101
Tetapi terkadang pekerja anak tersebut juga menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu perekonomian keluarganya seperti yang
diungkapkan oleh informan berikut,
Namanya anak-anak, gak bisa dipastikan lah
Sikap sebagaian besar masyarakat Indonesia terhadap praktek pekerja anak melalui proses enkulturasi yaitu bekerja membantu orang tua dan terbatasnya fasilitas
pendidikan formal bagi mereka, yang telah menciptakan iklim yang subur terhadap praktek pekerja anak Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, 1998.
Anak-anak melakukan pekerjaan lebih banyak dilandasi oleh faktor ekonomi. Mereka membantu orang tua untuk meningkatkan pendapatan keluarga, bahkan ada
beberapa anak yang terpaksa bekerja karena harus menggantikan peran sebagai kepala keluarga setelah bapaknya meninggal dunia Yanuar, 2006.
Menurut Nurvidya dan Wongkaren 1997, di dalam keluarga, penyikapan orang tua terhadap anak dipengaruhi oleh persepsi orang tua terhadap arti anak. Bagi
orang tua, anak dapat dilihat sebagai komoditas rumah tangga household commodity yang memilki tiga fungsi yaitu konsumsi, investasi dan asuransi Tauran, 2000.
d. Penyebab Anak Putus Sekolah
Kembali faktor perekonomian dijadikan alasan utama bagi orang tua sehingga anaknya tidak dapat melanjutkan sekolahnya disamping alasan-alasan lainnya.
Banyaknya program pemerintah untuk dapat menyekolahkan anak bangsa ini ternyata belum cukup efektif untuk membuat anak mendapatkan pendidikan dasar 9 tahun.
Universitas Sumatera Utara
102
Banyak kebutuhan lain yang dianggap lebih penting dan mendasar dibandingkan dengan sekolah seperti yang diungkapkan oleh informan berikut,
Sebabnya dia putus sekolah kurang mampu lah…
Hal yang sama juga diungkapkan oleh informan berikut,
Itu la, karna orang tua pisah, tergantung sama biaya juga...
Dapat dilihat bahwa peranan orang tua dalam menyediakan pembiayaan bagi anak-anaknya masih menjadi masalah utama yang menyebabkan anaknya putus
sekolah. Patric Quinn, Kepala Penasihat Teknik ILO, menyatakan permasalahan ini
dapat diselesaikan jika ada upaya dari pemerintah untuk meningkatkan kesadaran para orang tua terhadap kebutuhan anaknya akan pendidikan. Menurutnya, banyaknya
anak usia sekolah yang tidak bersekolah dan menjadi pekerja anak karena biaya pendidikan di Indonesia masih terlalu mahal Tempo Interaktif, 2005.
e. Jenis Pekerjaan yang Dilakukan Anak dan Bahayanya Terhadap Kesehatan
Secara pengetahuan dan sikap orang tua memiliki nilai positif terhadap bahaya kesehatan yang mungkin diderita oleh anaknya, tetapi tidak ada upaya khusus yang
dilakukan oleh orang tua untuk mencegah anaknya sakit akibat pekerjaan yang dilakukannya. Hal tersebut dapat dilihat dari pernyataan informan berikut,
Kerja di laut itu ikut orang itu nyuci-nyuci sampan, anak-anak itik namanya…Ada memang tapi karna anak-anak gak bisa dilarang mau cari
uang juga cemana mau larangnya. cemana = gimana
Hal yang sama juga diungkapkan oleh informan berikut,
Milih ikan..Kalau kesehatan ya kurasa ya terganggu juga karna ada debu
Universitas Sumatera Utara
103
ikan itu kan bisa kena paru-paru...
Dalam buku laporan kunjungan ke India, ILO membedakan antara pekerjaan ringan light work dengan pekerjaan berbahaya hazardous work. Pekerjaan ringan
adalah pekerjaan yang tidak berbahaya bagi kesehatan dan perkembangan anak, tidak mengganggu jadwal sekolah, jam kerja tidak panjang. Sedangkan pekerjaan
berbahaya adalah pekerjaan yang berdasar sifat atau kondisinya dapat membahayakan kesehatan, keselamatan dan moral anak Yanuar, 2006.
Pekerjaan yang berbahaya bagi anak adalah kegiatan yang dilakukan oleh anak yang dapat mengganggu atau membahayakan kesehatan dan keselamatan anak
tidak termasuk yang membahayakan moral. Jenis-jenis pekerjaan anak yang mengandung resiko bahaya meliputi jenis pekerjaan penangkapan ikan pada tempat-
tempat statis di laut, penangkapan ikan pada tempat bergerak di laut, pengangkat dan pengangkut di perkebunan sawit, bagian finishing di industri wood karpet,
pekerjaan di bagian penggorengan roti, pekerjaan bagian penjemuran di industri krupuk, semua jenis pekerjaan yang dilakukan pekerja anak di industri mebel,
pekerjaan menjahit di industri rumah tangga dan semua jenis pekerjaan di industri plastik Levi, 2004.
f. Dukungan Orang Tua Terhadap Pekerjaan Anaknya