Definisi Kenyamanan Kesetimbangan Termal Tubuh Manusia

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Definisi Kenyamanan

Termal ASHRAE 55-2004 mendefinisikan kenyamanan termal sebagai kondisi pikiran yang mengungkapkan kepuasan tertentu terhadap lingkungan termal. Berdasarkan definisi ini kenyamanan termal merupakan proses persepsi yang terdiri dari beberapa variabel input dan hasil dalam bentuk fisikal dan psikologikal. Terkait variabel input, kenyamanan termal tergantung pada empat parameter lingkungan, yakni T db , T mrt , RH dan V a , dan dua parameter yang bersifat personal yakni jenis pakaian dan jenis kegiatan. Dan sebagai hasil persepsi adalah suatu sensasi termal yang dapat diungkapkan dalam bentuk kenetralan, keterterimaan, dan preferensi terhadap kondisi termal. Standar suhu ruangan yang berubah, berdasarkan model adaptif kenyamanan termal, sesuai untuk bangunan berventilasi alami dan situasi lain dimana penghuni memiliki kebebasan dalam mengendalikan iklim ruangan. Standar suhu ruangan mengkaitkan suhu ruangan terhadap konteks iklim bangunan dan memperhitungkan pengalaman termal masa lalu dan ekspektasi termal penghuni. Universitas Sumatera Utara

3.2. Kesetimbangan Termal Tubuh Manusia

Agar tubuh berada dalam kesetimbangan termal, jumlah kalor yang diproduksi ataupun diabsorbsi harus sama dengan kalor yang dibebaskan. Sistem kontrol termoregulator tubuh akan mencoba mempertahankan kesetimbangan energi, menjaga tubuh berada pada kisaran temperatur 37°C. Hal ini melibatkan dua tipe mekanisme regulator: 1. Sistem otonomi, misalnya pengembangan pembuluh darah, produksi keringat dan menggigilnya tubuh; 2. Regulasi kebiasaan, misalnya pengaturan corak berpakaian dan tingkat perubahan aktivitas. Jumlah kalor yang dihasilkan dan dilepaskan secara jelas bervariasi menurut aktivitas dan corak berpakaian. Walaupun kesetimbangan termal dapat dicapai melalui suatu kondisi lingkungan yang cukup variatif, rentang di mana kenyamanan termal yang tercapai akan jauh lebih sempit. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.1. Pertukaran Kalor dari Tubuh ke Lingkungan Beragam proses yang terjadi pada Gambar 3.1. adalah: 1. Pelepasan kalor melalui evaporasi perspirasi dan keringat dan respirasi “g” dalam diagram 2. Pelepasan kalor melalui konveksi “c” dalam diagram 3. Pelepasan atau diperolehnya kalor melalui radiasi matahari, yakni “a” dalam diagram serta termal, yakni “d” dan “e” dalam diagram 4. Pelepasan kalor melalui konduksi biasanya diabaikan; “f” dalam diagram 5. Diperolehnya kalor dari produksi kalor metabolis “b” dalam diagram Dalam kondisi dalam-ruang standar, pelepasan kalor melalui konveksi berjumlah sekitar 35 dari total pelepasan kalor, yang melalui radiasi adalah sekitar 45, dan yang melalui evaporasi sekitar 20. Universitas Sumatera Utara

3.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kenyamanan Termal