34
3.5. Definisi Operasional
1. Karakteristik peserta Jamsos TK-LHK adalah identitas tenaga kerja yang terdaftar
mengikuti program Jamsos TK-LHK, meliputi : a.
Jenis kelamin, yaitu tipe seks tenaga kerja yang mengikuti program Jamsos TK- LHK yang dinyatakan laki-laki atau perempuan.
b. Umur, yaitu ulang tahun terakhir dari tenaga kerja yang mengikuti program
Jamsos TK-LHK yang dinyatakan dalam tahun. c.
Jenis usaha, yaitu pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerja. d.
Status perkawinan, yaitu status dari tenaga kerja yang mengikuti program Jamsos TK-LHK yang dinyatakan dengan menikah dan belum menikah..
e. Jumlah anak ditanggung yaitu banyaknya anak yang dimiliki oleh tenaga kerja yang terdaftar mengikuti program Jamsos TK-LHK yang dinyatakan dengan
orang. 2. Motivasi keikutsertaan program Jamsos TK-LHK adalah hal-hal yang berasal dari
dalam diri ataupun dari luar diri peserta yang mendorong peserta untuk mengiuti program Jamsos TK-LHK
3. Alasan pemilihan jenis program perlindungan adalah alasan utama yang melatarbelakangi seorang peserta memilih salah satu ataupun kedua jenis program
perlindungan dasar yang ditawarkan oleh PT.Jamsostek cabang Tanjung Morawa, yakni Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK dan Jaminan Kecelakaan Kerja JKK
3.6. Teknik Analisa
Data
Universitas Sumatera Utara
35 Analisa data dilakukan secara manual. Analisa data dilakukan dengan
menggunakan teknik analisa kualitatif dan kemudian dianalisa dengan teori kepustakaan maupun asumsi yang ada, data kemudian akan disajikan dalam bentuk matriks menurut
variabel yang diteliti.
Universitas Sumatera Utara
36
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kota Tebing Tinggi terdiri dari 3 kecamatan yaitu Kecamatan Padang Hulu, Rambutan, dan Padang Hilir, seluas 38,438 km
² dengan jumlah penduduk keseluruhan
sejumlah 126.570 jiwa. Kecamatan dengan luas wilayah terbesar yaitu Kecamatan Rambutan 13,726 km
² sedangkan kecamatan dengan luas terkecil yaitu Kecamatan
Padang Hulu 12,069 km ²
. Sebagian besar wilayah Kota Tebing Tinggi digunakan sebagai pemukiman
yaitu sebesar 41,83, kemudian untuk lahan pertanian sebesar 40,91, perhubungan 4,74 dan selebihnya digunakan untuk sarana sosial budaya, industri, dan lain-lainnya.
Jumlah penduduk terbanyak di Kota Tebing Tinggi terdapat di Kecamatan Rambutan, yaitu sejumlah 52.592 jiwa, sedangkan penduduk terkecil terdapat di Kecamatan Padang
Hilir, yaitu sebanyak 32.642 jiwa. Di kota Tebing Tinggi, RS.Herna ditunjuk menjadi Mitra Kerja PT.Jamsostek
dalam melaksanakan program Jamsos TK-LHK ini. Mitra Kerja adalah wadah atau institusi organisasi yang telah melakukan Ikatan Kerja Sama IKS dengan PT.Jamsostek
sebagai Badan Penyelenggara Program Jamsos TK-LHK. Adapun alasan pemilihan RS.Herna sebagai Mitra Kerja, karena keberadaan RS.Herna yang memiliki sumber daya
tenaga-tenaga profesional dapat mengawasi jalannya program serta melaporkan dengan
Universitas Sumatera Utara
37 segera kepada PT.Jamsostek cabang Tanjung Morawa mengenai pengurusan hak dan
kewajiban peserta ataupun membantu mengatasi masalah-masalah yang timbul di lapangan berkaitan dengan program Jamsos TK-LHK ini.
4.2 Gambaran Informan
4.2.1 Karakteristik Informan
Gambaran karakteristik enam informan dapat dilihat dari tabel 4.1. Informan yang diambil terdiri dari 3 laki-laki dan 3 perempuan, yang berasal dari 4 wadah yakni
Melati Group, Keluarga Group, Asoka Group dan Sejahtera Group Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa informan mempunyai rentang umur yang berbeda , umur yang tertua
adalah 40 tahun dan yang termuda 24 tahun. Status perkawinan informan adalah 4 orang yang menikah dan 3 orang yang belum menikah. Jumlah pendapatan rata-rata per bulan
informan, yang tertinggi adalah Rp.2.500.000,- dan yang terendah adalah Rp.500.000,-. Jenis usaha sektor informal yang dilakukan oleh informan juga bervariasi antara lain
karyawan sales, penjual pulsa, pedagang makanan, supir, pedagang jamur, dan buruh harian lepas perkebunan.
Tabel 4.1. Karakteristik Informan
No Kode
Informan J K
Umur thn
Jenis Usaha Status
Perkawinan Jlh.Pendapat
an Rata-Rata Per Bulan
Rupiah Jlh. Anak
Tang- gungan
1 I-1 L 24 Sales Multi
Finance Belum
Menikah 2.500.000 -
2 I-2 L 40 Supir
Menikah 800.000 2
3 I-3 P 34 Pedagang Makanan
Menikah 1.500.000 1
4 I-4 P 35 Karyawan Honorer dan
Belum Menikah
550.000 -
Universitas Sumatera Utara
38 Pedagang Pulsa
5 I-5 P 30 Pedagang
Jamur Belum
Menikah 500.000 -
6 I-6
L 37
Buruh Harian Lepas
Perkebunan Swasta
Menikah 700.000
2
Keterangan : L:Laki-laki
P :Perempuan
4.2.2. Matriks Distribusi
Informan 4.2.2.1
Pengetahuan Informan 1.
Pengetahuan informan tentang program Jamsos TK LHK dan sumber informasi program Jamsos TK-LHK
Tabel 4.2 Matriks pengetahuan informan tentang program Jamsos TK LHK
dan sumber informasi program Jamsos TK-LHK
Nomor informan
Pengetahuan tentang program tujuan,jenis dan jumlah Jamsos TK LHK dan sumber informasi
kapan, dimana,dari siapa dan bagaimana cara penyampaiannya
1 “Ya, program perlindungan gitula Bu, bagi kami-kami yang gak ada
kepastian jaminan hidupnya gitu”. Jenis dan Jumlah Program Jamsos TK-LHK
“Ya, yang saya tahu cuma ini Bu, Mungkin ada yang lain, tapi kurang saya pahami juga sebenarnya, tapi…kayaknya yang saya ikuti cuma kesehatan ini
aja lah,”.
Universitas Sumatera Utara
39
Sumber informasi “Saya tahunya dari temen saya, orang Finance juga, namanya Johny Saragih,
dia udah duluan terdaftar ngikutin program ini...”
2 “Ya, kalu menurut saya, yang namanya kita pekerja ini, ya kan, kalau
misalnya sakit, kalau ada kartu ini, berobat bisa pere.Kalau Ibu tanya soal tujuan dan manfaat Jamsostek, ya...arahnya kek tadi lah...”
Jenis dan Jumlah Program Jamsos TK-LHK Jenisnya yang lain belum pernah dengar, cuma yang JPK saja yang saya
tahu.” Sumber informasi
”Saya tau dari adek saya. Adek saya dulu tukang sapu jalan, tahu informasi dari Pemko...”
3 ”Ya, melindungi kita kalau ada apa-apa, kalau kita sakit, mudah
pertolongannya Bu. Tujuan dan manfaat jelasnya, nggak dikasih tahu lagi...Kan, ada juga
dipraktek dr.Johan Zein brosurnya terpampang lebar-lebar.” Jenis dan Jumlah Program Jamsos TK-LHK
”Ya, adalah kayaknya Bu, gak tahu juga apa namanya, Jamsostek lah, JPK, JKK, nggak tahu lah yang penting saya daftar sama Bapak dr Johan Zein..”
Sumber informasi “Saya tahu dari dr.Johan Zein, rumah kita kan dekat dengan prakteknya,
saya dapat informasi dari dr.Johan langsung, dia kan sekarang kepala Rumah Sakit Erna sekarang.”
4 “Kalau teori-teori ala sekolahannya nggak tahu juga saya Bu, Ya...bisa
dibilang, program bagi yang nggak punya Askes gitu lah Bu, membantu. Tujuan dan manfaatnya, kayak yang barusan saya bilang la Bu,
perlindungan kesehatan bagi kami-kami inilah...”
Jenis dan Jumlah Program Jamsos TK-LHK
“Pastinya kurang tahu juga macamnya, tapi, yang saya tahu pemeliharaan kesehatan ini, kalau yang lain-lain belum jelas juga saya Bu”.
Sumber informasi “Saya kan tahu ada Jamsostek kayak gini kan dari teman-teman, pegawai
sini, terus kan orang itu tahu tahu informasi, dari orang-orang Jamsostek, orang Herna, ya, ada koneksinya, bisa gitulah Bu “.
5 “Ya, fasilitas kesehatan aja, ya klau kita mengalami sakit,kita bisa tidak
bayar gitu. Tujuan dan manfaat pastinya, untuk mempermudah berobat aja
Universitas Sumatera Utara
40 lah, selebihnya nggak ngerti juga”.
Jenis dan Jumlah Program Jamsos TK-LHK “Enggak,enggak tahu saya mbak programnya apa-apa aja, nggak ada
dibilang, lagian mungkin saya juga ya nggak nanya.” Sumber informasi
“Di Rumah Sakit Herna, waktu itu adik saya sedang dirawat di sana, jadi ada penawaran untuk Jamsostek, ya...uda gitu aja, yang ngasih tahu TU
tata usahanya, “.
6 “Program untuk orang yang nggak mampu Bu. Tujuan utamanya , ya untuk
membantu keluarga bawah “. Jenis dan Jumlah Program Jamsos TK-LHK
“Kalau jenis lainnya kurang tahu,nggak tahu, cuma tentang kesehatan itu aja “.
Sumber informasi “Emm...Pas waktu itu ada keluarga yang perawatan di rumah sakit Herna
itu, kebetulan, jumpa sama dokter situ, dia menganjurkan untuk ikut Jamsostek, “
Berdasarkan matriks di atas dapat dilihat bahwa informan tidak dapat menyebutkan dengan pasti tujuan dari pelaksanaan penyelenggaraan program Jamsos
TK-LHK, sebagian besar informan menyebutkan bahwa tujuan program hanya merupakan program perlindungan kesehatan bagi keluarga ekonomi lemah, seperti yang
diungkapkan oleh informan ke enam : “Program untuk orang yang nggak mampu Bu. Tujuan utamanya , ya untuk
membantu keluarga bawah...”. I-6 Semua informan juga kurang tahu atau bahkan tidak tahu mengenai jenis dan
jumlah program yang ditawarkan oleh Jamsos TK-LHK. Sedangkan sumber informasi yang diperoleh informan pada umumnya berasal dari pihak RS.Erna sendiri, yakni dokter
yang juga praktek di RS.Herna seperti yang disampaikan kedua informan berikut : “...jadi ada penawaran untuk Jamsostek, ya...uda gitu aja, yang ngasih tahu TU
tata usahanya...” I-5
Universitas Sumatera Utara
41
Atau ada juga informan yang memperoleh informasi dari rekan sekerja yang sebelumnya telah terdaftar dalam program Jamsos TK-LHK, seperti pernyataan informan berikut:
“Saya tahunya dari temen saya, orang Finance juga, dia udah duluan terdaftar ngikutin program ini”. I-1
4.2.2.2. Motivasi Keikutsertaan Program Jamsos TK-LHK
Tabel 4.3 Matriks Motivasi Informan Mengikuti Program Jamsos TK-LHK
Nomor informan
Motivasi Informan Mengikuti Program Jamsos TK-LHK
1 “Ikut program ini, yang pastinya kan Jamsostek, saya sebagai pekerja, ya
ingin dijamin juga lah, saya mulailah dari Kesehatan”. 2
”Saya ikut program ini karena menjanjikan, bisa ada tanggungan. Saya juga kategori orang yang kurang mampu lah gitu...”.
3 “Ini kita kan ekonomi lemah, nanti kalau udah tua, anak, suami,
seandainya…seandainya…ntah ada apa-apa…ada penyakit, jadi cepat tertolong “.
4 “Ya, , makanya saya ikut Jamsostek ini, jadi kalo ada apa-apa, sakit, bisa
pake biaya sendiri.” 5
“Emm...gimana ya, sekarang kan bangsa kiata sulit...apalagi untuk kesehatan kan, kita orang kecil ini, cuma bisa tahu berobat, kalau ikut Jamsostek, bisa
konsultasi dengan dokternya”.
6 “Karena dampaknya positif, buat saya sama keluarga saya,bisa menjamin
kalau nanti-nanti ada yang sakit, bisa lah untuk meringankan biaya berobat”.
Berdasarkan matriks di atas dapat dilihat bahwa setiap informan memiliki motivasi tersendiri, yang seluruhnya berasal dari diri informan untuk mengikuti program
Jamsos TK-LHK. Informan mengatakan bahwa mereka perlu mengikuti program ini dikarenakan sebagai pekerja yang ingin dijamin kesehatannya, memiliki tanggungan,
meringankan biaya berobatpemeliharaan kesehatan, dan perasaan ingin mandiri, seperti yang dinyatakan oeh dua informan berikut :
Universitas Sumatera Utara
42 “Ikut program ini, yang pastinya kan Jamsostek, Jaminan Sosial Tenaga Kerja,
saya sebagai pekerja, ya ingin dijamin juga lah”. I-1 ”Saya ikut program ini karena menjanjikan, bisa ada tanggungan”. I-2
4.2.2.3. Alasan Pemilihan Program Jamsos TK-LHK
Tabel 4.4. Matrik pemilihan program Jamsos TK-LHK oleh informan
alasan memilh salah satu atau kedua program Nomor
informan Pemilihan program Jamsos TK- LHK
alasan memilih salah satu atau kedua program
1 “Ya, yang saya ikuti masih cuma pemeliharaan kesehatan. Belum kepikiran
sampe situ. Tapi, janganlah sampe kecelakaan , ya...ngejaga dulu aja lah, mungkin karena belum pernah, jadi berpikirnya, nanti lah itu ya, kali..”
2 “Ya, ..belum terpikir la Bu. Kayak yang saya bilang tadi, karena kita juga
kurang mampu. Tapi, sebetulnya, kalau diterangkan lebih jauh, lebih jelas lagi mungkin perlu juga buat saya...Terus iurannya tambah mahal juga la
Bu...”.
3 “Gak tahu juga apa namanya Bu…Namanya Jamsostek aja lah , JPK,
JKK…Kayak mana ya...nggak tahu lah Yang penting saya daftar sama Bapak Johan Zein.
Kalau Kecelakaan Kerjaitu kan di perusahaan, d pabrik-pabrik lah , gitu kan ya maksudnya... ”
4 “Masih yang kesehatan ini aja Bu, yang dikasih tahu juga masih ini aja, terus
kalo pun ikut yang lain-lain,...Iuran jadi lebih besar pasti kan . 5
“Saya yang ikut cuma kesehatan ini, ya...saya nggak tahu programnya apa- apa saja, saya juga nggak ada tanya “.
6 “Tahap pertama ini saja,kami masih musyawarah dengan keluarga, bukan
nggak mau ikut yang lain-lain, tapi mikirkan dampaknya, biayanya lagi “.
Berdasarkan matriks di atas, dapat dilihat bahwa alasan pemilihan program oleh informan, yang seluruhnya hanya mengikuti satu program saja, yakni program Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan JPK, seperti yang diungkapkan oleh salah satu informan berikut :
Universitas Sumatera Utara
43 “Gak tahu juga apa namanya Bu…Namanya Jamsostek aja lah , JPK,
JKK…Kayak mana ya...nggak tahu lah”. I-3 Hal disebabkan karena beberapa alasan seperti merasa belum penting mengikuti program
lain JKK karena belum pernah mengalami kecelakaan kerja, juga disebabkan karena hanya mengetahui satu jenis program perlindungan saja serta alasan akan memberatkan
dari segi iuran jika mengikuti lebih dari satu program perlindungan, seperti halnya yang diungkan oleh informan keenam berikut :
“...bukan nggak mau ikut yang lain-lain, tapi mikirkan dampaknya, biayanya lagi...” I-6
4.2.2.4. Pendapat Informan Mengenai Iuran
Tabel 4.5 Matriks pendapat nforman mengenai iuran cara pembayaran, keterlambatan
pembayaran,kemampuan membayar iuran Nomor
informan Pendapat nforman mengenai iuran kemampuan membayar iuran cara
pembayaran, keterlambatan membayar iuran
1 Kemampuan membayar iuran
“Kalau boleh jujur ya, ya, masih agak kemahalan Bu. Saya sih, bayarnya bulanan. Tapi, belakangan agak telat, he..he.he...
Cara pembayaran iuran Saya bingung, bayarnya hanya boleh di satu tempat, nggak ada di tempat
lain cuma di RS.Herna, sedangkan saya sering keluar kota. Makanya, giliran saya di luar kota, gak sempat kalau saya hanya balik ke Tebing cuma buat
nyetor iuran . Keterlambatan Membayar Iuran
Tapi sebenarnya saya juga baru ingat, saya malu sih, pas Ibu tanya tentang iuran tadi, saya ingat belum nyetor.
2 Kemampuan membayar iuran
“Saya bayar iurannya per bulan . Kalau bayarnya sebulan sekali, termasuk sedang lah, nggak berat. Karena kita kan berusaha untuk kumpul sedikit-
sedikit. Cara Pembayaran Iuran
Universitas Sumatera Utara
44 Kalau soal bayar iuran, nggak repot-repot, Cuma nitip sama adek saya,
karena kan jam kerja saya juga nggak pasti Bu ”. Keterlambatan Membayar Iuran
” Setahu saya belum pernah Bu ”.
3 Kemampuan Membayar Iuran
”Kalau ini, 50, masih standar lah sama saya...Rp48.000, itu lah pembayarannya. Tapi, kalau uda 70 ribu, saya uda nggak sanggup lagi “.
Cara Pembayaran Iuran Kami bulanan aja, uda pasti selalu bayar, nggak pernah jatuh tempo, nggak
pernah nunggak. Keterlambatan Membayar Iuran
Baru kemaren ini lah terlambat, biasanya kan jatuh temponya setiap tanggal 10, saya tiap tanggal 7 uda bayar “.
4
Kemampuan Membayar Iuran “Karena saya masih single, saya rasa masih cukup wajar Bu, saya kan bayar
24 ribu, kalau ada di atas 50, udah agak susah juga itu Bu “.
Cara Pembayaran Iuran
“Saya bayarnya per bulan, saya nitip sama kakak saya, dia kan ngajar di sekolah TK apa ya namanya, lupa pula saya, dekat dari situ ke Herna, jadi
aku saya nitip sama dia. Oya Bu, kakak saya juga ikut Jamsostek ini “. Keterlambatan Membayar Iuran
Insya Allah, belum pernah terlambat .
5 Kemampuan Membayar Iuran
“Saya rasa nggak memberatkan, saya bayarnya cuma 24 ribu”. Cara Pembayaran Iuran
“Bulanan, karena nggak memberatkan, jadi nggak masalah kalau dibayar per bulan, langsung dibayar ke TU yang berurusan dengan Jamsostek”.
Keterlambatan Membayar Iuran “Pernah sih mbak, tapi bulan berikutnya langsung saya bayar, biasanya
karena saya nggak ada waktu”.
6
Kemampuan Membayar Iuran “Ya,masih terasa memberatkan lah, apalagi status saya bukan pekerja tetap,
nggak ada UMR, ini saja kami masih musyawarah dengan, keluarga dulu”. Cara pembayaran
“ Saya suruh istri saya yang ngantar ke Herna “.
Universitas Sumatera Utara
45 Keterlambatan Membayar Iuran
“ Mudah-mudahan belum pernah lah “
Berdasarkan matriks di atas dapat dilihat hanya bahwa hanya dua informan merasa jumlah iuran yang dibayarkan masih terasa memberatkan seperti yang
diungkapkan oleh salah satu informan berikut : “Ya,masih terasa memberatkan lah, apalagi status saya bukan pekerja tetap,
nggak ada UMR...”.I-6 Sebagian besar informan menyebutkan bahwa mereka memilih membayar iuran secara
bulanan dan dengan cara dibayarkan atau diantarkan langsung pada pihak RS.Herna, dan terdapat juga dua informan yang menitipkan iuran dengan alasan kesibukan waktu
bekerja, seperti yang diungkapkan oleh informan berikut : “...cuma nitip sama adek saya, karena kan jam kerja saya juga nggak
pasti Bu ”. I-2
Sama halnya dengan masalah keterlambatan pembayaran iuran yang dialami oleh informan, mereka pun mengatasinya dengan melunasi iuran tersebut pada bulan
berikutnya .
4.2.2.5. Pendapat Informan Mengenai Keberadaan Wadah
Tabel 4.6
Matriks pendapat informan mengenai wadah pengertian wadah dan fungsi wadah
Nomor informan
Pendapat nforman mengenai wadah pengertian wadah dan fungsi wadah
1 “Kalo soal wadah saya kurang tahu ya Bu. Sama sekali nggak ada
sosialisasi. Saya datang, daftar, bayar iuran, ya uda gitu aja. Hanya info dari mulut ke mulut aja, dari temen-temen.
Kalau saya ngantar iuran, ya, cuma ngantar iuran aja ke Erna. Dengan Ibu
Universitas Sumatera Utara
46 siapa ya yang di Erna?..aduh.saya lupa…”
2 “Saya belum tahu tentang wadah. Saya cuma tahu, penanggung jawab
kami, kalau ada pembayaran, tau iuran, urusannya sama dr.Johan Zein aja…”
3 “Saya nggak tahu yang namanya wadah-wadah ini.Saya biasanya nyetor
aja langsung sama dr.Johan Zein, apalagi prakteknya dekat rumah saya, jadi gampang kalau apa-apa “.
4 “Wadah apa pula ini, Bu. Pokoknya urusan bayar-bayar ngelapornya sama
Kak Ayu. Maap Bu, nggak ngerti saya, Belum pernah dengar itu, itu yang kayak mana ya Bu? “.
5 “Nggak pernah dengar, nggak tahu, nggak ada dibilang “.
6 “Nggak pernah dengar istilah wadah, pas daftar cuma gitu aja, dikasih tahu
iurannya segini,bayarnya tiap bulan, untuk ini-ini, udah gitu aja Bu. ”
Berdasarkan matriks di atas dapat dilihat bahwa pendapat informan mengenai wadah, baik berupa pengertian dan fungsi wadah, seluruh informan menyatakan bahwa
tidak tahu dan tidak mengerti mengenai istilah wadah dan apa fungsi keberadaan wadah tersebut. Seperti pernyataan kedua informan berikut :
“Saya nggak tahu yang namanya wadah-wadah ini. Saya biasanya nyetor aja langsung sama dr.Johan Zein...” I-3
“Nggak pernah dengar istilah wadah, ...udah gitu aja Bu. ” I-6
Sebagian informan menyebutkan bahwa mereka hanya menyetorkan langsung iuran kepada pihak RS. Herna dan seluruh informan dalam proses pembayaran iuran tidak ada
hubungannya dengan keberadaan wadah.
Universitas Sumatera Utara
47
4.2.2.6. Pendapat Informan Mengenai Klaim serta Kritik dan Saran Pada Pihak Penyelenggara PT.Jamsostek
Tabel 4.7 Matrik Pendapat Informan Mengenai Klaim, Kritik dan Saran
Pada Pihak Penyelenggara PT.Jamsostek Nomor
informan Pendapat informan mengenai klaim, kritik dan saran
pada pihak Penyelenggara PT.Jamsostek
1 Pelaksanaan klaim
“Saya pernah melalukan klaim, waktu kemaren-kemaren saya pernah diopname, berapa hari gitu, waktu di Herna, ya, agak sedikit ribet juga,
mungkin alurnya yang nggak sistematis ya...” Saran dan kritik pada pihak penyelenggara
“Saran dan kritik, ya, kalau bisa, kayak-kayak saya ini, yang sering berpergian, tolonglah dikomunikasikan, supaya nggak telat.
Peserta Jamsostek, diberi kenyamanan lagi lah, dalam bidang rumah sakit, pelayanan kesehatannya yang maksimal lah, jangan kayak Askes
atau JPS, dan tidak ribet birokrasinya. Kalo ke depannya, ya saya tetap mau mengikuti program Jamsostek ini
Bu “.
2 Pelaksanaan klaim
“Saya sudah pernah melakukan klaim, ya, karena waktu itu, anak saya, panas tinggi. Saya bawa ke praktek dr.Johan Zein, nanti baru,
rujukannya ke mana-mana, dr.Johan Zein yang bantu buatkan...”
Saran dan kritik pada pihak penyelenggara “Saya rasa kalau soal klaim ini, biasa-biasa aja, karena kalau ada apa-
apa langsung ditangani... Ya...kek mana ya Bu..ya.. Masalah Jamsostek ini kan, saya tahunya dari
adek saya, ikut pun diajak adek, keterangannya yang ini-itu,susah diikuti jadinya ngak tahu, sosialisasinya kurang lah..”.
3 Pelaksanaan klaim
“Saya pernah klaim, saya pernah berobat, biasanya saya kan kalau sakit itu disuntik ya, Bu....
Saran dan kritik pada pihak penyelenggara”.
“Saran saya...Ya, pelayanannya lah, mentang-mentang Jamsostek,kita datang cuma bawa kartu, kayaknya murahan, nggak terladeni.
4 Pelaksanaan klaim
“Belum perna Bu, mudah-mudahan jangan sakit-sakit lah “.
Saran dan kritik terhadap pihak penyelenggara
Universitas Sumatera Utara
48 “Bagus juga ada program kayak Jamsostek ini, membantu kita yang
susah-susah ini, yang nggak ada askesnya, menolong kali lah. Mudah- mudahan kalau ada urusan-urusan klaim-klaim itu tadi, ya...ngak
dipersulit-sulit “.
5 Pelaksanaan klaim
”Belum pernah mbak, sakit berat-berat belum pernah lah ”. Saran dan kritik terhadap penyelenggara
”Ya,mudah-mudahan nggak ada kendala-kendala dalam klaim-klaim gitu”.
6 Pelaksanaan klaim
“Kalau klaim, juga nggak pernah, sakit yang berat-berat belum pernah”.
Saran dan kritik terhadap pihak penyelenggara “Ya....supaya jangan menyalahgunakan wewenang. Zaman sekarang
kan, ngertilah...Kan,masa-masa sekarang banyak manipulasi, birokrasi,mudah-mudahan ngak ada kendala”.
Berdasarkan matriks di atas dapat dilihat, bahwa sebagian informan pernah melakukan klaim pada pihak penyelengara PT.Jamsostek, dikarenakan informan sendiri
ataupun tanggungan anggota keluarga informan sakit dan dirawat di rumah sakit, seperti yang diungkapkan oleh informan berikut :
“Saya sudah pernah melakukan klaim, ya, karena waktu itu, anak saya, panas tinggi...” I-3
Saran dan kritik yang diajukan oleh informan kepada penyelenggara, sebagian mengharapkan agar tidak dipersulit dalam hal pelaksanaan pencairan klaim seperti
birokrasi yang sulit seperti yang dinyatakan oleh informan berikut: “...yang pasti Jamsostek kerja sama dengan rumah sakit, pelayanan
kesehatannya yang maksimal lah, dan tidak ribet birokrasinya...” I-1 Namun sebagaian informan juga menyatakan bahwa tidak ada masalah atau kendala yang
dihadapi selama masa pelaksanaan klaim.
Universitas Sumatera Utara
49
4.2.3. Matriks Distribusi Pernyataan Pihak Penyelenggara PT.Jamsostek
Tabel 4.8 Pernyataan Pihak Penyelenggara PT.Jamsostek Mengenai
Alur Pelaksanaan Program JamsosTK-LHK No Pertanyaan
Jawaban
1. 2
Pengertian Program Jamsos TK-LHK
Keberadaan Wadah Pengertian, Tugas dan
Tanggung Jawab Wadah ”Jamsostek dan PT Jamsostek itu
berbeda. Kalau Jamsostek adalah produk Undang-Undang No.3 tahun 1992, sedangkan
PT.Jamsostek adalah badan penyelenggara yang ditunjuk berdasarkan PP No.36 Tahun 1995,
sebagai penyelenggara itu terpisah. PT.Jamsostek Persero inilah yang
menyelenggarakan amanah secara professional, yang dipercayakan pemerintah untuk
menyelenggarakan program Jamsostek, inilah dasar pengertiannya.
Terkait daripada program TK-LHK, jadi itu diperuntukkan tenaga kerja informal, misalnya
abang becak, pedagang kaki lima,nelayan,juga pedagang asongan,bisa juga petani,pokoknya
usaha mandiri, untuk menghidupi keluarganya, tidak ada yang memberi gaji, beda dengan
perusahaan, ada yang menggaji” “Kan terkait dengan wadah, wadah adalah
sebagai “PENJEMBATAN”, yang berurusan dengan PT.Jamsostek, membuat suatu,
kesepakatan. Dan wadah inilah yang akhirnya mengurus administrasi,mengutip iuran, disetor
ke Jamsostek. Jadi, wadah ini mendapat bayaran atas
jasanya, dari iuran yang masuk. Makin banyak dia merekrut pekerja informal itu, semakin
banyak dia mendapatkan fee ,sebesar 12.5 dari iuran yang dikumpulkan, dapat dia terus
perbulanper tiga bulan. Wadah ini dapat berupa paguyuban, koperasi,
istilahnya ada izin dari instansi terkait, karena berurusan dengan dana masyarakat. Jadi, intinya
fee itu adalah biaya administrasi, sehinga tidak ada lagi kutipan dari peserta.
Yang membayarkan “fee” sebesar 12,5 itu
Universitas Sumatera Utara
50 3
4. 5.
Perbedaan Wadah dan Mitra Kerja
Program Yang Ditawarkan Pengurusan Klaim
adalah PT.Jamsostek sendiri, resmi, ada keputusan dari Direksi sinilah “.
“Wadah dan Mitra Kerja itu sama, wadah bermitra dengan penyelenggara, PT.Jamsostek.
Itu lain, Herna itu kan mitra Jamsostek, wadah kan urusannya dengan administrasi TK-LHK,
makanya Jamsostek menyisihkan fee. RS.HERNA adalah mitra Jamsostek, mitra
provider Jamsostek, sebenarnya bukan Herna aja, ada RS.D.L.Tobing, RS.Estomihi, RS.Grand
Medistra, RS.Sari Mutiara, ada juga Poliklinik yang kerja sama dengan kita. Jadi, banyak mitra-
mitra kerja, berhubungan dengan pelayanan kesehatan. Untuk TK-LHK,itu wadah yang
bermitra dengan Penyelenggara. Jadi, urusan klaim, iuran, itu urusan wadah
“Jadi kalau urusan empat program itu sifatnya sukarela, untuk TK-LHK, ini berbeda dengan
yang formal, untkLHK ini berdasarkan PerMenaKer No 24 Tahun 2006, itulah yang
dilaksanakan. Jadi minimal dua lah, ya terserah mau pilih yang mana, wadahlah yang bisa
diharapkan membagi. Bukan yang penting dua, kalau satu agak gimana, agak repot “.
“Pengurusan klaim sama dengan yang formal, yang membedakan paling usia LHK, maksimal
55. Klaim tergantung program, hari tua, 5, tahun, JPK kan nggak ada klaim, ya, pelayanan,
silahkan, siapa yang butuh, emergency, dicairkan, begitu juga dengan JKK dan JKM”.
Universitas Sumatera Utara
51 6.
Hambatan Penyelenggaraan “Wadah itu sendiri, makanya, untuk persalinan,
dulu lewat aja, mengajak mereka-mereka yang sengaja berencana, baru ikut Jamsostek
Misalnya, dia cari peserta yang memang segaja, berencana untuk melakukan operasi, dia suruh
untuk membayar ke dia pribadi, lalu melapor ke PT.Jamsostek. Memang tidak semua peanggung
jawab wadah melakukan. Hambatannya juga di tenaga kerja itu sendiri, karena keikutsertaannya
sementara, bayar, nikmati, bayar nikmati, kalau uda dua tiga bulan nggak bayar kita lepas.
Jadi, makanya, teknis pelaksanaan ini biar lancar adalah di wadah, biar nggak terlambat,dan
pelaksanaannya baik. Intinya, kunci pelaksanaannya adalah di wadah, ada yang ikut
dua,tiga, diaturlah , biar sistematis ”
Berdasarkan matriks pernyataan pihak penyelenggara PT.Jamsostek cabang Tanjung Morawa mengenai program Jamsos TK-LHK, khususnya mengenai keberadaan
wadah, terlihat bahwa tidak ditemukannya wadah yang dibentuk oleh peserta sendiri, melainkan yang bertindak sebagai wadah adalah pihak Rumah Sakit Herna yang juga
adalah Mitra Kerja, seperti pernyataan berikut : “Wadah dan Mitra Kerja itu sama, wadah bermitra dengan penyelenggara,
PT.Jamsostek. Itu lain, Herna itu kan mitra Jamsostek, wadah kan urusannya dengan administrasi TK-LHK...”
Mitra Kerja yang bertindak sebagai wadah juga diberikan fee atas jasa mereka yang berhasil merekrut pekerja informal yang menjadi peserta Jamsos TK-LHK seperti yang
diungkapkan berikut :
Universitas Sumatera Utara
52 “Jadi, intinya fee itu adalah biaya administrasi, sehinga tidak ada lagi kutipan
dari peserta. Yang membayarkan “fee” sebesar 12,5 itu adalah PT.Jamsostek sendiri, resmi, ada keputusan dari Direksi sinilah”.
Universitas Sumatera Utara
53
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Pengetahuan Tentang Tujuan Penyelenggaraan Program Jamsos TK-LHK 5.1.1. Pengetahuan Informan Mengenai Tujuan Penyelenggaraan Program Jamsos
TK-LHK
Pengetahuan merupakan faktor yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang, dimana hal itu dikuatkan dengan penelitian yang dilakukan
Rongers1997 yang mengungkapkan bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan. Berkaitan dengan
pengetahuan informan mengenai program Jamsos TK-LHK ini, diharapkan dengan mengetahui tujuan dan manfaat dari program ini,informan dapat tetap mengikuti program
Jamsos TK-LHK ini. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar informan menyatakan bahwa
tujuan dasar dari penyelenggaraan program Jamsos TK-LHK ini adalah bentuk pelayanan kesehatan untuk mempermudah informan dalam akses fasilitas pengobatan dan
perawatan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kutipan dari pernyataan informan :
“...berobat bisa pere, kalau masuk rumah sakit, masih bisa dipertanggungjawabkan Jamsostek lah...”. I-2
“Ya, melindungi kita kalau ada apa-apa, kalau kita sakit, mudah
pertolongannya Bu ”. I-3
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa informan sudah mengetahui tujuan dari program Jamsos TK-LHK khususnya program Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan JPK. Tujuan dasar penyelenggaraan program Jamsostek bagi pekerja di luar
Universitas Sumatera Utara
54 hubungan kerja, yakni untuk memberikan perlindungan jaminan sosial tenaga kerja pada
saat tenaga kerja tersebut kehilangan sebagian atau seluruh penghasilannya akibat terjadinya resiko-resiko antara lain kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua dan
meninggal PerMenakerTrans No.24 Tahun 2006. Tujuan dasar dari penyelenggaraan program ini menjadi hal utama yang perlu disampaikan kepada calon peserta yang
mendaftar atau pada saat sosialisasi bersama, karena tujuan dasar inilah yang membedakan program Jamsos TK-LHK ini dengan program jaminan pelayanan
kesehatan sosial lainnya dan khusus ditujukan untuk pekerja sektor informal.
5.1.2. Pengetahuan Informan Mengenai Jenis dan Jumlah Program Jamsos TK-LHK
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa seluruh informan tidak tahu dan tidak dapat menyebutkan jumlah dan jenis program Jamsos TK-LHK yang sebenarnya.
Beberapa informan yang mendaftar langsung juga menyatakan tidak diberitahu oleh mitra kerja RS Herna, sepert halnya penuturan tiga informan berikut :
“Engak,enggak enggak tahu saya mbak programnya apa-apa saja, yang ngasih tahu TU tata usahanya “. I-5
“Kalau jenis lainnya kurang tahu,nggak tahu, cuma tentang kesehatan itu aja, jumpa sama dokter situ “. I-6
Menyampaikan informasi mengenai jumlah dan jenis program Jamsos TK-LHK
adalah penting bagi mitra kerja atau penyelenggara sendiri. Dengan mengetahui jenis dari program ditawarkan ini, tenaga kerja dapat mengerti tujuan dan manfaat dari tiap-tiap jenis
program yang ditawarkan sehingga dapat mengambil keputusan untuk mengikuti seluruh ataupun sebagian program sesuai kemampuan dan kebutuhan peserta.
Universitas Sumatera Utara
55 Sesuai dengan pendapat Assel 1996 dengan memberikan informasi, cara
penyampaian informasi, dan promosi yang tepat dapat mempengaruhi keputusan konsumen, dalam hal ini peserta Jamsos TK-LHK untuk membeli produk asuransi yang
diawarkan oleh PT.Jamsostek, sehingga tercapai tujuan program Jamsos TK-LHK yang kedua, yakni memperluas cakupan kepesertaan program jaminan sosial tenaga kerja .
