menggunakan bahan bakar minyak tanah untuk memasak, walaupun sekarang pemerintah telah memberikan gas secara gratis kepada masyarakat.
Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa responden yang menggunakan minyak tanah adalah 38 orang. Responden yang menggunakan
kayu bakar adalah 2 orang, dimana mereka memiliki tempatlahan tanah untuk memasak dengan kayu bakar. Sesuai dengan persyaratan yang diberikan BPS
bahwa salah satu syarat penerima BLT adalah menggunakan minyak tanahkayu bakar untuk memasak sehari-hari.
5.2.11 Distribusi Tanggapan Responden Berdasarkan Tujuan dan Manfaat BLT
Tabel 33 Distribusi Tanggapan Responden Berdasarkan Tujuan BLT Yaitu
Pemenuhan Kebutuhan Pokok Sehari-hari NO
Kategori Frekuensi
Persentase
1 2
Terpenuhi Tidak terpenuhi
2 38
5 95
Jumlah 40
100
Sumber : Hasil Kuesioner Penerima BLT, Desember 2009
Tujuan Program BLT adalah membantu masyarakat miskin agar tetap dapat memenuhi kebutuhan dasarnya. Mencegah penurunan taraf kesejahteraan
masyarakat miskin akibat kesulitan ekonomi Depsos RI, 2008
Universitas Sumatera Utara
Tabel 33 menunjukkan bahwa tujuan pemerintah melalui Program BLT untuk membantu masyarakat miskin memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari tidak
tercapai. Terbukti sebanyak 38 responden menyatakan dana BLT sejumlah Rp.300.0003 bulan tidak mampu memenuhi kebutuahan pokok apalagi
meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin, hal ini sungguh tidak mungkin. Untuk membeli beras yang paling murah responden harus mengeluarkan uang Rp.
6.500,-kg dan beras tersebut sulit didapatkan, sehingga responden harus membeli beras seharga Rp. 7.000,-kg. Selain beras mereka juga harus membeli bahan
bakar untuk memasak dan keperluan dapur lainnya.
Dapat disimpulkan bahwa dana BLT tidak efesien dapat membantu masyarakat miskin memenuhi kebutuhan pokoknya. 2 responden yang
menyatakan bahwa dana BLT mampu memenuhi kebutuhan pokoknya adalah orang tua yang sudah lansia, dimana mereka tidak begitu mengerti tentang
Program BLT. Dalam kehidupan sehari-hari mereka dibiayai oleh anak-anaknya ataupun tetangga-tetangga yang sering memberi makanan.
Tabel 34 Distribusi Tanggapan Responden Berdasarkan Manfaat BLT
NO Kategori
Frekuensi Persentase
1 2
3
Bermanfaat Kurang bermanfaat
Tidak bermanfaat 8
18 14
20 45
35
Jumlah 40
100
Sumber : Hasil Kuesioner Penerima BLT, Desember 2009
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 34 menunjukkan bahwa BLT tidak memberikan manfaat kepada responden. Dana BLT yang diberikan pemerintah tidak mampu untuk
memenuhi kebutuhan pokok masyarakat miskin. BLT membuat masyarakat menjadi malas, karena terus mengharapkan bantuan dari orang lain tanpa harus
bekerja keras. Menurut beberapa responden pemberian dana BLT kepada RTS yang diwakili kepala rumah tangga tidak bermanfaat. Banyak responden yang
tidak memberikan BLT kepada keluarganya, sehingga dana tersebut habis untuk membeli rokok ataupun bermain judi. Ada juga responden yang hanya memberi
sebahagian dana BLT kepada keluarganya. Dalam pengambilan dana, tidak jarang terjadi perselisihan antar responden
penerima bantuan dan petugas BLT. Masalah kecil kadang dibesar-besarkan, sebagai contoh karena sudah lama mengantri BLT, salah satu warga marah dan
warga lainnya ikut-ikutan membuat kerusuhan. Dari keadaan di lapangan menunjukkan bahwa BLT tidak memberikan manfaat apapun kepada masyarakat
miskin.
