Pendapat Informan Mengenai Klaim serta Kritik dan Saran Pada Pihak

64 telah mengetahui kondisi tersebut. Mengingat, sebelumnya 200 peserta yang terlebih dahulu mengikuti program Jamsos TK-LHK ini, telah mundur, dan tidak mengikuti program ini disebabkan terhambat masalah keberadaan wadah. Kemungkinan terbesar penyebab pihak Mitra Kerja juga bertindak sebagai wadah, sebab setiap wadahpenanggung jawab wadah diberikan fee atas jasa mereka telah yang telah mencari dan menambah jumlah peserta, seperti yang diucapkan oleh Bapak Haris, dari pihak penyelenggra : “Wadah dan Mitra Kerja itu sama, wadah bermitra dengan penyelenggara, PT.Jamsostek... Makin banyak dia merekrut pekerja informal itu, semakin banyak dia mendapatkan fee ,sebesar 12.5 dari iuran yang dikumpulkan, dapat dia terus perbulanper tiga bulan ”. Pihak Penyelenggara Karena pada kenyataannya wadah adalah bukan organ yang dibentuk dari dan oleh peserta, maka tetap saja peserta masih sulit melaksanakan kewajibannya sebagai peserta, terutama dalam masalah pembayaran iuran, sebab peserta tetap saja melaporkan masalah dan hambatan yang dialaminya bukan kepada wadah mereka sendiri, melainkan kepada pihak Mitra Kerja dalam hal ini pihak RS.Herna. Di sisi lain, pihak Mitra Kerja, akan terus berupaya meningkatkan cakupan kepesertaan karena berorientasi mereka akan mendapat balas jasa atas setiap peserta yang berhasil direkrut.

5.6. Pendapat Informan Mengenai Klaim serta Kritik dan Saran Pada Pihak

Penyelenggara PT.Jamsostek Pada dasarnya proses pencairan dana atau klaim pada program Jamsos TK-LHKini sama seperti proses klaim pada program Jamsostek untuk sektor formal. Seperti yang ditutrkan oleh pihak penyelenggara Bapak Haris, berikut : Universitas Sumatera Utara 65 “Pengurusan klaim sama dengan yang formal...silahkan, JPK, siapa yang butuh, emergency, dicairkan, begitu juga dengan JKK dan JKM”.Pihak Penyelenggara Namun, informan yang juga peserta Jamsos TK-LHK mengungkapkan beberapa keluhan mereka yang pernah melakukan klaim sebagai peserta Jamsos TK-LHK,yang diungkapkan juga dalam bentuk saran dan kritik terhadap PT.Jamsostek, seperti diakatakan oleh beberapa informan berikut : “Saya pernah melalukan klaim, waktu di Herna, ya, agak sedikit ribet juga, mungkin alurnya yang nggak sistematis ya...” I-1 Hal-hal yang diungkapkan oleh informan yang pernah melakukan klaim merupakan pendapat subjektif, apa yang telah mereka alami. Hasil cross check di lapangan dengan Bapak Haris sebagai bagian dari pihak penyelenggara, menyatakan bahwa mereka harus melaksanakan kriteria ketat terutama dalam hal pelayanan Jaminan Pelayanan Kesehatan, disebabkan tidak jarang ditemukan kasus-kasus pelanggaran yang sekedar memanfaatkan klaim Jamsostek untuk kepentingan pribadi, namun hal ini dilakukan oleh beberapa wadahpenanggung jawab wadah, seperti yang diungkapkan berikut : “Wadah itu sendiri, mengajak pekerja yang dengan sengaja berencana, baru ikut Jamsostek, itu yang sering membuat kerugian, melakukan pengutipan liar...melakukan operasi, dia suruh untuk membayar ke dia pribadi, lalu melapor ke PT.Jamsostek...”. Pihak Penyelenggara Oleh karena itu, untuk mengatasi hambatan yang dialami oleh pihak penyelenggara, sehubungan dengan pelaksanaan Jaminan Pelayaan Kesehatan JPK, khususnya, maka pihak penyelenggara PT.Jamsostek, menerapkan kriteria dan pengawasan ketat kepada setiap peserta yang akan melaksanakan pelayanan kesehatan. Salah satu contoh bentuk penerapan kriteria ketat tersebut adalah setiap peserta yang akan mengajukan klaim Universitas Sumatera Utara 66 untuk pelayanan kesehatan seperti operasi harus melampirkan diagnosa hasil pemeriksaan dokter dan penunjang diagnostik terhadap riwayat kesehatanpeserta Jamsos TK-LHK. . Universitas Sumatera Utara 67 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan