3. Perjanjian Kerjasama dalam kaitan asas kepentingan umum, pihak PT. Telkom belum berperan
Asas kepentingan umum mengandung makna, bahwa unsur kepentingan umum yang berhubungan dengan perjanian yang dibuat harus benar-benar
diutamakan oleh kedua belah pihak. Unsur kepentingan umum yang dimaksudkan dapat saja berupa obyek perjanjian merupakan kepentingan umum, atau obyek
perjanjian bukan kepentingan umum tetapi unsur kepentingan umum terkait padanya. Perjanjian kerjasama antara PT. Telkom dengan Pengelola Warung
Telekomunikasi untuk menyediakan pelayanan jasa telekomunikasi. Dalam peraturan perundang-undangan ditegaskan bahwa jasa telekomunikasi merupakan kepentingan
umum, sehingga perjanjian pelayanan jasa telekomunikasi tidak lain adalah perjanjian pelayanan kepentingan umum.
Prioritas terhadap kepentingan umum dalam pelayanan jasa telekomunikasi diwujudkan dalam bentuk pelayanan secara maksimal terhadap kepentingan umum
dan melindungi kepentingan umum dalam pemberian pelayanan tersebut. Pelayanan secara maksimal terhadap kepentingan umum berarti pemberian pelayanan jasa yang
mrupakan kepetningan umum itu harus dilakukan secara maksimal, sesuai dengan batas-batas kemampuan pembeli pelayanan, sedangkan perlindungan kepentingan
umum dalam pemberian pelayanan jasa yang merupakan kepentingan umum berarti kepentingan umum tersebut dilindungi oleh pihak-pihak yang memberi pelayanan
jasa telekomunikasi. Menurut Pasal 6 huruf d Perjanjian Kerjasama, dinyatakan pihak Warung
Telekomunikasi mempunyai hak dan kewajiban pihak Warung Telkom untuk
”melakukan perubahan setting tarif apabila terjadi perubahan tarif jasa telekomuinikasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
menanggung beban atas pelaksanaan perubahan pelaksanaan setting tersebut, mengenakan tarif jasa telekomunikasi kepada pengusaha Warung Telkom sesuati
ketentuan”. Dalam hal terjadi perubahan tarif, maka PT. Telkom memberikan kebebasan
pada pengelola Warung Telekomunikasi untuk melakukan perubahan setting tarif pada perangkatnya, yang tentunya akan berkonsekuensi merugikan pihak ketiga atau
pelanggan warung telekomunikasi jika ternyata setting tarif tersebut menyimpang dari ketentuan yang dilakukan. Akibat pihak pelanggan dalam hal kepentingan umum
telah dilanggar oleh pihak pengelola Warung Telekomunikasi sebagai mitra usaha dari Pihak PT. Telkom, yang juga mempunyai kewajiban sebagaimana dinyatakan
dalam Pasal 5 huruf d Perjanjian Kerjasama untuk ”melakukan promosi produk dari layanan TELKOMGroup pada Warung TELKOM”.
Namun, di dalam ketentuan Pasal 6 huruf h Perjanjian Kerjasama, dinyatakan bahwa pihak Pengelola Warung Telekomunikasi ”membebaskan TELKOM dari
segala gugatan dan tuntutan Pengguna jasa Warung TELKOM yang dirugikan akibat perbuatan yang dilakukan oleh Mitra Pengelola Warung TELKOM yang melanggar
Perjanjian ini danatau peraturan perundang-undangan yang berlaku”. Selanjutnya, faktor-faktor kendala dalam pengelolaan perjanjian kerjasama
antara PT. Telkom dengan Pengelola Warung Telekomunikasi, yang dialami oleh pihak pengelola warung telekomunikasi adalah:
1. Lokasi yang berdekatan