Prosedur Penempatan Karyawan Tinjauan Tentang Penempatan Kerja

Sistem penempatan karyawan yang didesain untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaan tertentu. Apabila tugas dan pekerjaan tersebut dianggap sulit, sistem penempatan tersebut dimodifikasi. Pendekatanancangan tersebut adalah untuk membuat setiap sistem penempatan tenaga kerja mencukupi pribadi sampai pada tingkat ekonomis merata dapat dilaksanakan. Jumlah yang layak dari kelebihan atau kapasitas tambahan akan menyajikan fleksibilitas yang lebih besar, memberikan perlindungan atas terjadinya kerusakan, mengurangi waktu untuk rangkaian pekerjaan, memerlukan sedikit perencanaan, menghindarkan banyak soal yang berhubungan dengan komunikasi antar bagian, dan mengurangi jumlah penyerahan sumber daya lainnya. Sistem penempatan tenaga kerja menekankan bahwa penyeliaan tenaga kerja sebagai sarana untuk mendapatkan fleksibilitas yang lebih besar dalam operasi. Pendekatanancangan yang terbaik adalah menyoroti kesalahan dan perubahan yang terjadi.

4. Prosedur Penempatan Karyawan

Dalam setiap kegiatan diperlukan adanya suatu tahapan yang harus dilalui pelaksanaannya. Sejalan dengan hal tersebut prosedur penempatan personalia pada dasarnya merupakan metode untuk menjamin informasi yang tepat mengenai pelamar Umar, 2000:21. Bilamana seseorang pelamar memenuhi syarat dalam suatu tingkatan prosedur, ia dapat meneruskan pada langkah berikutnya. Oleh karena itu diperlukan spesifikasi jabatan dan langkah prosedur penempatan personalia, sehingga para seleksi dapat membandingkan pelamar itu dengan syarat-syarat minimum yang ada dalam spesifikasi jabatan tersebut. Dalam kaitannya dengan prosedur penempatan personalia. Untuk memulai prosedur Universitas Sumatera Utara penempatan personalia, harus dipenuhi 3 tiga buah persyaratan pendahuluan sebagai berikut Flippo dalam Panggabean, 2004:150: a. Harus ada wewenang untuk penempatan personalia yang datang dari daftar permintaan personalia, yang dikembangkan melalui analisa beban kerja dan analisa tenaga kerja. b. Harus mempunyai standar personalia yang digunakan untuk membandingkan calon pekerja, standar ini dikemukakan oleh spesifikasi jabatan yang dikembangkan melalui analisa jabatan. c. Mesti mempunyai pelamar pekerjaan yang akan diseleksi untuk ditempatkan. Dengan perkataan lain, bahwa penempatan dapat diartikan sebagai usaha untuk mengisi posisi yang kosong, hal ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan sumber dari dalam maupun dari luar perusahaan, bahasan-bahasan berikut lebih diarahkan kepada pemanfaatan sumber dari dalam perusahaan. Bagian seleksi karyawan dengan bagian penempatan karyawan ibarat dua cupu manik dalam kolam yang sama dengan manajer karyawan. Secara skematik mekanisme kerja bagian penempatan karyawan dengan bagian seleksi karyawan, dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 2.1 : Mekanisme kerja bagian penempatan Sumber : Sastrohadiwiryo 2002:168 Implementasi fungsi sebelumnya Manajer tenaga kerja Bagian Seleksi Tenaga Kerja Bagian Penempatan Tenaga Kerja Implementasi fingsi sesudahnya Universitas Sumatera Utara Keterangan dari Gambar : 1. Manajer karyawan mendelegasikan kekuasaannya delegation of authority kepada bagian seleksi karyawan untuk melaksanakan seleksi karyawan guna mengisi formasi yang telah tersedia berdasarkan kualifikasi tertentu; 2. Atas pelaksanaan seleksi karyawan, bagian seleksi karyawan melaporkanmempertanggungjawabkan segala kegiatan yang telah dilaksanakan dalam rangka seleksi karyawan, kepada manajer karyawan yang merupakan atasan langsung; 3. Setelah menerima laporan seleksi selection report, manajer karyawan mendelegasikan kekuasaannya kepada bagian penempatan karyawan untuk menempatkan karyawan yang telah lulus seleksi berdasarkan kondisi yang ada, dan berdasarkan laporan bagian seleksi karyawan; 4. Bagian seleksi karyawan atas dasar pelaksanaan fungsi horizontal memberikan laporan hasil seleksi calon karyawan yang lulus seleksi kepada bagian penempatan tenaga kerja untuk menempatkan karyawan tersebut pada posisi yang tepat; 5. Atas pelaksanaan fungsi dalam penempatan karyawan, bagian penempatan tenaga kerja melaporkanmempertanggungjawabkan segala kegiatannya kepada manajer karyawan yang merupakan pihak yang mendelegasikan kekuasaanatasan langsung kepada bagian penempatan karyawan. Dalam mekanisme kerja tersebut, bagian seleksi karyawan sangat bergantung pada fungsi manajer karyawan sebelumnya. Demikian juga bagian penempatan karyawan, sangat bergantung pada fungsi manajer karyawan selanjutnya. Universitas Sumatera Utara

D. Motivasi Kerja 1. Pengertian Motivasi