN 2009 1 : 157 hlm. TLN 2009 4956 : 110 hlm.
PENERBANGAN
– PERATURAN UU BPHN
O
Gambar 6 Pengetikan kartu katalog utama
Keterangan Gambar : 1.
3 ketuk dari tepi atas 2.
Tajuk Entri Utama diketik 8 ketukan dari tepi kiri 3.
Apabila Tajuk Entri Utama tidak muat dalam satu baris baris, maka dilanjutkan pada baris dibawahnya, dengan mulai 10
ketukan dari tepi kiri. 9
5 1
2 3
4
6 7
8
4. Judul Seragam diketik mulai 12 ketukan dari tepi kiri.
5. Bentuk, nomor, tanggal, tentang, tempat dan tahun penetapan
diketik mulai pada ketukan ke 12 dari tepi kiri, dan selanjutnya dimulai pada ketukan ke 10 dari tepi kiri.
6. Sumber teks diketik setelah turun 1.5 spasi dari tempat dan
tahun penetapan, dimulai pada ketukan 12 dari tepi kiri. 7.
Subyek peraturan diketik setelah turun 1.5 spasi dari Sumber Teks diketik dengan huruf capital, dimulai pada ketukan ke
12 dari tepi kiri. 8.
Singkatan bentuk peraturan diketik setelah turun 1.5 spasi dari subyek peraturan, dimulai pada ketukan ke 12 dari tepi kiri.
9. Lokasi penyimpanan diketik sejajar dengan singkatan bentuk
peraturan diketik dengan huruf capital KATALOG SUBYEK
Gambar 7 Katalog subyek
PENERBANGAN – PERATURAN
Indonesia [Peraturan Perundang-undangan]
Undang-undang No. 1 Tahun 2009 tanggal 12 Januari 2009, Tentang Penerbangan.
—Jakarta, 2009. LL SETNEG 2009 : 267 hlm.
LN 2009 1 : 157 hlm. TLN 2009 4956 : 110 hlm.
UU BPHN
O
CATATAN : Untuk pengetikan Katalog Subyek pada dasarnya sama seperti pengetikan
Katalog Utama, hanya bedanya untuk Katalog Subyek, Subyeknya diketik di bagian atas dimulai pada baris ketiga dan diketik pada 12 ketukan dari
tepi kiri dengan huruf kapital.