air panas. Residu dan kertas saring dipijarkan, didinginkan dan ditimbang sampai bobot tetap, kemudian dihitung kadar abu tidak larut asam WHO, 1992. Hasil
perhitungan karakteristik simplisia dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 51 dan hasil karakteristik simplisia dapat dilihat pada lampiran 6 tabel 2 halaman 56.
3.8 Skrining fitokimia serbuk simplisia Skrining fitokimia serbuk simplisia meliputi pemeriksaan senyawa
golongan flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, glikosida dan steroidtriterpenoid. 3.8.1 Pemeriksaan flavonoid
Sebanyak 10 g serbuk simplisia ditimbang lalu ditambahkan 100 ml air panas, dididihkan selama 5 menit dan disaring dalam keadaan panas. Filtrat yang
diperoleh kemudian diambil 5 ml lalu ditambahkan 0,1 g serbuk magnesium dan 1
ml asam klorida pekat dan 2 ml amil alkohol, dikocok dan dibiarkan memisah.
Flavonoid positif jika terjadi warna merah, kuning, jingga pada lapisan amil alkohol Farnsworth, 1966.
3.8.2 Pemeriksaan alkaloid
Serbuk simplisia ditimbang sebanyak 0,5 g kemudian ditambahkan 1 ml asam klorida 2 N dan 9 ml air suling, dipanaskan di atas penangas air selama 2
menit, didinginkan lalu disaring. Filtrat dipakai untuk percobaan berikut: - Diambil 3 tetes filtrat, lalu ditambahkan 2 tetes pereaksi Mayer.
- Diambil 3 tetes filtrat, lalu ditambahkan 2 tetes pereaksi Bouchardat. - Diambil 3 tetes filtrat, lalu ditambahkan 2 tetes pereaksi Dragendorff.
Alkaloid positif jika terjadi endapan atau kekeruhan paling sedikit pada dua atau tiga dari percobaan diatas Depkes RI, 1995.
Universitas Sumatera Utara
3.8.3 Pemeriksaan saponin
Sebanyak 0,5 g serbuk simplisia dimasukkan kedalam tabung reaksi ditambahkan 10 ml air suling panas, didinginkan kemudian dikocok selama 10
detik, jika terbentuk buih yang mantap setinggi 1-10 cm yang stabil tidak kurang dari 10 menit dan tidak hilang dengan penambahan 1 tetes larutan pereaksi asam
klorida 2 N, menunjukkan adanya saponin Depkes RI, 1995.
3.8.4 Pemeriksaan tanin
Sebanyak 0,5 g serbuk simplisia disari dengan 10 ml air suling lalu disaring, filtratnya diencerkan dengan air suling sampai tidak berwarna. Diambil 2
ml larutan dan ditambahkan 1-2 tetes pereaksi besi III klorida 1. Jika terjadi warna biru atau hijau kehitaman menunjukkan adanya tanin Farnsworth, 1966.
3.8.5 Pemeriksaan glikosida
Serbuk simplisia ditimbang sebanyak 3 g kemudian disari dengan 30 ml campuran etanol 95 dengan air 7:3 dan 10 ml larutan asam sulfat 2 N,
direfluks selama 1 jam, didinginkan dan disaring. Pada 20 ml filtrat ditambahkan 25 ml air suling dan 25 ml timbal II asetat 0,4 M, dikocok, didiamkan 5 menit
lalu disaring. Filtrat disari dengan 20 ml campuran isopropanol dan kloroform 2:3 dilakukan berulang sebanyak 3 kali. Kumpulan sari air diuapkan pada
temperatur tidak lebih dari 50
o
C. Sisanya dilarutkan dalam 2 ml metanol. Larutan sisa dimasukkan dalam tabung reaksi selanjutnya diuapkan diatas penangas air,
pada sisa ditambahkan 2 ml air dan 5 tetes larutan pereaksi Molish, kemudian ditambahkan hati-hati 2 ml asam sulfat pekat melalui dinding tabung, cincin
berwarna ungu yang terbentuk pada batas kedua cairan menunjukkan adanya
glikosida Depkes RI, 1995.
Universitas Sumatera Utara
3.8.6 Pemeriksaan steroidtriterpenoid