sedangkan nikotin menstimulasi aksi jantung sehingga butuh lebih banyak
Sitepu, 2000.
2.3.8. Piridin
Piridin adalah sejenis cairan tidak berwarna dengan bau tajam. Zat ini dapat digunakan untuk mengubah sifat alkohol sebagai pelarut dan pembunuh hama
Gondodiputro, 2007.
2.3.9. Metanol
Metanol adalah sejenis cairan ringan yang mudah menguap dan mudah terbakar. Meminum atau menghisap methanol mengakibatkan kebutaan bahkan
kematian Gondodiputro, 2007.
2.3.10. Eugenol
Eugenol dapat ditemukan di dalam cengkeh atau di dalam minyak cengkeh yang dapat memberikan bintik minyak pada rokok kretek sehingga memberikan
pandangan yang kurang menyenangkan. Eugenol dapat dijumpai baik di dalam rokok yang sedang diisap, di dalam asap rokok yang diisap, maupun di dalam rokok yang
tidak dihisaptidak dirokok. Eugenol serupa halnya dengan nikotin, yakni juga dapat dijumpai di dalam rokok yang dihisap asap rokok dan juga di dalam rokok yang
tidak dihisap tembakau kunyah Sitepu, 2000.
2.4. Kadar-Kadar Nikotin
Seseorang dewasa menjadi ketagihan apabila mengkonsumsi 4-6 mg nikotin setiap hari. Gangguan kesehatan akibat merokok maupun mengkonsumsi tembakau
kunyah pangkal utamanya adalah mengkonsumsi nikotin diatas ambang batas sehingga seseorang menjadi ketagihan. Satu-satunya sumber nikotin adalah
Universitas Sumatera Utara
tembakau, keseluruhan penggunaan tembakau merupakan suatu akibat adanya nikotin sehingga seseorang ingin selalu mengkonsumsinya.Sitepu, 1997.
Kadar nikotin dalam tiap – tiap jenis tembakau berbeda – beda, selain ditentukan oleh tingkat kemasakannya juga ditentukan oleh letak daun pada batang.
Hal ini berbeda karena setiap lembar daun tembakau dari bawah sampai atas memiliki sifat fisik dan kimia yang berbeda, oleh karena itu maka daun tembakau
dikelompokkan menjadi beberapa kelas menurut letaknya pada batang. Selain itu zat kimia dalam tembakau juga dipengaruhi oleh waktu panen pagi, siang, dan sore,
secara umum waktu yang sangat baik memetik daun tembakau adalah pada waktu pagi atau sore hari dalam keadaan cuaca cerahCahyono, 1998.
Kadar nikotin juga dipengaruhi oleh pengolahan daun tembakau menjadi tembakau yang siap d komsumsi, yang meliputi penjemuran matahari sun-curing,
mengangin-anginkan air-curing, pengasapan fire-curing, pemanasan buatan flue- curing, dan perajangan. Selain hal di atas keadaan tanah juga berpengaruh besar
terhadap kualitas tembakau yang dihasilkan, yang meliputi jenis tanah, sifat fisik tanah, sifat kimia tanah, sifat biologis tanah, ketinggian tanah, dan derajat kemiringan
tanah topografi tanah Cahyono, 1998. Kadar nikotin pada tembakau kunyah yang masuk ke dalam tubuh perharinya
menurut WHO berada pada kisaran 2 mg – 4 mg per harinya. Kadar nikotin dibatasi karena makin lama seseorang mengkonsumsi tembakau maka sel-sel otak makin
menikmati nikotin dalam ambang rangsang. Suatu saat kadar nikotin dalam darah menurun dan dibawah nilai ambang rangsang maka, maka pengkonsumsi tembakau
Universitas Sumatera Utara
akan merasa tersiksa sehingga berusaha mencari tembakau kembali yang menyebabkan ketagihan terhadap nikotin Dharmasemaya, 2004.
2.5. Efek Tembakau Kunyah