foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, syair, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan komunikasi lain melalui berbagai bentuk media komunikasi
danatau pertunjukan di muka umum, yang dapat membangkitkan hasrat seksual danatau melanggar nilai-nilai kesusilaan dalam masyarakat.
2.2 Remaja
Remaja adalah individu baik perempuan maupun laki-laki yang berada pada usia antara 10 tahun hingga 19 tahun. Pada masa remaja, individu akan mengalami
situasi pubertas di mana ia akan mengalami perubahan yang mencolok secara fisik maupun emosionalpsikologis. Secara psikologi masa remaja merupakan masa
persiapan terakhir dan menentukan untuk memasuki tahapan perkembangan kepribadian selanjutnya yaitu dewasa. Kematangan biologis remaja perempuan
perdesaan biasanya diikuti dengan perkawinan usia belia yang mengantarkan remaja pada resiko kehamilan dan persalinan; sementara kematangan biologis remaja laki-
laki dan perempuan di perkotaan dibayang-bayangi kemungkinan lebih dininya usia pertama aktif seksual, kehamilan tak diinginkan, aborsi tidak aman, infeksi saluran
reproduksi termaksuk penyakit menular seksual dan akibat kecacatan yang dialami Iswarati, 2008.
2.3 Perilaku Seksual 2.3.1 Perilaku
Perilaku dari aspek biologi adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan. Jadi perilaku manusia pada hakikatnya adalah suatu aktivitas dari
Universitas Sumatera Utara
pada manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, perilaku manusia antara lain yaitu berjalan, berbicara, bereaksi, berpakaian, dan lain sebagainya Notoatmodjo, 1997.
Perilaku manusia adalah refleksi dari berbagai gejala kejiwaan seperti pengetahuan, persepsi, minat, keinginan, sikap. Hal-hal yang mempengaruhi perilaku
seseorang sebagian terletak di dalam diri individu sendiri yang disebut juga faktor internal sebagian lagi terletak di luar dirinya atau disebut dengan faktor eksternal
yaitu faktor lingkungan Notoatmodjo, 2005. Benyamin Bloom 1908 yang dijabarkan Notoatmodjo 2003, membagi
perilaku manusia itu ke dalam tiga domain yaitu : a. pengetahuan knowledge, b. sikap attitude, c. tindakan atau praktik prctice. Secara rinci dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a. Pengetahuan knowledge
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, yang akan terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, seperti melihat,
mendengar, mencium, merasa, dan juga meraba Notoatmodjo, 2007. b.
Sikap attitude
Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek Notoatmodjo, 2007.
c. Tindakan atau Praktik practice
Seperti telah disebutkan di atas bahwa sikap adalah kecenderungan untuk bertindak praktik. Sikap belum tentu terwujud dalam tindakan, sebab itu
terwujudnya tindakan perlu faktor lain, yaitu antara lain adanya fasilitas atau sarana dan prasaranan. Di samping faktor fasilitas, juga diperlukan faktor
Universitas Sumatera Utara
pendukung support dari pihak lain, misalnya dari teman, orangtua, dan lain-lain Notoatmodjo, 2007.
