Bentuk Restrukturisasi Kredit Bank

Akan tetapi tidak semua kredit bermasalah dapat direstrukturisasi, bank dilarang melakukan Restrukturisasi Kredit apabila bertujuan hanya untuk menghindari : a. Penurunan Kualitas Produktif; b. Peningkatan Pembentukan PPAP; danatau c. Penghentian pengakuan pendapatan bunga yang belum diterima akan tetapi sudah dibukuan sebagai pendapatan bank atau sering disebut dengan bungana accrual. 55

2. Bentuk Restrukturisasi Kredit Bank

Upaya penyelamatan terhadap kredit bermasalah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 56 1. Rescheduling penjadwalan kembali Memperpanjang jangka waktu kredit sehingga debitur mempunyai waktu lebih longgar untuk mencari penyelesaian yang lebih menguntungkan, atau dengan cara memperpanjang jangka waktu angsuran sehingga angsuran pertermin menjadi lebih ringan sesuai dengan kemampuannya. 2. Reconditioning mengubah persyaratan a. Kapitalisasi bunga yakni dengan cara bunga dijadikan hutang pokok. b. Penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu maksudnya bunga yang dapat ditunda pembayarannya, sedangkan pokok pinjaman tetap harus membayar. 55 Peraturan Bank Indonesia, Nomor: 819PBI2006 tentang Kualitas Aktiva Produktif, pasal 17, hal.18 56 Gunarto Suhardi, Op.Cit, hal 106-107 Universitas Sumatera Utara c. Penurunan suku bunga agar meringankan beban debitur. Misalnya : bunga pertahun 18 diturunkan menjadi 16 pertahun dan tergantung pertimbangan bank bersangkutan. Akibatnya berpengaruh kepada jumlah angsuran semakin mengecil sehingga meringankan debitur. d. Pembebasan bunga diberikan kepada debitur yang tidak mampu lagi membayar kredit, akan tetapi wajib bagi debitur membayar pokok pinjaman sampai lunas. 3. Restructuring penataan kembali Tindakan menambah fasilitas kredit bagi debitur atau dengan cara menambah equity modal sendiri yaitu dengan menyetor fresh money, akan tetapi ini biasanya gagal karena banyak pemilik perusahaan yang tidak mampu. Bank Indonesia telah mengeluarkan peraturan khusus, yakni Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.31150KEPDIR tanggal 12 November 1998 yakni upaya yang dilakukan bank dalam kegiatan usaha perkreditan agar debitur dapat memenuhi kewajibannya ini dilakukan melalui tindakan sebagai berikut : a. Penurunan suku bunga kredit. b. Pengurangan tunggakan bunga kredit. c. Pengurangan tunggakan pokok kredit. d. Perpanjangan jangka waktu kredit. e. Penambahan fasilitas kredit. f. Pengambilalihan aset debitur sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Universitas Sumatera Utara Konversi kredit menjadi penyertaan modal sementara pada perusahaan debitur.

3. Asas-Asas Restrukturisasi Kredit Bank