Sumber Data Alat Pengumpul Data Pengertian Kredit

Adapun alasan dipilihnya lokasi tersebut adalah karena Bank Perkreditan Rakyat Terabina Seraya Mulia merupakan satu-satunya Bank Perkreditan yang ada di kota Selatpanjang selain itu Bank tersebut telah banyak menyalurkan dananya ke masyarakat dalam bentuk kredit yang tentunya terdapat permasalahan dalam penyelesaian kredit tersebut termasuk didalamnya dilakukannya Restrukturisasi Kredit sesuai dengan permasalahan dan sesuai dengan persetujuan pihak manajemen perusahaan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang telah mengatur restrukturisasi kredit tersebut.

3. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah terdiri dari dua sumber, yaitu : a. Data primer Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan cara pengumpulan data secara langsung melalui wawancara, yaitu proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan, dimana wawancara dilakukan dengan kreditor yang hadir untuk menyelesaikan tunggakan kredit selama penelitian yaitu sebanyak 61 enam puluh satu orang dengan meminta informasi atau keterangan-keterangan mengenai permasalahan yang dihadapi kreditor sehingga terjadi tunggakan serta apa yang diharapkan oleh kreditor dengan keadaan yang mereka hadapi. b. Data sekunder Data sekunder dalam penelitian ini adalah data-data yang diperoleh dari penelusuran kepustakaan, literatur-literatur, makalah, peraturan perundang- Universitas Sumatera Utara undangan serta sumber-sumber lainnya yang berhubungan dengan penyusunan tesis ini yang dapat dibedakan atas bahan hukum primer, sekunder dan tersier. 28

4. Alat Pengumpul Data

Untuk mendapatkan hasil yang objektif dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah, maka data dalam penelitian ini diperoleh melalui : a. Terhadap Data Primer, pengumpulan data dilakukan melalui wawancara kepada pihak-pihak yang ada kaitannya dengan permasalahan yang diteliti. 29 b. Terhadap Data Sekunder, Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi dokumen, yaitu dengan menghimpun data yang berasal dari kepustakaan yang berupa peraturan perundang-undangan, Buku-buku atau literatur, karya ilmiah seperti makalah, jurnal, artikel-artikel yang terdapat pada majalah-majalah maupun koran, dan segala tulisan yang mempunyai hubungan dengan permasalahan yang diteliti.

5. Analisis Data

Setelah semua data dalam penelitian ini diperoleh, baik data primer maupun sekunder, maka dalam menganalisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif, yaitu analisis data yang tidak mempergunakan angka-angka tetapi 28 Bahan huku m primer adalah bahan-bahan hukum yang mengikat, yakni berupa norma- norma hukum seperti antara lain: peraturan perundang-undangan. Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer. Selanjutnya bahan hukum tersier adalah bahan yang memberikan petunjuk ataupun penjelasan terhadap bahan-bahan hukum primer dan sekunder. Lihat: Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : Penerbit UI Press, 1986, hal.55 29 Didalam penelitian dikenal tiga jenis alat pengumpul data, yaitu studi dokumen atau bahan pustaka, pengamatan atau observasi, dan wawancara. Lihat : Soerjono Soekanto, Ibid, hal.66 Universitas Sumatera Utara berdasarkan atas peraturan perundang-undangan, pandangan-pandangan narasumber hingga dapat menjawab permasalahan dari penelitian ini dan akhirnya ditariklah suatu kesimpulan dengan cara induktif yaitu penalaran yang didapat dari permasalahan kreditor secara spesifik sehingga terjadinya tunggakan di PT.Bank Perkreditan Rakyat Terabina Seraya Mulia Selatpanjang. Universitas Sumatera Utara

