Analisis Predicted Mean Vote

operator mengharapkan kondisi netral pada jam awal kerja dan meningkat menuju jauh lebih sejuk pada jam akhir kerja. Sensasi aliran udara operator pada shift 3 meningkat menjadi sedikit berangin dari jam awal kerja menuju jam akhir kerja sedangkan pada shift 2 konstan di bawah sedikit berangin dari jam awal kerja hingga jam akhir kerja. Preferensi aliran udara operator pada shift 3 meningkat menuju sedikit berangin dari jam awal kerja ke jam akhir kerja sedangkan pada shift 2 menurun menuju sedikit berangin dari jam awal kerja dan jam akhir kerja dengan persentase fluktuasi yang sama.

6.3. Analisis Predicted Mean Vote

Tabel 6.3. Parameter dan Nilai PMV Shift 2 Shift 3 Parameter Input Parameter Input Clothing clo 0.50 Clothing clo 0.50 Air temp. °C 38.5 Air temp. °C 36.0 Mean radiant temp. °C 40.0 Mean radiant temp. °C 37.4 Activity met 1.6 Activity met 1.6 Air speed ms 0.00 Air speed ms 0.00 Relative humidity 57.4 Relative humidity 55.7 Parameter Output Parameter Output Operative temp. °C 39.25 oC Operative temp. °C 36.7 PMV 4.1 PMV 3.4 PPD 100.0 PPD 99.9 Universitas Sumatera Utara Gambar 6.14. Grafik PMV Vs PPD Shift 2 Gambar 6.15. Grafik PMV Vs PPD Shift 3 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan ISO 7730-94 suhu nyamannetral dicapai apabila nilai PMV=0, dimana pada kondisi ini nilai PPD persentase responden yang tidak nyaman mencapai 5 atau persentase responden yang nyaman mencapai 95. Sementara itu rentang suhu nyaman dicapai apabila nilai PMV berada antara -0.5 hingga +0.5, dimana pada kondisi ini nilai PPD mencapai 10, atau persentase responden yang nyaman mencapai 90. Berdasarkan perhitungan pada shift 2 diperoleh nilai PMV sebesar 4.1 dan nilai PPD 100 yang artinya seluruh responden merasakan ketidaknyamanan selama bekerja. Begitu juga pada shift 3 diperoleh nilai PMV sebesar 3.4 dan nilai PPD 99.9 yang artinya hanya 0.01 responden yang merasa nyaman. Penyebab PPD yang tinggi jika ditinjau dari lingkungan termal fisik seperti kelembaban, suhu yang tinggi, dan kecepatan udara yang rendah tidak dapat dihindari karena hal-hal tersebut memang dibutuhkan perusahaan untuk menjaga kualitas produk. Akan tetapi hal tersebut ternyata menimbulkan ketidaknyamanan mencapai 100 operator pada shift 2 dan 99 operator pada shift 3. Jadi hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk meminimalisir ketidaknyamanan ini adalah dengan memperhatikan faktor personal dari operator yaitu faktor insulasi pakaian dan faktor lingkungan fisik parsial yang berada di dekat operator seperti ventilasi personal yang dapat mengalirkan udara hanya di sekitar operator atau di bagian-bagian tertentu pada tubuh operator seperti pada sekitar leher dan sekitar kaki karena pada bagian-bagian ini adalah sensor suhu yang paling sensitif pada tubuh manusia. Universitas Sumatera Utara

6.4. Evaluasi Kondisi Termal Tempat Kerja