Misalnya : BANK bukan BANK-BANK c.
Dapat ditambahkan subyek lain untuk memperjelas. Misalnya : PAJAK PENGHASILAN
– PERUBAHAN 4. Pengetikan Subyek
a. Diketik dengan huruf kapital b. Apabila ada subyek lain yang memperjelas, pemisahannya dengan
tanda hypen - Contoh :
PAJAK PENGHASILAN – PENCABUTAN
6. Penyusunan Katalog Peraturan
a. Katalog Utama
Katalog Utama disusun secara hirarkhis kronologis di dalam laci-laci katalog
b. Katalog Subyek
Katalog Subyek disusun secara alphabet di dalam laci-laci katalog
7. Pembuatan Tajuk Entri Utama
Yang menjadi Tajuk Entri Utama untuk karya peraturan adalah Badan KorporasiLembaga Pemerintah yang mengeluarkan peraturan yaitu :
a. Untuk Badan Korporasi seperti Bank, Badan, Lembaga, Perguruan Tinggi, dll. dicatat langsung pada nama masing-masing.
Contoh : Bank Indonesia
Perpustakaan Nasional Universitas Indenesia
b. Badan Pemerintah yang melakukan tugas dasar Legislatif, Eksekutif
dan Yudikatif,
seperti Departemen
Pemerintahan, Angkatan
Bersenjata, Badan peradilan, Dewan Perwakilan, mencatat nama Negara di depan nama badan pemerintah tersebut.
Contoh : Indonesia. Departemen Dalam Negeri
Indonesia. Markas Besar Kepolisian Indonesia. Mahkamah Agung
c. Badan bawahan yang tidak dapat dikenali tanpa badan induknya
seperti : Biro, Seksi, dll. Mencatat nama badan induknya. Contoh :
Indonesia. Departemen Perindustrian. Biro Hukum d.
Untuk PeraturanKeputusanInstruksi dari Kepala Negara harus mencatat nama Negara, jabatannya yaitu Presiden, serta keterangan di
dalam kurung tentang masa jabatan dan nama Kepala Negara nama ditulis dengan ejaan bahasa Indonesia yang telah disempurnakan, ini
hanya untuk keperluan pengolahan bahan dokumentasi. Contoh :
Indonesia. Presiden 1945-1967 : Sukarno Indonesia. Presiden 1968-1998 : Suharto
Indonesia. Presiden 1998-1999 : B.J. Habibi Indonesia. Presiden 1999-2001 : Abdurrahman Wahid
Indonesia. Presiden 2001-2004 : Megawati Sukarno Putri Indonesia. Presiden 2004-2014 : Susilo Bambang Yudoyono
e. Untuk PeraturanKeputusanInstruksiSurat Edaran dari Kepala
Daerah, dengan mencatat nama daerahnya, dan jabatan dari Kepala Daerah tersebut.
Contoh : Banten. Gubernur
Tangerang. Walikota Tangerang. Bupati
f. Untuk Peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah mencatat langsung nama daerahnya : Contoh :
Sulawesi Utara Catatan :
Tajuk Entri Utama untuk suatu daerah yang mempunyai kekhususan Nangroe Aceh Darussalam Tajuk Entri utamanya
: Aceh Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Tajuk Entri Uatamanya : Jakarta
Daerah Istimewa Yogyakarta Tajuk Entri Utamanya ` : Yogyakarta
g. Untuk ketentuan yang dikeluarkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah, mencatat daerahnya, baru badan korporasinya. Contoh :
Banten. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Jakarta. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Catatan :