Sampai saat ini, berdasarkan keadan di lapangan, penyebarluasan informasi mengenai program Jamsos TK-LHK ini hanya dilakukan oleh pihak RS.Herna, selaku
Mitra Kerja Sama, dengan cara menginformasikan kepada calon peserta yang datang ke RS.Herna untuk tujuan perawatan ataupun berobat, kemudian menyampaikan informasi
mengenai Jamsos TK-LHK, khususnya fokus pada program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK. Penyebarluasan mengenai informasi keberadaan Jamsos TK-LHK yang
bersifat sosialisasi bersama hanya pernah dilakukan perdana sekali saja yakni pada saat “pilot project” pada tahun 2006, yang dihadiri oleh seluruh instansi terkait, seperi
PT.Jamsostek, Disnakertrans, serta pihak Koperasi dan UMKM Pemko Tebing Tinggi. Berdasarkan cross check dengan pihak penyelenggara, Bapak T.F. Haris, dari
PT.Jamsostek Tanjung Morawa , menyebutkan bahwa: “...ini berbeda dengan yang formal, untuk TK- LHK ini berdasarkan PerMenaKer
No 24 Tahun 2006, dan pilot project pertama itulah yang dilaksanakan. Jadi terserah minimal dua, wadah inilah yang mengatur dan membagi.”
Tampak dari penuturan pihak penyelenggara, bahwa sebenarnya, adalah menjadi tugas penting wadah untuk menyampaikan informasi mengenai masing-masing program yang
ditawarkan dalam Jamsos TK-LHK. Seperti juga tertulis dalam PerMenakerTrans No.24 Tahun 2006, menyebutkan bahwa perlu dilakukan pembinaan yang berkesinambungan
terhadap penyelenggaran program Jamsos TK-LHK agar dapat berjalan efektif dan
Universitas Sumatera Utara
56 efisien, antara lain dilakukan melalui sosialisasi. Menurut Sankarto 2008,
sosialisasi atau pemasyarakatan program adalah tahapan penting dalam suatu program
pengembangan masyarakat. Kegiatan sosialisasi tidak hanya menyampaikan informasi tentang suatu program dalam hal ini program Jamsos TK-LHK dan jasa layanannya,
tetapi juga mencari dukungan dari berbagai kelompok masyarakat. Agar layanan Jamsos TK-LHK sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dialog
mengenai kebutuhan dan kepentingan masyarakat yang dapat dilayani oleh PT.Jamsostek. Metode sosialisasi diharapkan dapat meningkatkan jumlah kepesertaan
program Jamsos TK-LHK dan selanjutnya dapat dilakukan dengan penyuluhan media elektronik, media cetak atau tatap muka dengan tenaga kerja yang melakukan pekerjaan
di luar hubungan kerja.
5.1.3. Sumber Informasi Mengenai Program Jamsos TK-LHK
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa informan mengetahui keberadaan program Jamsos TK-LHK ini tidak hanya dari pihak Rumah Sakit Herna selaku mitra
kerja PT.Jamsostek cabang Tanjung Morawa, tetapi juga dari rekan kerja atau anggota keluarga yang sebelumnya telah terdaftar sebagai peserta Jamsos TK-LHK, seperti yang
diungkapkan tiga informan berikut : “Saya tahunya dari temen saya, orang Finance juga”. I-1
“Saya kan tahu ada Jamsostek kayak gini kan dari teman-teman, pegawai sini”. I-4
Informan tertarik dengan informasi yang disampaikan oleh rekan kerja ataupun anggota keluarga dikarenakan karena informasi tersebut dirasakan mempunyai relevansi
atau manfaat bagi si pengguna. Relevansi informasi untuk satu pengguna tertentu dengan
Universitas Sumatera Utara
57 yang lainnya berbeda. Informasi yang disampaikan oleh rekan kerja khususnya dirasakan
akan lebih besar pengaruhnya lainnya dikarenakan informasi dari anggota keluarga dan rekan sekerja lebih seru dan lebih mudah dipahami, serta disampaikan dengan cara
percakapan biasa sambil seloro dan bercanda sehingga lebih menarik Dianawati,2006. Dalam hal penyampaian informasi mengenai keberadaan program Jamsos TK-
LHK yang diperoleh dari pihak Mitra Kerja, yakni RS.Herna, menitikberatkan pada keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh mengenai pelayanan perawatan dan
pengobatan yang akan diperoleh oleh calon peserta jika mengikuti program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK. Informasi juga disampaikan oleh pihak Mitra Kerja pada
saat calon peserta datang ke RS.Herna karena ada anggota keluarga yang menjalani perawatan atau pengobatan seperti yang diungkapkan oleh informan
berikut : “Di Rumah Sakit Herna, waktu itu adik saya sedang dirawat di sana, jadi ada
penawaran untuk Jamsostek, ya...uda gitu aja, yang ngasih tahu TU tata usahanya”. I-5
Informasi yang disampaikan oleh pihak Mitra Kerja diharapkan benar-benar menyampaikan informasi yang akurat dan relevan mengenai tujuan dasar, manfaat,
hingga cara-cara pengurusan hak dan kewajiban calon peserta. Karena sesungguhnya informasi yang diperoleh seseorang bertujuan untuk menambah pengetahuan, dan yang
pada akhirnya dapat merubah sikap dan perilakunya Permana, 2008.
Universitas Sumatera Utara
58
5.2. Motivasi Keikutsertaan Program Jamsos TK-LHK
Motivasi keikutsertaan yang diungkapkan oleh informan, pada umumnya berasal dari dalam diri informan sendiri, baik motivasi untuk hidup mandiri, karena ada
tanggungan anggota keluarga, seperti yang diungkapkan oleh informan berikut : ”saya ikut program ini karena menjanjikan, bisa ada tanggungan...” I-2
“makanya saya ikut Jamsostek ini, jadi kalo ada apa-apa, sakit, bisa pake sendiri...” I-4
Menurut Schiffman dan Kanuk 1994 dalam Albari 2002 menyatakan bahwa motivasi sebagai kekuatan dorongan dari dalam diri individu yang memaksa mereka
untuk melakukan tindakan. Jika seseorang mempunyai motivasi yang tinggi terhadap obyek tertentu, maka dia akan terdorong untuk berperilaku menguasai produk tersebut.
