Karakteristik Masyarakat Pengguna Tembakau Kunyah

26,998 mgg 135 kali dari kadar yang diizinkan, sedangkan kadar nikotin terendah terdapat pada tembakau hijau yakni 22,375 mgg 112 kali dari kadar yang diizinkan.

BAB V PEMBAHASAN

Tembakau kunyah merupakan salah satu jenis tembakau yang banyak di konsumsi masyarakat di pedesaan dengan cara mengunyah tembakau tersebut. Tembakau kunyah yang dikonsumsi masyarakat pedesaan pada umumnya ada 4 merek tembakau kunyah yakni tembakau hijau, tembakau gayo, tembakau kuning dan tembakau jawa. Umumnya mengunyah tembakau lebih banyak dilakukan masyarakat di pedesaan seperti di Desa Rumah Gerat Kecamatan Biru Biru Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Adapun alasan beberapa masyarakat yang menggunakan tembakau kunyah antara lain, memberikan perasaan tenang dan nikmat saat mengkonsumsinya serta sudah menjadi kebiasaan masyarkat untuk mengkonsumsinya saat akan memulai aktifitas atau saat sedang beristirahat. Besar kadar nikotin yang terkandung didalam tembakau kunyah tidak diketahui oleh konsumen. Nikotin bersifat adiktif menyebabkan ketagihan sehingga semakin tinggi kadar nikotin dalam setiap gram tembakau kunyah yang dikunyah maka akan merangsang pemakainya untuk terus mengkonsumsinya dan pada akhirnya menjadi ketagihan terhadap tembakau kunyah tersebut dan berusaha untuk mencarinya lagi.

5.1 Karakteristik Masyarakat Pengguna Tembakau Kunyah

Universitas Sumatera Utara Berdasarkan penelitian dapat dilihat bahwa ternyata kelompok umur responden terbanyak yang mengkonsumsi tembakau kunyah di Desa Rumah Gerat Kecamatan Biru-Biru adalah kelompok umur 25-29 tahun yaitu sebanyak 18 responden 38,3. Umur tersebut masih dapat dikategorikan dalam kelompok usia produktif, sehingga dapat mempengaruhi tingkat produktifitas seseorang apabila terdapat keluhan kesehatan yang dialaminya. Hal ini dikarenakan umur mulai mengkonsumsi tembakau kunyah adalah 15-19 tahun yaitu sebanyak 21 responden 44,7, yakni pada remaja. dan lama mengkonsumsi tembakau kunyah tersebut adalah adalah 1-9 tahun. Dapat kita ketahui bahwa lama responden mengkonsumsi tembakau kunyah adalah 1-9 tahun yaitu sebanyak 23 responden 48,9, menurut Sitepu 1997 ini dikarenakan satu-satunya sumber nikotin adalah tembakau, keseluruhan penggunaan tembakau merupakan suatu akibat adanya nikotin sehingga seseorang ingin selalu mengkonsumsinya yang menyebabkan ketergantungan, sehingga sulit bagi seseorang yang telah mengkonsumsi tembakau kunyah untuk berhenti. Masyarakat yang telah mengkonsumsi tembakau kunyah akan sulit berhenti untuk tidak mengkonsumsinya lagi karena makin lama seseorang mengkonsumsi tembakau maka sel-sel otak makin menikmati nikotin dalam ambang rangsang. Suatu saat kadar nikotin dalam darah menurun dan dibawah nilai ambang rangsang maka, maka pengkonsumsi tembakau akan merasa tersiksa sehingga berusaha mencari tembakau kembali yang menyebabkan ketagihan terhadap nikotin Dharmasemaya, 2004. Angka mengkonsumsi tembakau kunyah meningkat tinggi pada remaja, hal ini dikarenakan bahwa responden memiliki pendidikan yang sedang tamat SD Universitas Sumatera Utara ataupun tamat SMP ataupun putus sekolah, sehingga pengetahuan mereka tentang bahaya akan nikotin tidak mereka dapatkan disekolah. Dapat kita lihat pada tabel 4.5 bahwa pendidikan responden terbanyak di Desa Rumah Gerat Kecamatan Biru-Biru adalah sedang tamat SD,tamat SMP yaitu sebanyak 25 responden 53,2. Tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang sangat mempengaruhi perilaku seseorang terhadap suatu hal. Pendidikan yang dimiliki seseorang lebih tinggi tidak sama pemahamannya terhadap suatu hal dengan orang yang berpendidikan rendah Notoatmodjo, 1998. Berdasarkan penelitian dapat diketahui bahwa pekerjaan responden di Desa Rumah Gerat Kecamatan Biru-Biru terbanyak adalah petani yaitu sebanyak 32 responden 68,1. Pekerjaan responden berpengaruh terhadap jumlah penghasilan namun tidak berpengaruh terhadap jenis tembakau kunyah yang dikonsumsi yakni tembakau kunyah merek tembakau kuning. Hal ini di karenakan menurut responden tembakau kuning lebih nikmat dan memiliki aroma yang khas. Perbandingan harga tembakau kunyah yang dikonsumsi masyarakat yakni tembakau kuning tiap 1 kg nya harganya Rp. 50.000,- untuk tembakau hijau 1 kg nya harganya Rp. 40.000,- untuk tembakau jawa 1 kg nya harganya Rp. 25.000,- serta tembakau gayo tiap 1 kg nya harganya Rp. 20.000.

5.2 Kadar Nikotin Pada Tembakau