Jaminan Sosial Tenaga Kerja Tenaga Kerja Di Luar Hubungan Kerja JAMSOS TK-LHK

20 Dengan demikian jaminan sosial tenaga kerja mendidik kemampuan pekerja sehingga pekerja tidak harus meminta belas kasih orang lain jika di dalam hubungan kerja terjadi resiko-resiko seperti kecelakaan kerja, sakit, hari tua dan lainnya. Jaminan sosial tenaga kerja Jamsostek sebagaimana didasarkan pada Undang- Undang No 3 Tahun 1992, pada prinsipnya merupakan sistem asuransi sosial bagi pekerja yang mempunyai hubungan industrial beserta keluarganya. Disebutkan keluarganya karena dalam program Jamsostek juga mencakup perlindungan kepada anak dan istri yang menjadi tanggungan pekerja. Begitu juga halnya dengan kepesertaan yang mensyaratkan bahwa peserta yang berhak mengikuti program Jamsostek adalah pekerja yang usianya berada di bawah 55 tahun, yang pada dasarnya merupakan usia produktif. Jadi karakteristik pekerja, baik jenis kelamin pria maupun wanita, status perkawinan, jenis pekerjaan, umur dan jumlah anak tertanggung baik secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan keikutsertaan pekerja untuk mengikuti program Jamsostek..

2.2. Jaminan Sosial Tenaga Kerja Tenaga Kerja Di Luar Hubungan Kerja JAMSOS TK-LHK

Tenaga Kerja yang melakukan pekerjaan di Luar Hubungan Kerja LHK adalah orang yang berusaha sendiri yang pada umumnya bekerja pada usaha-usaha ekonomi informal. Jadi potensi kepesertaan di sektor informal cukup besar dan mereka juga berhak atas perlindungan sosial sebagaimana yang diselenggarakan oleh PT Jamsostek Firnandy, Bappenas, 2008 . Universitas Sumatera Utara 21 Menjadi peserta program jaminan sosial social security adalah hak asasi manusia. Hal itu diperkuat dengan UU No.402004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional yang mengamanatkan penyelenggaraan jaminan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dengan demikian, pekerja informal juga berhak atas perlindungan tersebut meskipun dengan sistem perlindungan yang sedikit berbeda dari skema di sektor formal Jurnalnet, 2008 . Adapun yang menjadi tujuan penyelenggaraan program JAMSOS TK-LHK ini adalah Kepmenakertrans PER-24MENVI2006 a. Memberikan perlindungan jaminan sosial bagi tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di luar hubungan kerja pada saat tenaga kerja tersebut kehilangan sebagian atau seluruh penghasilannya sebagai akibat terjadinya risiko-risiko antara lain kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua dan meninggal dunia. b. Memperluas cakupan kepesertaan program jaminan sosial tenaga kerja Meskipun Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di luar hubungan kerja atau di kegiatan informal masih dalam taraf penyusunan, namun acuan bagi penyelenggaraan program jaminan sosial bagi tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di luar hubungan kerja telah diterbitkan dalam bentuk Permenakertrans No. Per-24MENVI2006 yang ditetapkan pada tanggal 1 Juni 2006. Program ini sudah diluncurkan secara nasional di Semarang pada tanggal 27 Juni 2006. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam hal ini Ditjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan pada Tahun 2006 sampai Universitas Sumatera Utara 22 Tahun 2008 telah menyelenggarakan pilot project program jaminan sosial tenaga kerja bagi tenaga kerja di kegiatan informal atau tenaga kerja diluar hubungan kerja di 4 empat provinsi, yaitu Provinsi Jambi, Jawa Tengah, Sumatera Utara dan Kalimantan Tengah . Walaupun program yang ditawarkan masih sebatas pada dua program saja, yakni Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK dan Jaminan Kecelakaan Kerja JKK, namun kedua program ini sudah meliputi perlindungan dasar utama bagi pekerja sektor informal. Melalui program jamsostek ini tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di luar hubungan kerja ini diharapkan dapat bekerja lebih tenang, selanjutnya usaha mereka akan berhasil dan berkembang sehingga dapat menciptakan kesempatan kerja baru yang pada akhirnya dapat menurunkan angka pengangguran Muzni Tambusai, 2008.

2.3. Motivasi dan