Penelitian Terdahulu Ruang Lingkup Manajemen Sumberdaya Manusia

semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan pengaruh variabel bebas X adalah kecil terhadap variabel terikat Y.

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Nasution 2006, dengan judul penelitian: “Analisis Penempatan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan“. Hasil penelitian adalah : Penempatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Dengan koefisien determinasi R- square sebesar 51.8. Artinya bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh sistem penempatan sebesar 51,8, sedangkan sisanya 48,2 dipengaruhi oleh faktor- faktor lain. Penelitian yang dilakukan Muharrani 2003, dengan judul penelitian: “Analisis Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia”. Dengan hasil penelitian sebagai berikut : Penempatan karyawan pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia mempengaruhi terjadinya peningkatan produktivitas kerja. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi yang bertanda positif dengan nilai korelasi sebesar 38,2 yang menunjukkan tingkat hubungan sedang, namun secara statistik hubungan tersebut tidak signifikan pada seluruh populasi. Penelitian yang dilakukan Habibi 2005 dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Karyawan Di PT. Askes Regional Vi Jawa Tengah Universitas Sumatera Utara Dan D.I.Y Bagian Sumber Daya Manusia Umum Semarang”. Hasil penelitian menunujukkan karyawan yang memperoleh penghargaan akan memiliki motivasi kerja yang tinggi. Karyawan akan memiliki motivasi kerja yang tinggi jika didukung oleh lingkungan kerja yang baik dan nyaman. Sedangkan masa kerja tidak memiliki pengaruh terhadap motivasi kerja karyawan.

B. Ruang Lingkup Manajemen Sumberdaya Manusia

Fungsi manajemen sumber daya manusia menurut Sastrohadiwiryo 2002 : 35 antara lain: analisis pekerjaan, perekrutan tenaga kerja, seleksi tenaga kerja, penempatan tenaga kerja, induksi dan orientasi, pemberian kompensasi, pendidikan dan pelatihan, penilaian kinerja, mutasi, promosi, pemotivasian, pembinaan moral kerja, pembinaan disiplin kerja, penyeliaan tenaga kerja serta pemutusan hubungan kerja. 1. Analisis Pekerjaan Analisis pekerjaan job analysis perlu dilakukan agar dapat mendisain organisasi serta menetapkan uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan dan evaluasi pekerjaan. Analisis pekerjaan akan menganalisis dan mendisain pekerjaan yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakannya dan mengapa pekerjaan itu harus dikerjakan. 2. Perekrutan Tenaga Kerja Perekrutan diartikan sebagai proses penarikan sejumlah calon yang berpotensi untuk diseleksi menjadi pegawai. Proses ini dilakukan dengan mendorong atau merangsang calon yang mempunyai potensi untuk mengajukan lamaran dan berakhir didapatkannya sejumlah calon. Universitas Sumatera Utara 3. Seleksi Tenaga Kerja Seleksi merupakan proses untuk memutuskan pegawai yang tepat dari sekumpulan calon pegawai yang didapat melalui proses perekrutan, baik perekrutan internal maupun eksternal. 4. Penempatan Tenaga Kerja Informasi analisis pekerjaan digunakan untuk menempatkan para karyawan pada pekerjaan – pekerjaan yang sesuai dengan keterampilannya agar mereka bekerja secara efektif. 5. Induksi dan Orientasi Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan penerangan kepada tenaga kerja baru yang akan mulai bekerja tentang bagaimana suatu pekerjaan harus diselesaikan. 6. Pemberian Kompensasi Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan balas jasa atau imbalan jasa kepada tenaga kerja, karena tenaga kerja tersebut telah memberikan kontribusinya dalam mencapai tujuan perusahaan. 7. Pendidikan dan Pelatihan Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, sikap, kecakapan, dan keterampilan tenaga kerja, baik yang akan diberikan tanggung jawab dalam pekerjaan yang baru maupun yang telah memiliki tanggug jawab sebelumnya. Universitas Sumatera Utara 8. Penilaian Kinerja Kegiatan ini digunakan untuk mengetahui berbagai kelemahan dan kelebihan pegawai sebagai landasan untuk memperbaiki kelemahan dan menguatkan kelebihan, dalam rangka meningkatkan produktivitas dan pengembangan pegawai. 9. Mutasi Mutasi diharapkan dapat memberikan uraian pekerjaan, sifat pekerjaan, lingkungan pekerjaan, dan alat – alat kerja yang cocok bagi karyawan bersangkutan sehingga dapat bekerja secara efisien dan efektif pada jabatan. 10. Promosi Dengan promosi berarti ada kepercayaan dan pengakuan mengenai kemampuan serta kecakapan karyawan bersangkutan untuk menduduki suatu jabatan yang lebih tinggi. Dengan demikian, promosi akan memberikan status sosial, wewenang authority, tanggung jawab responsibility serta penghasilan outcomes yang semakin besar bagi karyawan.

C. Tinjauan Tentang Penempatan Kerja