31
2.4. Karakteristik Ekonomi dan Pendidikan Orang Tua Pekerja Anak
Menurut data Sakernas 2001, sektor pertanian yang merupakan sektor primer tampak lebih dominan di daerah pedesaan, karena dapat menyerap sebanyak
78,42 persen dari orang tua yang mempunyai pekerja anak yang tinggal di daerah pedesaan. Ini mengindikasikan bahwa sektor pertanian masih cukup penting
perannya sebagai lahan tempat bergantung bagi kehidupan dari orang tua pekerja anak yang tinggal di daerah pedesaan. Namun demikian, jika dilihat dari sisi
ekonomi, ketergantungan orang tua pekerja anak pada sektor pertanian, cenderung kurang menguntungkan, hal ini mengingat masih rendahnya rata-rata pendapatan
yang dihasilkan oleh mereka yang bekerja di sektor pertanian dibandingkan dengan mereka yang bekerja di sektor lainnya.
Dilihat dari status pekerjaannya, sebagian besar orang tua yang mempunyai pekerja anak bekerja pada sektor informal. Berarti sektor informal mempunyai
peranan sangat penting bagi orang tua yang mempunyai pekerja anak. Sektor informal biasanya ditandai dengan kemudahan untuk dimasuki siapa saja, bergerak
dalam skala kecil, padat karya, dan tidak memerlukan keahlian tertentu, serta tidak dilindungi oleh peraturan pemerintah. Sebagian besar 85 persen orang tua pekerja
anak berpendidikan SD atau pendidikan lainnya yang lebih rendah, sektor informal merupakan satu-satunya pilihan bagi mereka untuk senantiasa dapat menguntungkan
hidupnya Badan Pusat Statistik, 2001.
Universitas Sumatera Utara
32
2.5. Sosial Budaya Pekerja Anak
Selain sosial ekonomi, sosial budaya juga sangat mempengaruhi keinginan anak untuk bekerja. Bekerja pada usia di bawah umur 18 tahun sudah menjadi suatu
kebiasaan yang sudah mendarah daging dalam kehidupan masyarakat. Sebagai contoh kehidupan masyarakat di pesisir pantai. Dari kecil anak sudah terbiasa bekerja
membantu orang tua. Jenis pekerjaan anak yang ada keterkaitannya dengan pekerjaan orang tua yaitu membelek atau membelah ikan dan mencari ikan dilaut. Anak-anak
yang melakukan pekerjaan tersebut lebih banyak dilandasi oleh faktor ekonomi. Mereka membantu orang tua untuk meningkatkan pendapatan keluarga, bahkan ada
beberapa anak yang terpaksa bekerja karena harus menggantikan peran sebagai kepala keluarga setelah bapaknya meninggal dunia.
Sejak kecil anak-anak telah disosialisasi pekerjaan orang tua, mulai dari mengenalkan pekerjaannya sampai dengan apa yang harus dikerjakan oleh anak,
sehingga anak-anak tersebut telah terbiasa dengan pekerjaan itu. Sebagai ilustrasi, ibu yang bekerja sebagai pembelek ikan sambil mengasuh anak. Disadari ataupun tidak
jenis pekerjaan ini akan tersosialisasi pada anak. Ketika itu anak mulai bermain dan akrab dengan jenis pekerjaan orang tuanya dan mulai ikut-ikutan. Pada saat sudah
bisa produksi dapat menghasilkan seperti orang tuanya, maka saat itulah anak mulai terlibat dengan pekerjaan orang tuanya Yanuar, 2006.
Universitas Sumatera Utara
33
2.6. Pendidikan Anak.