Tabel 35 Distribusi Tanggapan Responden Berdasarkan Jumlah Masyarakat Miskin
Semakin Bertambah atau Berkurang Setelah Menerima BLT NO
Kategori Frekuensi
Persentase 1
2
Bertambah Tetap
8 32
20 80
Jumlah 40
100
Sumber : Hasil Kuesioner Penerima BLT, Desember 2009
Universitas Sumatera Utara
Tabel 35 menunjukkan bahwa responden menyatakan bahwa setelah menerima BLT, masyarakat miskin tidak berkurang bahkan ada 8 responden yang
menyatakan bertambah. Alasan mereka adalah semakin banyak warga malas dikarenakan ingin menerima BLT. Semakin banyak orang mengatakan dirinya
miskin padahal tidak miskin yang mengakibatkan tidak ada lagi rasa malu dan krisis moral.
Ada 32 responden yang menyatakan tidak ada perubahan berkurang atau bertambahnya masyarakat miskin, sebelum atau sesudah menerima BLT. Sebelum
menerima BLT kehidupan responden kurang mampu memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dan setelah menerima BLT juga tidak ada perubahan dalam memenuhi
kebutuhan pokok. 100 responden menyatakan bahwa Program BLT yang diberikan pemerintah tidak tidak mampu meningkatkan taraf hidup melainkan
hanya dapat mempertahankan kelangsungan hidup responden.
Terbukti dari penelitian di lapangan berdasarkan angket yang disebar peneliti kepada responden bahwa setelah menerima BLT tidak ada perubahan
menu makanan dan peningkatan kualitas menu makanan responden dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, sebelum menerima BLT responden tidak
pernah makan daging dalam seminggu atau minum susu. Setelah menerima BLT mereka juga tidak pernah makan daging dan minum susu. Menu makanan setiap
hari juga tidak bervariasi, mereka monoton mengkonsumsi telur dan supermie.
Tidak ada peningkatan mutu pendidikan anak-anak seperti jenis sekolah, buku pelajaran dan tepat waktu dalam membayar uang sekolah. Berdasarkan
fasilitas tempat tinggal responden juga tidak ada perubahan, penelitian dilapangan
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan sebelum dan sesudah menerima BLT keadaan dan fasilitas tempat tinggal responden tidak ada peningkatan.
5.2.12 Distribusi tanggapan responden berdasarkan pengaduan masyarakat terhadap pelayanan petugas BLT
Dalam penelitian di lapangan, peneliti mendapat informasi dari responden bahwa pelayanan petugas BLT kurang memuaskan. Alasan responden adalah jika
responden mendapatkan hambatan dalam pengambilan dana BLT atau tidak membawa kartu BLT dan mengeluh mengenai jadwal BLT yang tidak tepat
waktu, petugas BLT kurang mau dan tidak jelas memberikan informasi atau alternatif lain agar responden tetap dapat menerima dana BLT. Responden juga
pernah mendapatkan perlakuan yang kurang baik dari petugas seperti, mendahulukan responden penerima BLT yang datang belakangan dikarenakan
responden tersebut adalah saudara petugas.
Dari hasil pengaduan responden, peneliti juga mendapatkan informasi bahwa sebahagian responden merasa Program BLT tidak perlu di lanjutkan karena
Rp.100.000,-bulan tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dan mengakibatkan responden menjadi malas dan tidak punya rasa malu. Ada juga
respoden yang memberi usulan agar dibuatkan pasar murah khusus masyarakat miskin agar dapat membeli sembako dengan harga murah.
Ada beberapa usulan-usulan responden dalam pelaksanaan BLT, antara lain adalah penjadwalan pembagaian dana BLT harus tepat waktu dan tepat sasaran,
agar yang menerima dana BLT bukan kepala rumah tangga suami melainkan
Universitas Sumatera Utara
istri, hal ini dikarenakan banyak kepala keluarga yang menyalahgunakan dana BLT seperti hanya memberi setengah dari uang BLT yang diterima dan berjudi.
Responden meminta pemerintah untuk menaikkan dana BLT kepada masyarakat miskin, karena BLT yang diberikan sejumlah Rp. 300.000bulan tidak dapat
mengurangi beban responden untuk memenuhi kebutuhan pokok. Pendataan kembali orang-orang yang berhak menerima BLT karena banyak masyarakat tidak
mampu belum pernah mendapatkan BLT begitu juga dengan warga yang sudah meninggal agar tidak mendapatkan BLT lagi.
5.2.13 Distribusi Tanggapan Responden Berdasarkan Pelaksanaan Program BLT