Petunjuk pembuatan judul seragam Diskripsi Bibliografi

Tambahan Lembaran Negara TLN Berita Negara BN Warta Cafi WC Himpunan Peraturan Negara HPN b. Tanggal Sumber Dalam hal sumber atau himpunan yang bersangkutan merupakan seri atau terbitan berkala harus dicantumkan jilid dan nomor seri dan tanggal terbitnya dalam hal terbitan berkala. Contoh : LN 2009 1 TLN 2009 4956 c. Halaman Jumlah Halaman Dalam hal peraturan terbit di sumber yang diberi nomor halaman, harap dicatat nomor halaman. Contoh : LN 1985 68 : 1491-1506 Dalam hal tidak diberi nomor halaman, ataupun lembaran lepas, maka dicatat jumlah halamannya. Contoh : HPDEPKUMHAM 2009 : 10 hlm. LL SETNEG 2009 : 20 hlm 4. Daerah Subyek Daerah ini di isi dengan satu atau beberapa subyek yang di tulis dengan huruf kapital. 5. Daerah Singkatan Bentuk Daerah ini di isi dengan singkatan yang dibuat berdasarkan bentuk peraturan yang terdapat di diskripsi bibliografi untuk peraturan yang bersangkutan. Contoh : Undang-undang UU Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang PERPU Peraturan Pemerintah PP Instruksi Presiden INPRES Peraturan Daerah PERDA 6. Daerah Lokasi Penyimpanan Di sudut kartu sebelah kanan bawah, dicantumkan kode untuk Unit Jaringan yang bersangkutan yang membuat katalog. Contoh : SETJEN DEPKUMHAM ITJEN DEPKUMHAM DITJEN IMIGRASI CATATAN : 1. Apabila data yang diperlukan tidak terdapat pada bagian tersebut, maka harus diperiksa dalam peraturan itu sendiri, dan jika belum dapat diperoleh harus dinyatakan dalam kurung siku […]. 2. Dalam hal judulnya terlalu panjang, dapat dipotong dengan menempatkan tanda tiga titik dalam kurung siku […] pada bagian yang dipotong, asalkan bagian yang dikutip cukup mencerminkan materi yang diatur dalam peraturan yang bersangkutan. 3. Huruf pertama dalam uraian “tentang” diketik dengan huruf kapital, semua kata lain diketik dengan huruf biasa kecuali nama Negara, orang atau lembaga yang lazimnya di tulis dengan huruf kapital di huruf pertama. 4. Jika tidak ada tempat terbit yang jelas dalam peraturan tersebut, maka sebagai penggantinya dapat dipakai tempat instansi yang mengeluarkannya, yang biasanya ada di Jakarta untuk peraturan pusat, dengan menulisnya di dalam kurung siku [Jakarta]. 5. Di antara daerah judul dan daerah tempat dan tahun penetapan peraturan dipakai tanda titik dan dua tanda hubung : . —

10. Penyusunan koleksi dirak

Tahap akhir dari kegiatan pengolahan adalah penyusunan koleksi di rak. Setalah koleksi peraturan selesai diolah, kemudian koleksi tersebut diatur dan disusun pada rak buku. Penyusunan koleksi pada perpustakaan BPHN dilakukan dengan penempatan yang tidak tetap relative laocations. Hal ini dilakukan agar pustakawan dapat menemukan koleksi yang dicari dengan mudah.

B. Hambatan

Pada umumnya kendala atau hambatan yang dihadapi di perpustakaan BPHN dalam kegiatan pengolahan khusus peraturan perundang-undangan adalah terlalu banyaknya peraturan yang belum diolah karena pemasukan peraturan tidak sebanding dengan jumlah sumber daya manusia, karena yang mengolah hanya 4 orang tenaga ahli di bagian peraturan perundang-undangan sedangkan yang lainyan belum mendapatkan pelatihan dalam bidang ilmu perpustakaan khususnya untuk bagian pengolahan peraturan. Selain yang disebutkan diatas hambatan yang di hadapi perpustakaan BPHN khususnya pada bagian pengolahan pada peraturan perundang-undangan adalah sarana kurang untuk tempat penyimpanan file.

C. Solusi

Untuk mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi pada BPHN , maka solusinya mengatur pemasukan peraturna dan, menambah tenaga professional di bidang perpustakaan serta memberdayakan sumber daya manusia yang ada dengan mengikuti pelatihan di bidang perpustakaan yang gunanya agar mereka yang kurang memahami cara-cara pengolahan dapat mengerti dan memahami cara-cara pengaolahan bahan pustaka sebenarnya dengan disiplin ilmu yang mereka miliki. 75

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data-data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan pihak perpustakaan badan pembinaan hukum nasional beserta staf pengolahan: Maka dapat di ambil kesimpulan bahwa: 1. Langkah-langkah pengolahan koleksi peraturan perundang-undangan dilakukan dengan 2 cara yaitu manual dan otomasi. 2. Di perpustakaan BPHN sendiri klasifikasi peraturan perundang-undangan menggunakan lembaran kertas itu sendiri klasifikasinya mengguanakan tahun dan himpunan atau buku menggunakan UDC menggunakan nomor kelas 300 3. Tajuk subyek di BPHN menggunakan buatan BPHN sendiri Kendala yang dihadapi oleh perpustakaan dalam melakukan kegiatan pengolahan bahan peraturan-peraturan perundang-undangan Banyaknya peraturan yang belum diolah karena pemasukan peraturan yang tidak sebanding dengan jumlah SDM