15
2.1.6. Pengemasan Beras
Beras yang dipasarkan melalui pasar swalayan atau langsung ke konsumen biasanya dikemas dalam kantung plastik transparan atau karung plastik. Ukuran
kemasan kantung plastik bervariasi dari 2,5-10 kg, sedangkan karung plastik 25-50 kg Andoko, 2005.
Pada kemasan plastik transparan atau karung plastik biasanya ditampilkan nama produk dan logo atau gambar disalah satu sisi. Untuk sisi lainnya dicantumkan
keterangan uji laboratorium dari lembaga tertentu yang menyebutkan bahwa beras tersebut bebas dari residu pestisida dan pupuk kimia serta kandungan gizinya
Andoko, 2005.
2.1.7. Penyimpanan Beras
Penyimpanan beras harus dilakukan dengan baik untuk melindungi beras dari pengaruh cuaca, mencegah hama, dan menghambat perubahan mutu serta nilai gizi
beras. Penyimpanan beras dalam waktu yang lama dengan kondisi yang kurang baik akan menimbulkan kerusakan pada bau, dan rasa beras. Kerusakan ini terutama
disebabkan ketengikan yang terjadi pada kandungan lemak beras sehingga menimbulkan bau apek. Bau apek dari beras giling yang telah lama disimpan
disebabkan oleh senyawa-senyawa karbonil yang bersifat tengik, yaitu senyawa- senyawa hasil oksidasi lemak dengan oksigen dari udara Astawan, 2004.
Chrastil dalam Haryadi, 2006 menyatakan penyimpanan berpengaruh terhadap kenampakan, kelekatan, kepipihan, rasa, dan aroma nasi yang diperoleh.
Beras dari padi yang baru dipanen, jika ditanak akan menjadi seperti bubur. Penyimpanan beberapa minggu dapat mengurangi kecenderungan biji pecah dan
Universitas Sumatera Utara
16 lengket pada penanakan. Kelekatan, rasa, dan aroma menurun akibat penyimpanan,
sedangkan kepipihan butiran nasi meningkat. Faktor-faktor yang memegang peranan penting dalam penyimpanan beras
diantaranya adalah Astawan, 2004 : a.
Kadar air Kadar air dalam beras yang ditimbun merupakan sifat yang paling dominan
mempengaruhi daya tahan beras untuk ditimbun tanpa menjadi rusak, busuk dan diserang oleh hama gudang. Beras dengan kadar air kurang dari 14 akan lebih
aman disimpan, sedangkan beras dengan kadar air lebih dari 14 akan menyebabkan metabolisme mikroba dan perkembangbiakan serangga berjalan
cepat. Penyimpanan pada suhu rendah akan lebih aman dibandingkan pada suhu tinggi. Beras giling akan mengalami perubahan rasa dan aroma jika disimpan
pada suhu 15 C selama 3-4 bulan. Beras yang dibungkus dengan kantung plastik
dan disimpan pada suhu 8,5-13 C masih mempunyai aroma dan rasa yang
baik setelah disimpan lebih dari 7 bulan. b.
Kadar Butir Pecah Patah Yang disebut butir pecah patah ialah biji beras pecah menjadi kurang dari ¼
ukuran biji asal butir beras tersebut. Permukaan pecahan sangat mudah diserang hama gudang, baik jasad renik maupun serangga. Jadi banyaknya biji pecah akan
meningkatkan kemungkinan serangan oleh hama gudang. Pada umumnya batas kadar biji pecah ialah kurang dari 25 dari beras tersebut.
Deleted: ¶
¶
Universitas Sumatera Utara
17 c.
Kadar Butir Rusak Yang disebut butir rusak ialah bila berwarna lain dari yang biasa. Warna biji beras
normal ialah putih bening. Warna ini terdapat pada biji beras yang dipanen cukup masak, tidak muda.
d. Kadar Benda Asing
Benda asing ialah benda-benda bukan butir beras, misalnya butir tanah liat, kerikil, bagian-bagian tumbuhan, termasuk biji-biji lain yang bukan merupakan
biji beras. Benda-benda asing ini sering terkontaminasi oleh jasad renik yang kemudian akan mencemari beras dan merusaknya menjadi busuk.
e. Faktor Gudang
Kondisi gudang juga sangat mempengaruhi kesanggupan beras untuk disimpan lama. Gudang yang kurang baik menyebabkan beras mudah menjadi rusak karena
berbagai sebab. Gudang penyimpanan beras harus kering dan tidak mudah terkena banjir. Atap gudang harus utuh tidak bocor dan tidak boleh terdapat lubang yang
dapat dilalui burung atau binatang lain untuk masuk kedalam gudang. Konstruksi gudang harus bebas dari tempat-tempat untuk hidup bersembunyi binatang
mengerat seperti tikus dan untuk hidup serangga-serangga seperti kecoa. Bahkan konstruksi tidak boleh mudah terbakar.
f. Lama Waktu Penyimpanan
Tata penimbunan beras dalam karung didalam gudang harus teratur dan sistematik. Karung beras harus ditimbun dengan tertib dan bagian bawah dari
tumpukan jangan langsung terletak diatas lantai, tetapi harus diberi alas kayu. Dalam mengeluarkan beras dari gudang, temukan beras yang lebih lama harus
Universitas Sumatera Utara
18 paling dahulu dikeluarkan. Dengan demikian tidak ada beras yang terlalu lama
disimpan di dalam gudang.
2.2. Kebutuhan Energi
Kebutuhan energi seseorang, menurut FAOWHO 1985 adalah konsumsi energi berasal dari makanan yang diperlukan untuk menutupi pengeluaran energi
seseorang bila ia mempunyai ukuran dan komposisi tubuh dengan tingkat aktivitas yang sesuai dengan kesehatan jangka-panjang dan yang memungkinkan pemeliharaan
aktivitas fisik yang dibutuhkan secara sosial dan ekonomi. Pada anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusukan kebutuhan energi termasuk kebutuhan untuk pembentukan
jaringan-jaringan baru atau untuk sekresi ASI yang sesuai dengan kesehatan Almatsier, 2003.
Kebutuhan energi total orang dewasa diperlukan untuk: 1 metabolisme basal; 2 aktivitas fisik, dan 3 efek makanan atau pengaruh dinamik khusus
Spesific Dynamic ActionSDA. Kebutuhan energi terbesar pada umumnya diperlukan untuk metabolisme basal Almatsier, 2003.
2.2.1. Kebutuhan Energi Untuk Metabolisme Basal atau Angka Metabolisme Basal AMB
Angka Metabolisme Basal AMB atau Basal Metabololic Rate BMR adalah kebutuhan energi minimal yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan proses tubuh
yang vital. Kebutuhan energi metabolisme basal termasuk jumlah energi yang diperlukan untuk per-napasan, peredaran darah, pekerjaan ginjal, pankreas, dan lain-
lain alat tubuh, serta untuk proses metabolisme di dalam sel-sel dan untuk mempertahankan suhu tubuh. Kurang lebih dua pertiga energi yang dikeluarkan
Universitas Sumatera Utara