Komposisi Gizi Beras Pengolahan Padi Menjadi Beras

13 4. Beras tampak bersih dari kotoran seperti debu, ulat atau kutu beras, dan pasir.

2.1.4. Komposisi Gizi Beras

Beras merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia. Beras sebagai bahan makanan mengandung nilai gizi cukup tinggi yaitu kandungan karbohidrat sebesar 360 kalori, protein sebesar 6,8 gr, dan kandungan mineral seperti kalsium dan zat besi masing-masing 6 dan 0,8 mg Astawan, 2004. Komposisi kimia beras berbeda-beda bergantung pada varietas dan cara pengolahannya. Selain sebagai sumber energi dan protein, beras juga mengandung berbagai unsur mineral dan vitamin Lihat Tabel 2.2. Sebagian besar karbohidrat beras adalah pati 85-90 dan sebagian kecil adalah pentosa, selulosa, hemiselulosa, dan gula. Dengan demikian, sifat fisikokimia beras ditentukan oleh sifat sifat fisikokimia patinya Astawan, 2004. Tabel 2.2 Komposisi Gizi Beras Beras Giling dan Nasi dari Beras Giling dalam 100 gr bahan No Komposisi Gizi Beras Giling Nasi 1 Energi Kal 360 178 2 Protein gr 6,8 2,1 3 Lemak gr 0,7 0,1 4 Karbohidrat gr 78,9 40,6 5 Kalsium mg 6 5 6 Fosfor mg 140 22 7 Besi mg 0,8 0,5 8 Vitamin A SI 9 Vitamin B1 mg 0,12 0,02 10 Vitamin C mg 11 Air gr 13 57 Sumber : Direktorat Gizi, Depkes RI, 1992 Deleted: ¶ ¶ ¶ ¶ Deleted: ¶ Universitas Sumatera Utara 14

2.1.5. Pengolahan Padi Menjadi Beras

Pegolahan padi di pabrik adalah proses menggiling menjadi beras. Gabah digiling untuk dibebaskan dari sekamnya yang menjadi dedak kasar dan beras yang dihasilkan disebut beras pecah kulit. Beras pecah kulit digiling lebih lanjut untuk membuang lembaga dan lapisan-lapisan permukaan biji. Hasilnya adalah beras giling dan dedak halus. Dedak halus merupakan limbah yang sangat kaya akan berbagai vitamin, lemak, protein dan mineral. Beras giling yang bersih dari lapisan-lapisan luar biji dan dari lembaga disebut beras giling sempurna. Untuk lebih menarik lagi, beras giling sempurna dapat digosok sehingga menjadi lebih mengkilap dan dapat juga kemudian dilapisi minyak dan disebut beras poles Haryadi, 2006. Derajat giling beras dinyatakan dengan efesiensi hasil gilingnya. Bila hasil beras giling 72 dari beras asal gabahnya, dikatakan bahwa derajat giling beras tersebut 72 atau derajat ekstraksinya 72 . Teoritis derajat giling beras maksimal adalah 80 karena kulit gabah merupakan 20 dari berat seluruh biji. Jadi beras pecah kulit mempunyai derajat ekstraksi maksimal adalah 80 . Semakin tinggi derajat ekstraksi beras akan semakin kaya beras tersebut akan zat-zat gizi, terutama berbagai jenis vitamin. Semakin tinggi derajat ekstraksi beras, semakin tinggi pula nilai gizinya tetapi sebaliknya beras demikian akan semakin mudah rusak diserang hama mikroba dan serangga karena zat-zat gizi yang tersedia akan merupakan tempat tumbuh yang subur, memberikan zat-zat yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan hama tersebut Haryadi, 2006. Universitas Sumatera Utara 15

2.1.6. Pengemasan Beras