82
d. Penyebab Pekerja Anak Tidak Sekolah dan Memutuskan Bekerja
Pada umumnya ada 2 faktor yang menyebabkan anak putus sekolah bisa berasal dari internal maupun eksternal sang anak. Kondisi pribadi anak yang memang
tidak memiliki niat untuk sekolah atau karena adanya interfensi dari orang tua baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja seperti perlakuan kasar, pertengkaran
orang tua maupun perceraian yang dapat mengganggu kondisi psikologis anak seperti yang diungkapkan oleh informan berikut,
Karena orang tua ku corainya kak..... jadi siapa lah yang mau bayarin aku sekolah lagi.... ya udah la... kerja aja lah aku
corai = cerai Hubungan kemiskinan dengan perginya anak bekerja bukanlah hubungan
yang sederhana. Diantaranyan terdapat faktor-faktor intermediate seperti harmoni keluarga, kemampuan pengasuhan anak dan langkanya dukungan keluarga family
support pada saat krisis keluarga di rumah Tauran, 2000. Selain faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan sekolah juga dapat
mempengaruhi anak untuk putus sekolah dan bekerja, seperti yang diungkapkan informan berikut :
waktu saya sekolah dulu kena...kena...kena marah aja sama guru masalah apa la kakā¦
Hal yang sama juga diungkapkan oleh informan pada Focussed Discussion Group Diskusi Kelompok Terfokus berikut,
Ada, masalah sedikit la,,,gara-gara mencari kopah...karna mengajak mencari kopah pas-pas belajar diajaknya ke pantai...jadi jarang sekolah,
gara-gara itu la berenti trus... kopah = kepah, sejenis kerang
Hal yang sama juga diungkapkan oleh informan berikut,
Universitas Sumatera Utara
83
Ada masalah kak...berantam aja saban hari kak, jadi bosan...bapak disuruhnya keluar...keluar....
saban hari = tiap hari
Selain itu juga masalah ekonomi tidak luput dari penyebab anak memilih bekerja dari pada bersekolah seperti yang diungkapkan oleh informan berikut,
Karena gak ada uang kak... ga cukup lagi katanya kalau di tambah biaya aku sekolah lagi. Ya udah la... ga usah aja lah aku sekolah
Hal yang sama juga dinyatakan pekerja anak pada saat Focussed Discussion Group Diskusi Kelompok Terfokus bahwa bekerja karena faktor ekonomi, hal
tersebut dapat dilihat pada pernyataan informan berikut,
Masalah biaya la kak, gak ada biaya untuk sekolah,...lagi pun gak mood lagi kak untuk sekolah....
Sebagian besar anak putus sekolah karena faktor ekonomi yaitu tidak ada
biaya untuk sekolah, hal ini sesuai dengan pernyataan orang tua pekerja anak, sebagai berikut,
Itu la, karna orang tua pisah, tergantung sama biaya juga, sama dia kek dibilang frustasi la gitu, suntuk ngadapi orang tua kek gini, makanya dia
putus sekolah. ngadapi = menghadapi
Hal yang sama juga diungkapkan orang tua pekerja anak,
Sebabnya dia putus sekolah kurang mampu lah..
Pernyataan tersebut juga sesuai dengan pernyatan kepala sekolah,
Gak ada saya rasa yang masih sekolah, semua putus sekolah baru bekerja...Yaa..masalahnya kadang-kadang tergantung dari ekonomi
keluarganya, yang kedua keenaan mencari uang, nilainya itu sangat besar jadi yang ketiganya pergaulannya. Ya itu aja.
Universitas Sumatera Utara
84
Dari pernyataan pekerja anak baik pada saat wawancara mendalam dan Focussed Discussion Group di atas dapat dilihat bahwa masalah ekonomi bukan satu-
satunya masalah yang menyebabkan anak putus sekolah dan memilih untuk bekerja, faktor keluarga dan pengaruh lingkungan juga menjadi penyebab anak putus sekolah
dan bekerja. Anak-anak yang masuk ke pasar kerja menjadi pekerja anak merupakan
rasionalisasi untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga yang dilanda kemiskinan. Konstalasi ini menjadi legitimasi mempekerjakan anak-anak, bahkan dengan
pekerjaan yang eksploitatif, upah murah, dan pekerjaan yang berbahaya Ghufran, 2009.
e. Jenis Pekerjaan yang Dikerjakan Pekerja Anak