BAB II PENYELESAIAN KREDIT MACET

A. Tinjauan Tentang Kredit Bank

1. Pengertian Kredit

Dalam suatu negara yang sedang berkembang, peranan perbankan dalam pembangunan ekonomi suatu bangsa merupakan sangat vital layak sebuah jantung tubuh manusia. Kedua-duanya saling mempengaruhi dalam arti perbankan dapat menyalurkan dana, bagi kegiatan ekonomi sehingga bank yang sehat akan memperkuat kegiatan ekonomi suatu bangsa dan pihak lainnya akan dapat membangun usahanya dengan adanya suntikan dana. Khususnya dalam hal perkreditan selalu dibutuhkan bagi pengembangan usaha, oleh pengusaha yang berkembang maupun pengusaha yang baru akan memulai usahanya, sehingga dapat dikatakan bahwa kredit sangat memegang peran yang sangat penting bagi suksesnya pembangunan. Kredit berasal dari bahasa Yunani “Credere” yang berarti kepercayaannya truth atau faith. 30 Karena itu dasar dari kredit adalah kepercayaan. Dengan demikian seseorang yang memperoleh kredit pada dasarnya adalah memperoleh kepercayaan, 29 Thomas Suyatno, dkk., Op.Cit, hal 12. 29 Universitas Sumatera Utara artinya pihak yang memberikan kredit kreditur percaya bahwa penerima kredit debitur akan sanggup memenuhi segala sesuatu yang telah diperjanjiakan. 31 Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh R.Tjiptoadinugroho bahwa “inti sari dari kredit sebenarnya adalah kepercayaan, suatu unsur yang harus dipegang sebagai benang merah melintasi falsafah perkreditan dalam arti sebenarnya, bagaimanapun bentuk, macam dan ragamnya dan dari manapun asalnya serta kepada siapapun diberikannya”. 32 Baik menyangkut jangka waktunya, maupun prestasi dan kontra – prestasinya. Dengan demikian kredit berarti bahwa pihak kesatu memberikan prestasi baik berupa barang, uang dan jasa kepada pihak lain, sedangkan kontra prestasi akan diterima kemudian dalam jangka waktu tertentu. Menurut Undang-Undang Perbankan bahwa dalam memberikan kredit bank umum wajib mempunyai keyakinan berdasarkan analisis yang mendalam atas itikad baik dan kemampuan debitur serta kesanggupan nasabah debitur untuk melunasi utangnya atau mengembalikan hutang dimaksud sesuai dengan yang diperjanjikan. 33 Dalam praktek perbankan istilah kredit tidak asing lagi di dunia bisnis, apabila bagi mereka yang selalu berhubungan baik dengan bank. Namun demikian definisi mengenai kredit sangat beragam meskipun bila disimak substansi yang terkandung didalamnya adalah sama. Sebagai contoh berikut dikemukakan beberapa definisi tentang kredit. 31 Ibid, hal 13. 32 R.Tjiptoadinugroho, Perbankan Masalah Perkreditan Penghayatan, Analisis dan Penuntun, Pradnya paramita, Jakarta, 1994, hal 14 33 Sutarno, Aspek-aspek Hukum Perkreditan pada Bank, Alfabeta, Bandung, 2003, hal 141 Universitas Sumatera Utara Muchdarsyah Sinungan memberikan definisi bahwa : “Kredit adalah suatu pemberian prestasi oleh suatu pihak kepada pihak lain dan prestasi itu akan dikembalikan lagi pada suatu masa tertentu akan datang disertai dengan suatu kontra prestasi berupa bunga”. 34 Pengertian kredit yang dirumuskan pada pasal 1 ayat 11 Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 menyatakan : penyediaan yang dan tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam- meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. 35 Dari uraian di atas, dapat ditemukan sedikitnya ada 4 empat unsur kredit yakni : 1. Kepercayaan yaitu keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi yang diberikan baik dalam bentuk uang, barang atau jasa, akan benar-benar diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang. 2. Waktu suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontra prestasi yang akan diterima pada masa yang akan datang. Dalam arti nilai agio dari uang yaitu uang yang ada sekarang lebih tinggi nilainya dari uang yang akan diterima pada masa yang akan datang. 34 Muchdarsyah Sinungan.,Op.Cit, hal 11. 35 Pasal 1 ayat 11 Undang-Undang No.10 tahun 1998 tentang Perbankan. Universitas Sumatera Utara 3. Degree of risk yaitu suatu tingkat resiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontra prestasi yang akan diterima dikemudian hari. Semakin lama kredit diberikan semakin tinggi tingkat resikonya, karena sejauh kemampuan manusia untuk menerobos hari depan itu, maka hasil selalu terdapat unsur ketidaktentuan yang tidak dapat diperhitungkan, yang menyebabkan timbul jaminan dalam pemberian kredit. 