2.3.2 Perilaku Seksual Remaja
Perilaku seksual remaja terdiri dari tiga buah kata yang memiliki pengertian yang sangat berbeda satu sama lainnya. Perilaku dapat diartikan sebagai respons
organisme atau respon seseorang terhadap stimulus rangsangan yang ada Notoatmodjo, 2003. Sedangkan seksual adalah rangsangan-rangsangan atau
dorongan yang timbul berhubungan dengan seks. Jadi perilaku seksual remaja adalah tindakan yang dilakukan oleh remaja berhubungan dengan dorongan seksual yang
datang baik dari dalam dirinya maupun dari luar dirinya. Remaja adalah periode peralihan ke masa dewasa, dimana mereka mulai untuk mempersiapkan diri menuju
kehidupan dewasa, termasuk dalam aspek seksualnya. Dengan demikian memang dibutuhkan sikap yang sangat bijaksana dari para orang tua, pendidik dan masyarakat
serta petugas kesehatan untuk memberikan pendidikan kesehatan reproduksi kepada remaja sehingga mereka dapat melewati masa transisi tersebut dengan selamat
Kusniaty, 1998. Adapun yang dimaksud dengan perilaku seksual adalah segala tingkah laku
yang didorong oleh hasrat, baik dengan lawan jenis maupun dengan sesama jenis. Bentuk-bentuk tingkah laku ini bias bermacam-macam, mulai dari perasaan tertarik
sampai dengan tingkah laku berkencan, bercumbu, dan berhubungan kelamin. Objek seksualnya bisa berupa orang lain, orang dalam khayalan untuk diri sendiri Supriati,
2008.
Universitas Sumatera Utara
2.3.3 Definisi Kesehatan Reproduksi Remaja
Masa remaja adalah masa dimana anak sudah meninggalkan masa kanak- kanaknya menuju dunia orang dewasa. Menurut WHO, batasan usia remaja adalah 10
sampai 24 tahun sedangkan di Indonesia sendiri menurut Undang-Undang nomor 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak menetapkan definisi anak sebagai seorang
yang belum mencapai usia 21 tahun dan belum menikah. Batasan ini ditetapkan berdasarkan pertimbangan bahwa pada usia inilah tercapai kematangan mental,
pribadi dan sosial, walaupun kematangan biologis mungkin sudah terjadi lebih awal pada waktu usia belasan tahun Modul Mahasiwa Kesehatan. 2006.
Kesehatan Reproduksi Remaja didefinisikan sebagai suatu keadaan sehat jasmani, psikologi, dan sosial yang berhubungan dengan fungsi dan proses sistem
reproduksi pada remaja. Pada masa ini, seorang mengalami kematangan biologis. Kondisi ini dapat menempatkan remaja pada kondisi yang rawan bila mereka tidak
dibekali dengan informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada di sekitarnya Modul Mahasiwa Kesehatan. 2006.
2.3.4 Perkembangan Seksual
Pada masa remaja terjadi perubahan fisik secara cepat, yang tidak seimbang dengan perubahan psikis. Perubahanan yang cukup besar ini dapat membingungkan
remaja yang mengalaminya. Karena itu mereka memerlukan pengertian, bimbingan dan dukungan lingkungan sekitarnya, agar tumbuh dan berkembang menjadi manusia
dewasa yang sehat baik jasmani, maupun mental dan psikososial. Perubahan- perubahan tersebut dapat dibedakan antara lain : Donna, 1999.
Universitas Sumatera Utara
a. Perubahan fisik pada masa remaja
Terjadi perubahan fisik yang cepat pada remaja, termasuk pertumbuhan organ-organ reproduksi organ seksual untuk mencapai kematangan, sehingga
mampu melangsungkan fungsi reproduksi. Perubahan ini ditandai dengan munculnya tanda-tanda sebagai berikut.
1. Tanda-tanda seks primer, yaitu yang berlangsung dengan organ seks: • Terjadinya haid pada remaja putri menarche
• Terjadinya mimpi basah pada remaja laki-laki 2. Tanda-tanda seks sekunder, yaitu:
• Pada remaja laki-laki terjadi perubahan suara, tumbuhnya jakun, penis dan buah zakar bertambah besar, terjadinya ereksi dan ejakulasi, dada
lebih lebar, badan berotot, tumbuhnya kumis, jambang dan rambut di sekitar kemaluan dan ketiak.
• Pada remaja putri terjadi perubahan pinggul melebar, pertumbuhan rahim dan vagina, payudara membesar, tumbuknya rambut di ketiak dan sekitar
kemaluan pubis.
b. Perubahan psikis pada masa remaja