Sebaliknya jika motivasinya rendah, maka dia akan mencoba untuk menghindari obyek yang bersangkutan. Implikasinya dalam penawaran program Jamsos TK-LHK ini adalah
untuk kemungkinan informan tersebut berminat untuk membeli produk perlindungan dasar yang ditawarkan. Informan merasa bahwa program jamsos TK-LHK, khususnya
dalam hal ini Jaminan Pemeliharaan Kesehatan sesuai dengan kebutuhan informan sekarang. Jadi motivasi yang mendorong informan adalah kebutuhan informan, berkaitan
dengan pekerjaannya, seperti yang diungkapkan oleh seorang informan berikut :
“saya sebagai pekerja, ya ingin dijamin juga lah, saya mulailah dari kesehatan”. I-1
Motivasi adalah proses timbulnya dorongan sehingga konsumen tergerak untuk
membeli suatu produk. Sedangkan faktor apa yang memotivasi konsumen untuk membeli disebut motif. Motif yang bersifat psikogenik yaitu karena keberadaan status ekonomi
informan terlihat dari penuturan informan berikut yang mengikuti program Jamsos TK-
Universitas Sumatera Utara
59 LHK, bukan hanya untuk pemenuhan kebutuhannya sendiri, namun juga faktor keluarga
adanya tanggungan : “...kita kan ekonomi lemah, nanti kalau udah tua, anak, suami, seandainya ntah
ada apa-apa…” I-3
5. 3. Alasan Pemilihan Program Jamsos TK-LHK Alasan pemilihan program Jamsos TK-LHK yang diungkapkan oleh informan
bersifat subjektif dan berbeda antara yang satu dan yang lain. Namun pemilihan terhadap salah satu ataupun kedua program Jamsos TK-LHK yang ditawarkan ternyata
dipengaruhi oleh pengetahuan mengenai jenis dan jumlah program serta jumlah iuran nantinya yang akan dibayarkan. Informasi yang kurang mengenai jenis program Jamsos
TK-LHK yang lain mempengaruhi keputusan infoman untuk mengikuti satu program saja, dalam hal ini program Jamsos TK-LHK, seperti yang diungkapkan informan
berikut : “Gak tau juga apa namanya Bu…Namanya Jamsostek aja, JPK, JKK…Gak tau
lah, pokoknya saya daftar saja”. I-3
Informan berpendapat bahwa program yang lain, seperti program Jaminan Kecelakaaan Kerja JKK, merasa kurang relevan dengan kondisi informan. Informan merasa bahawa
program Jaminan Kecelakaan Kerja belum menjadi kebutuhan mereka, namun sesungguhnya program Jamsos TK-LHK ini awalnya ditujukan sebagai perlindungan
dasar bagi pekerja di luar hubungan kerja, sebagai akibat dari risiko pekerjaan mereka. Tetapi, informasi dasar mengenai hal tersebut tidak dijelaskan oleh pihak Mitra Kerja.
Seperti halnya diungkapkan oleh informan berikut :
Universitas Sumatera Utara
60 “Belum kepikiran sampe situ. Tapi, janganlah sampe kecelakaan, ya...ngejaga
dulu aja lah,mungkin karena belum pernah, jadi berpikirnya, nanti lah itu ya, kali..” I-1
Jadi, pada kenyataannya, setiap informan hanya mengikuti satu program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK saja, padahal sebelumnya minimal program yang
ditawarkan oleh pihak penyelenggara, ada dua program yakni Jaminan Kecelakaan Kerja JKK dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK yang telah dimulai sejak pilot project
program Jamsos TK-LHK, sejak tahun 2006, seperti yang diungkapkan pihak penyelenggara berikut :
“...ini berbeda dengan yang formal, untuk LHK ini berdasarkan PerMenaKer No 24 Tahun 2006, itulah yang dilaksanakan...wadahlah yang bisa diharapkan
membagi. Bukan yang penting dua, kalau satu agak gimana, agak repot “.
Dalam hal ini, pihak penyelengara PT.Jamsostek sebenarnya telah mengetahui bahwa Pihak Mitra Kerja RS.Herna hanya menjalankan satu program saja, yakni hanya
program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan. Dapat dilihat terjadi kesenjangan dalam praktek pelaksanaan program Jamsos TK-LHK, sebagaimana sebelumnya pemerintah
melalui PT.Jamsostek melaksanakan dua program Jamsos TK-LHK, yang diharapkan sektor pekerja informal dapat juga mengikuti program JKK sehingga mereka terlindung
dari potensi risiko kecelakaan kerja, bukan hanya sekedar memberi pelayanan kesehatan saja.
Alasan keikutsertaan informan pada program Jamsos TK-LHK ternyata juga disebabkan karena alasan iuran. Informan berpendapat jika mengikuti program yang
lainnya, maka akan menambah beban iuran, seperti yang diungkapkan oleh informan berikut :
Universitas Sumatera Utara
61
“Bukan nggak mau ikut yang lain-lain, tapi mikirkan dampaknya, biayanya lagi “. I-6
Diharapkan, keberadaan program Jamsos TK-LHK ini adalah untuk membantu meringankan beban pekerja yang tidak memiliki jaminan perlindungan dasar, sehingga
iuran yang terasa memberatkan seharusnya bukan penghalang bagi peserta untuk mengikuti program ini.
5. 4. Pendapat Informan Mengenai Iuran
Informan menyebutkan bahwa mereka memiliki pendapat yang berbeda- beda menyangkut kemampuan membayar iuran, dikarenakan pendapatan rata-rata per
bulan setiap informan berbeda-beda pula. Beberapa informan masih merasa iuran masih memberatkan bagi pekerja sektor informal seperti mereka, seperti yang dituturkan oleh
informan berikut : “Ya,masih terasa memberatkan lah, apalagi status saya bukan pekerja tetap,
nggak ada UMR”. I-6
Pada dasarnya, penetapan dasar iuran pada program Jamsostek TK-LHK ini diklasifikasikan berdasarkan tingkat pendapatan rata-rata per bulan pekerja. Untuk
seluruh pekerja sektor informal yang mengikuti program Jamsos TK-LHK, kalsifikasi iuran disamaratakan pada dasar upah Rp.800.000 Hal inilah yang memungkinkan
informan masih menganggap iuran terasa memberatkan, karena iuran yang dibayar oleh seorang dengan pendapatan lebih rendah dari Rp.800.000, harus membayar jumlah iuran
yang sama.
Universitas Sumatera Utara