mempertahankan kelangsungan hidup masyarakat miskin, apalagi untuk meningkatkan kehidupan ekonomi mereka. Hal ini sangatlah mustail dapat
terwujud.
5.2.6 Distribusi Tanggapan Responden Berdasarkan Konsumsi Beras Tabel 21
Distribusi Tanggapan Responden Berdasarkan Jumlah Beras yang Dikonsumsi Dalam Sehari
NO Kategori
Frekuensi Persentase
1 2
3
Lebih dari 1 Kghari Antara 1-2 Kghari
Kurang dari 1 Kghari 9
3 28
22,5 7,5
70
Jumlah 40
100
Sumber : Hasil Kuesioner Penerima BLT, Desember 2009 Menurut BPS dan Depsos garis kemiskinan adalah sejumlah rupiah yang
diperlukan oleh setiap individu untuk membayar kebutuhan beras setara 2100 kilo
kalori per orang dalam sehari.
Standar kebutuhan minimum perorang dalam perbulan adalah 100 Kg beras, artinya kurang lebih 3 Kghari. Jumlah beras yang dikonsumsi menunjukkan
kemampuan responden untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam sehari-hari. Asupan makanan pokok yang cukup sangat mempengaruhi stamina dan kesehatan
apalagi bila dalam keluarga responden masih memiliki anak dalam masa pertumbuhan. Bagi masyarakat miskin pegeluaran untuk pembelian beras
Universitas Sumatera Utara
cenderung memiliki porsi yang cukup besar dibandingkan total pendapatan mereka.
Dari tabel 21 menunjukkan bahwa 28 responden mengkonsumsi beras kurang dari 1 Kghari, 9 responden menyatakan lebih dari 1 Kghari dan 3
responden mengkonsumsi beras 1-2 Kghari. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan dalam rumah tangga responden untuk mengkonsumsi beras kurang
dari 360kgtahun dalam satu rumah tangga. 5.2.7 Distribusi Tanggapan Responden Berdasarkan Menu Makanan
Tabel 22 Distribusi Tanggapan Responden Berdasarkan Berapa Kali Makan Dalam
Sehari NO
Kategori Frekuensi
Persentase 1
2
Tiga Kali sehari Dua kali sehari
19 21
47,5 52,5
Jumlah 40
100
Sumber : Hasil Kuesioner Penerima BLT, Desember 2009 Berdasarkan tabel 22 menunjukkan bahwa 21 responden menyatakan bahwa
mereka makan dua kali sehari, yaitu makan siang dan makan malam. Pada pagi hari mereka hanya makan roti atau minum teh apa adanya ataupun tidak makan
sama sekali. Alasan mengapa mereka hanya makan dua kali sehari pada awalnya adalah untuk menghemat, lama kelamaan pola makan dua kali menjadi kebiasaan
dalam keluarga responden. 19 responden menyatakan bahwa mereka makan tiga kali sehari. Responden tersebut pada umumnya masih memiliki anak yang
Universitas Sumatera Utara
bersekolah. Keadaan ini menunjukkan bahwa responden masih memperhatikan pola makan anak-anaknya. Anak-anak yang masih sekolah sangat membutuhkan
pola makan yang teratur untuk pertumbuhan dan perkembangan fisiknya.
Tabel 23 Distribusi Tanggapan Responden Berdasarkan Berapa Kali Makan Daging
Dalam Seminggu NO
Kategori Frekuensi
Persentase 1
2
Tidak pernah Satu kali
38 2
95 5
Jumlah 40
100
Sumber : Hasil Kuesioner Penerima BLT, Desember 2009 Menurut BPS tahun 2005 tentang kriteria masyarakat miskin, bahwa
variabel mengkonsumsi daging adalah tidak pernah dalam seminggu ataupun satu kali dalam seminggu. Tabel 23 menunjukkan bahwa 38 responden tidak pernah
makan daging dalam seminggu. Alasannya bahwa harga daging mahal sehingga mereka tidak mengkonsumsi daging. Dalam penelitian di lapangan, responden
menyatakan bahwa mereka mengkonsumsi daging biasanya hanya pada hari-hari tertentu saja. Seperti Tahun Baru, Hari Natal, Imlek dan Hari Raya Kurban,
dimana pada hari tersebut ada pembagian daging secara gratis. Ada 2 orang responden yang menyatakan bahwa responden memakan daging satu kali dalam
seminggu. Responden tersebut memiliki anak yang masih balita, dimana gizi yang diberikan harus cukup untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Responden
Universitas Sumatera Utara
tersebut merasa perlu untuk mengkonsumsi daging dalam keluarganya walaupun daging yang ia beli hanyalah sedikit.
Tabel 24 Distribusi Tanggapan Responden Berdasarkan Berapa Kali Makan Telur
Dalam Seminggu NO
Kategori Frekuensi
Persentase 1
2
Sering Kadang-kadang
29 11
72,5 27,5
Jumlah 40
100
Sumber : Hasil Kuesioner Penerima BLT, Desember 2009 Telur merupakan makanan tinggi protein. Kekurangan protein pada tubuh
akan sangat berpengaruh pada stamina. Dari tabel 24 menunjukkan bahwa 29 responden menyatakan sering mengkonsumsi telur. Menurut responden harga
telur lebih murah dibandingkan dengan lauk pauk lainnya. Harga telur yang masih relatif murah masih dapat di jangkau oleh responden untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Tiga kali dalam seminggu responden bisa mengkonsumsi telur. Responden yang menyatakan kadang-kadang mengkonsumsi telur sejumlah 11
orang. Diantara mereka adalah orang yang alergi dengan telur, bila mengkonsumsi telur mereka merasa gata-gatal pada tubuhnya. Alasan ini yang menyebabkan
mereka tidak begitu sering mengkonsumsi telur.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 25 Distribusi Tanggapan Responden Berdasarkan Berapa Kali Minum Susu
Dalam Seminggu NO
Kategori Frekuensi
Persentase 1
2
Tidak pernah Satu kali
28 12
70 30
Jumlah 40
100
Sumber : Hasil Kuesioner Penerima BLT, Desember 2009 Dari tabel 25 menunjukkan bahwa 28 responden menyatakan tidak pernah
minum susu dalam seminggu. Padahal, susu merupakan salah satu makanan 4 sehat 5 sempurna. Wanita sangat membutuhkan susu untuk menghindari
oesteoporosis sejak dini. Alasan responden tidak membiasakan dalam keluarganya untuk mengkonsumsi susu karena untuk memenuhi kebutuhan beras saja masih
sulit. 12 Responden menyatakan bahwa mereka minum susu satu kali dalam seminggu. Responden tersebut umumnya ibu hamil, menyusui dan yang masih
memiliki anak pada masa pertumbuhan. Mereka menganggap bahwa susu sangat penting untuk metabolisme tubuh anak dan ibu.
Universitas Sumatera Utara
5.2.8 Distribusi Tanggapan Responden Berdasarkan Kesehatan Keluarga Tabel 26