Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Perilaku Seksual Remaja

• agresif dan mudah bereaksi terhadap rangsangan luar yang berpengaruh, sehingga misalnya mudah berkelahi. 2. Perkembangan intelegensia, sehingga remaja menjadi: • Mampu berpikir abstrak, senang memberi kritik, • Ingin mencoba hal-hal baru, sehingga mucul perilaku ingin mencoba- coba. Perilaku ingin mencoba-coba hal-hal yang baru ini jika didorong oleh rangsangan seksual dapat membawa remaja masuk pada hubungan pra-nikah.

2.3.5 Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Perilaku Seksual Remaja

Kurangnya pengetahuan mengenai hubungan seksual. Dari jumlah remaja yang hamil pada pra nikah dapat disimpulkan bahwa banyak remaja masih minim pengetahuannya akan hubungan seksual. Pengetahuan yang setengah-setengah justru lebih berbahaya ketimbang tidak tahu sama sekali. Pengetahuan yang setengah- setengah tidak hanya mendorong remaja untuk mencoba-coba, tapi juga menimbulkan salah persepsi Anton, 2009. Berikut ini ada beberapa hal yang mengakibatkan terjadinya perilaku seksual yang menyimpang pada remaja : Anton, 2009 a. Faktor Agama dan Iman Kurangnya penanaman nilai-nilai agama berdampak pada pergaulan bebas dan berakibat remaja dengan gampang melakukan hubungan seksual yang meyimpang di luar nikah sehingga dapat terjadi kehamilan, penyakit seksual menular dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara b. Kurangnya Pendidikan Seks dari Orang Tua dan Keluarga terhadap Remaja Berdasarkan penelitian yang didapat sejak September 2007 yang dilakukan di 4 kota di Indonesia. Dengan mengambil 450 responden dan dengan kisaran usia antara 15 – 24 tahun, kategori masyarakat umum dan dengan kelas sosial menengah ke atas dan ke bawah. Didapatkan informasi bahwa sekitar 65 informasi tentang seks didapat dari kawan 35 dari film porno. Dan hanya 5 yang mendapatkan informasi tentang seks dari orang tua. Dari hasil penelitian di atas tampak bahwa perlunya pendidikan seks yang diberikan orang tua terhadap si anak sehingga anak tidak cenderung mencari informasi dari tempat yang salah dan perlunya pengawasan ketat dari orang tua terhadap si anak. Komunikasi yang lebih terbuka antara orang tua – anak dapat berperan penting bagi pemantauan perilaku anak di masyarakat. Karena dengan komunikasi, orangtua dapat memasukkan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan misalnya, batas mereka boleh bermesraan dan apa konsekuensinya kalau dilanggar. Kepercayaan dari orang tua akan membuat mereka merasa lebih bertanggung jawab. Berpacaran sembunyi-sembunyi akibat dari tidak diberinya kepercayaan justru tidak menguntungkan karena kasus-kasus pra nikah umumnya dilakukan oleh mereka yang “back street” dan mungkin juga didukung oleh hubungan dengan orang tua yang kurang akrab atau terlalu kaku. Universitas Sumatera Utara c. Perkembangan IPTEK yang tidak didasari dengan perkembangan mental yang kuat Semakin majunya IPTEK membuat para remaja semakin mudah untuk mendapatkan teknologi informasi seperti saat ini mempunyai dampak positif dan negatif. Dampak positif yang ditimbulkan berkembangnya teknologi informasi adalah ketika teknologi tersebut dipergunakan dengan benar maka teknologi informasi dapat meningkatkan produktivitas manusia. Namun apabila teknologi ini disalahgunakan, dampak yang ditimbulkan bisa mengganggu bahkan merusak sebuah negara, seperti maraknya pornografi. Sehingga remaja mudah untuk mendapatkan informasi-informasi mengenai seks dan apabila hal ini tidak didasari dengan perkembangan mental yang kuat maka dapat membuat para remaja terjerumus ke arah pergaulan yang salah dan sehingga terciptalah perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan norma dan agama yang berlaku. Sedangkan menurut Prof. Wimpie menyatakan bahwa penyebab terjadinya perubahan pandangan dan perilaku seksual adalah disebabkan oleh Megawaty, 1999: a. Pengawasan dan perhatian orang tua dari keluarga yang semakin longgar akibat kesibukan. b. Pola pergaulan yang semakin bebas dan lepas, sementara orang tuanya mengizinkan. c. Lingkungan yang semakin primitif. d. Semakin banyak hal yang memberikan rangsangan seksual dan sangat mudah dijumpai. Universitas Sumatera Utara e. Fasilitas pendukung yang sering kali diberikan oleh keluarga sendiri tanpa disadari.

2.4 Aktivitas Seksual