2. Masukan larutan indikator metil jingga sebanyak 2 tetes.
3. Larutan HCl yang akan ditentukan normalitasnya dimasukan ke dalam
buret.
4. Titrasi larutan Na2CO3 yang berada dalam erlemeyer dengan larutan naku
HCl yang berada dalam buret.
5. Lakukan titrasi dengan perlahan-lahan sambil dikocok sampai warna larutan
yang berada dalam erlemeyer berubah dari warna orange menjadi merah
muda rose.
6. Catatlah volume titrasi.
3.7.2. Cara Kerja
a. Sampel ditimbang sebanyak 1 gr dan dihaluskan sampai seperti tepung, lalu
dmasukkan kedalam corong pisah. b.
Tambahkan larutan NaOH 20 sebanyak 10 ml, lalu didiamkan selama 5 menit.
c. Kemudian ditambah eter 20 ml dan dikocok hingga merata selama ±15 menit
lalu didiamkan sampai terbentuk 2 lapisan, kemudian lapisan eternya diambil. d.
Filtratlapisan eter tersebut dikumpulkan dan dimasukan kedalam erlemeyer. e.
Lalu uapkan lapisan eter tadi diatas penangas airwater bath sampai kering. f.
Setelah kering tambah 25 ml aquades dan 2 tetes indikator metil jingga. g.
Titrasi dengan larutan HCl 0,01 N secara perlahan-lahan sampai terjadi perubahan dari warna orange menjadi warna merah jambu rose.
h. Catatlah volume titrasi.
3.8. Perhitungan
Universitas Sumatera Utara
Kadar Nikotin = B
VxN 0,01x1,6223
Keterangan : V = Volume Titrasi N = Normalitas dari larutan baku HCl setelah distandarisasi
dengan larutan Na2CO3 0,01 N B = Berat sampel yang dipakai gr
Catatan : 1 ml HCl 0,01 ~ 1,6223 mgr Nikotin
3.9. Teknik Analisa Data
Data yang diperoleh dari pemeriksaan laboratorium ditabulasi dan disajikan dalam bentuk tabel, lalu dilakukan analisa data dan dibandingkan dengan konsumsi
kadar nikotin perharinya melalui oral yang yang di izinkan oleh WHO.Sedangkan data yang telah diperoleh dari kuisioner mengenai karakteristik masyarakat pengguna
rokok lintingan yang telah diperoleh diolah dengan perangkat komputer menggunakan program SPSS. Data dianalisa secara deskriptif dan hasilnya disajikan
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASILPENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Desa Rumah Gerat yang memiliki luas 1.350 Ha terdiri dari 6 dusun, yakni Dusun I Rumah Gerat, Dusun II Kerapat, Dusun III Tanjung Berampu, Dusun IV
Ujung Teran, Dusun V Rumah Galuh Julu, dan Dusun VI Cililis.
4.1.1 Kondisi Geografis
Secara geografis Desa Rumah Gerat merupakan salah satu desa pertanian karena sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Tanah Desa
Rumah Gerat tergolong subur dengan hasil pertanian yang melimpah, dimana hasil pertani unggulan Desa Rumah Gerat diantaranya adalah padi dan buah - buahan.
Batas – batas wilayah Desa Rumah Gerat sebagai berikut : -
Sebelah Utara berbatas dengan Desa Kutomulyo -
Sebelah Selatan berbatas dengan Kecamatan Sibolangit -
Sebelah Barat berbatas dengan Kecamatan Namo Rambe -
Sebelah Timur berbatas dengan Desa Sari Laba Jahe
4.1.2 Kondisi Kependudukan
Jumlah penduduk Desa Rumah Gerat tahun 2010 berdasarkan data dari Kantor Kepala Desa Rumah Gerat adalah: 1.350 jiwa dengan jumlah Rumah Tangga
KK: 349 KK. Penyebaran penduduk tidak merata seperti terlihat pada tabel 4.1.2. Daerah dengan penduduk terbanyak adalah Dusun I Rumah Gerat yaitu: 669 jiwa,
Universitas Sumatera Utara