Bekerja Karena Disuruh Orang Tua Bekerja Membantu Orang Tua.

79 tanpa harus sekolah tinggi-tinggi. Orang tua enggan untuk menyekolahkan anak karena tuntutan biaya relatif tinggi.

b. Bekerja Karena Disuruh Orang Tua

Semakin rendahnya pendapatan perkapita penduduk dalam suatu negara dapat menyebabkan semakin banyaknya anak-anak yang putus sekolah. Hal ini terkadang membuat orang tua berpikir untuk menyuruh anaknya bekerja demi menambah penghasilan keluarga. Berdasarkan wawancara mendalam yang dilakukan dengan 5 orang informan diketahui bahwa 4 orang informan mengatakan bekerja karena kemauan sendiri, seperti yang diutarakan oleh informan berikut, Ga ada kak.. memang udah mau sendiri aja... kan niatnya udah mau nyari duit aja... Hal yang sama juga diungkapkan oleh informan lainnya, Mau sendiri la kak.... Hal ini juga sama bila pernyataan pekerja anak di atas dibandingkan dengan pernyataan pekerja anak pada saat Focussed Discussion Group Diskusi Kelompok Terfokus, dari wawancara yang dilakukan dengan 6 orang informan pekerja anak diketahui bahwa 6 orang informan mengatakan bekerja karena kemauan sendiri, seperti yang diutarakan oleh informan berikut, Ingin sendiri kak...bekerja sendiri Pernyataan ini sesuai dengan pernyataan orang tua pekerja anak bahwa anak bekerja atas kemauan sendiri, Ya gak di ajar…orang dia sendiri yang mau nyari duit, awak maunya dia suruh sekolah dia gak mau awak = aku, saya Universitas Sumatera Utara 80 Tetapi ada juga informan yang mengatakan, terkadang orang tuanya yang menyuruh informan untuk bekerja seperti yang diungkapkan oleh informan berikut, Kadang disuruh juga kak.. sama orang tua…. Dari pernyataan pada wawancara mendalam, Focussed Discussion Group dan pernyataan orang tua pekerja anak dapat dilihat bahwa sebagian besar pekerja anak bekerja atas kemauan sendiri, tanpa ada paksaan dari orang tua.

c. Bekerja Membantu Orang Tua.

Pada umumnya orang tua ingin agar anaknya dapat sekolah dengan tujuan agar mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dari orang tuanya. Tetapi tidak sedikit juga orang tua yang lebih memilih anaknya untuk bekerja karena alasan perekonomian. Banyak juga pekerja anak yang memutuskan bekerja dengan alasan memang membantu orang tuanya, seperti yang dikemukakan oleh informan berikut, Ia kak.. kan niatnya memang mau bantuin orang tua... Hal yang sama juga diungkapkan oleh informan berikut, Ya lah kak...., bantu nenek la, Tetapi ada juga informan yang sengaja berhenti sekolah dan bekerja dengan tujuan memiliki penghasilan sendiri seperti yang dikemukakan oleh informan berikut, Gak la kak..., untuk sendiri aja.... Dari pernyataan pekerja anak sebagian besar sesuai dengan pernyataan orang tua bahwa anak bekerja untuk dirinya sendiri,seperti pernyataan orang tua berikut, Untuk dia aja la, paling gajinya berapa la, buat dia merokok aja udah berapa, ya kadang kasi jajan buat adekya.. Universitas Sumatera Utara 81 Hanya sebagian kecil yang bekerja membantu orang tua, seperti pernyataan orang tua berikut : Ya kalau ada duitnya dibantu juga… Sebagian terbesar anak-anak di Indonesia khususnya yang berada di desa-desa masih terbelenggu oleh nilai-nilai dominannya Dominat Values yang secara cultural culturally rootet bekerja untuk membantu kehidupan keluarga, baik di sector public pada umumnya laki-laki maupun yang disektor domestik pada umumnya perempuan. Keadaan anak yang bekerja di desa-desa membantu kehidupan orang tua merupakan suatu pemandangan yang umum, bahkan pada remaja pun telah keluar dari desanya untuk sekolah dan bekerja sebagai usaha untuk membiayai sekolah Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, 1998. Diperkirakan pekerja anak rata-rata memberi sumbangan 20-25 persen bagi ekonomi keluarga. Dengan jumlah sebesar itu wajar jika banyak orangtua dengan ekonomi pas-pasan merelakan anaknya mencari tambahan penghasilan. Kenyataan ini menyebabkan anak-anak tersebut semakin terkekang dalam dunia kerja yang penuh dengan ketidakpastian. Efek lebih lanjut adalah ketidaksiapan anak dalam menghadapi masa depan. Pendidikan yang rendah dan kepribadian yang belum matang akan membuat mereka tidak memiliki posisi tawar yang tinggi dalam dunia kerja atau lingkungan sosial. Mereka akhirnya berfungsi sebagai pelestari siklus kemiskinan keluarganya. Dengan kata lain, tidak ada mobilitas vertikal yang dialami sang anak dalam perjalanan hidupnya Ghufran, 2009. Universitas Sumatera Utara 82

d. Penyebab Pekerja Anak Tidak Sekolah dan Memutuskan Bekerja

Dokumen yang terkait

Studi Perspektif Masyarakat untuk Program Restorasi Ekosistem Hutan Mangrove (Studi Kasus Masyarakat Desa Bogak Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara)

1 55 78

KARAKTERISTIK NELAYAN DI DESA BANDAR RAHMAT KECAMATAN TANJUNG TIRAM KABUPATEN BATU BARA.

2 13 24

Analisis Tingkat Kesejahteraan dan Pola Pendapatan Nelayan di Desa Bogak Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara

0 3 13

Analisis Tingkat Kesejahteraan dan Pola Pendapatan Nelayan di Desa Bogak Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara

0 0 1

Analisis Tingkat Kesejahteraan dan Pola Pendapatan Nelayan di Desa Bogak Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara

0 0 6

Analisis Tingkat Kesejahteraan dan Pola Pendapatan Nelayan di Desa Bogak Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara

0 0 12

Analisis Tingkat Kesejahteraan dan Pola Pendapatan Nelayan di Desa Bogak Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara

0 1 2

Analisis Tingkat Kesejahteraan dan Pola Pendapatan Nelayan di Desa Bogak Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara

0 0 20

Studi Perspektif Masyarakat untuk Program Restorasi Ekosistem Hutan Mangrove (Studi Kasus Masyarakat Desa Bogak Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara)

0 1 5

Studi Perspektif Masyarakat untuk Program Restorasi Ekosistem Hutan Mangrove (Studi Kasus Masyarakat Desa Bogak Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara)

0 2 10