4. Prestasi atau objek kredit itu tidak saja diberikan dalam bentuk uang, tetapi dapat juga dalam bentuk barang atau jasa namun sekarang ini didasarkan kepada uang, maka transaksi-transaksi kredit yang menyangkut uang yang sering dijumpai dalam praktek perkreditan. 36 Dari pengertian kredit diatas tampak bahwa dasar utama dalam pemberian kredit adalah kepercayaan yang dilandasi kesepakatan untuk memberikan pinjaman sejumlah uang dengan pemberian bunga. Dalam prakteknya kredit yang diberikan bank umum dan bank perkreditan rakyat untuk masyarakat terdiri dari berbagai jenis. Secara umum dapat dilihat dari beberapa segi antara lain : 1. Dilihat dari Segi Kegunaannya a. Kredit Investasi b. Kredit Modal Kerja 36 Thomas Suyatno,dkk., Op.Cit, hal 14. Universitas Sumatera Utara 2. Dilihat dari Segi Tujuan Kredit a. Kredit Produktif b. Kredit Konsumtif c. Kredit Perdagangan 3. Dilihat dari Segi Jangka Waktu a. Kredit Jangka Pendek b. Kredit Jangka Menengah c. Kredit Jangka Panjang 4. Dilihat dari Segi Jaminan a. Kredit dengan Jaminan b. Kredit tanpa Jaminan 5. Dilihat dari Segi Sektor Usaha a. Kredit Pertanian b. Kredit Peternakan c. Kredit Industri d. Kredit Pertambangan e. Kredit Pendidikan f. Kredit Profesi g. Kredit Perumahan h. Dan sektor-sektor lainnya 37 Sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Bank Indonesia tentang Kualitas Aktiva Produktif dalam pasal 3 sebagai berikut : 38 1 Kualitas Aktiva Produktif dalam bentuk kredit ditetapkan dalam 4 empat golongan, yaitu Lancar, Kurang Lancar, Diragukan dan Macet. 2 Penilaian terhadap Aktiva Produktif sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan berdasarkan ketepatan membayar danatau kemampuan membayar kewajiban oleh Debitur. 37 Kasmir, Manajemen Perbankan, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta,2001, hal.32 38 Peraturan Bank Indonesia, Nomor : 0819PBI2006 Pasal 3 ayat 1, hal 5 Universitas Sumatera Utara 3 Aktiva Produktif dalam bentuk Kredit diklasifikasikan menjadi 3 tiga jenis sebagai berikut : a. Kredit dengan angsuran, diluar Kredit Pemilikan Rumah, dengan masa angsuran : 1 kurang dari 1 satu bulan, atau 2 1 satu bulan atau lebih. b. Kredit dengan angsuran, untuk Kredit Pemilikan Rumah; dan c. Kredit tanpa angsuran. Dari ketentuan di atas maka dikeluarkan produk bank yang berbentuk kredit sebagai berikut : 1. Kredit Fixed Loan FL 2. Kredit Term Loan TL 3. Kredit Pemilikan Kendaraan KPK 4. Kredit Pemilikan Rumah KPR 5. Kredit Consumer 6. Kredit Pegawai. Kualitas Kredit yang dipergunakan dalam lingkungan Perbankan terbagi : 39 a. Lancar, apabila : 1 tidak terdapat tunggakan angsuran pokok danatau bunga, atau 39 Pasal 4 ayat 1, Peraturan Bank Indonesia Nomor: 08 tahun 2006, tentang Kualitas Aktiva Produktif. Universitas Sumatera Utara 2 terdapat tunggakan angsuran pokok danatau bunga tidak lebih dari 1 satu bulan dan Kredit belum jatuh tempo. b. Kurang Lancar, apabila : 1 terdapat tunggakan angsuran pokok danatau bunga lebih dari 1 satu bulan tetapi tidak lebih dari 3 tiga bulan; danatau 2 kredit telah jatuh tempo tidak lebih dari 1 satu bulan. c. Diragukan, apabila : 1 terdapat tunggakan angsuran pokok danatau bunga lebih dari 3 tiga bulan tetapi tidak lebih dari 6 enam bulan; danatau 2 kredit telah jatuh tempo lebih dari 1 satu bulan tetapi tidak lebih dari 2 dua bulan. d. Macet, apabila : 1 terdapat tunggakan angsuran pokok danatau bunga lebih dari 6 enam bulan; 2 kredit telah jatuh tempo lebih dari 2 dua bulan; 3 kredit telah diserahkan kepada Badan Urusan Piutang Negara BUPN; danatau 4 kredit telah diajukan penggantian ganti rugi kepada perusahaan asuransi Kredit. Berikut ini tabel beberapa nama debitor yang dalam kategori macet. Universitas Sumatera Utara Nama-nama Debitor Macet yang dalam proses Restrukturisasi No. Nama Kolek tibilit as Periode Tunggakan Plafond Realisasi Total tunggakan bunga 1 Roslan 4 Okt’09 sd Nov’10 400.000.000 19012009 94.666.669 2 Rosmin 4 Nov’08 sd Nov’10 250.000.000 11062008 88.634.885 3 Alam Syahputra 4 Mar’08 sd Nov’10 328.500.000 26122007 159.071.109 4 Sudarto 4 Des’07 sd Nov’10 20.000.000 12092007 24.013.897 5 Sudarto 4 Sept’07 sd Nov’10 400.000.000 09092007 250.000.000 6 Sri Wahyuni 4 Mei’07 sd Nov’10 75.000.000 29072007 45.504.442 7 Unggul Winarto 4 Agt’06 sd Nov’10 40.000.000 08032006 38.720.001 8 Jusnarizal 4 Nov’09 sd Mar’10 10.000.000 10032008 1.396.220 9 Herman 4 Mar’09 sd Juni’09 10.000.000 24062008 1.899.066 10 Hertiati 4 Des’09 sd Mar’10 30.000.000 02032006 18.223.136 Sub Total 1.563.500.000 722.129.425 Data dari bagian Administrasi Kredit

2. Prinsip Kehati-hatian dalam Pemberian Kredit