Dengan adanya kebijakan penghapusan komponen air time, maka per 1 Januari 2007 item biaya air time pada lembar tagihan pelanggan dan rincian data
Wartel juga harus dihapuskan atau tidak lagi diaktifkan. Konsekuensinya adalah perubahan software aplikasi yang harus dilakukan oleh pihak Wartel dengan tidak
diaktifkannya lagi pencatatan air time, termasuk kemungkinan penyediaan perangkat self-metering.
118
5. Penundaan kode
akses
Terkait kode akses, Telkom diketahui menunda penerapan kode akses sambungan langsung jarak jauh SLJJ 017 yang seharusnya telah mulai diterapkan
Januari 2007 secara bertahap hingga 1 April 2010. Penundaan itu disebabkan belum siapnya pusat SLJJ Telkom dan perlu dilakukan soft switching. Dengan adanya
penundaan itu maka penerapan awal kode akses SLJJ di lima kota Jakarta, Surabaya, Medan, Denpasar, dan Makassar terpaksa tertunda sampai pusat SLJJ operator itu
siap. Skema penarifan juga sangat berkaitan dengan interkoneksi dan persoalan airtime dengan warung telekomunikasi.
Dengan demikian, terlihat bahwa faktor-faktor yang menyebabkan terjadi kendala bagi pengelola warung telekomunikasi dalam mengembangkan usaha warung
telekomunikasi itu adalah disebabkan: lokasi wartel yang berdekatan, perubahan tarif, perawatan sarana wartel, penghapusan air time dan penundaan kode askses.
118
Muhammad Awaluddin, Vice President Public and Marketing Communication Telkom, http:www.telkom-indonesia.comPojokmedia.htm
., hal. 1.
Kemudian dari sisi PT. Telkom berdasarkan hasil wawancara dengan responden dinyatakan kendala yang dihadapi pengelola warung telekomunikasi itu
disebabkan:
119
a Pengelola warung
telekomunikasi mempunyai wawasan yang kurang tentang
bisnis sehingga Pihak PT. Telkom harus memberikan penyuluhan secara periodik tentang cara-cara berbisnis.
b. Rasa kepedulian terhadap warung telekomunikasi sangat kurang oleh karena yang mengoperasikan adalah operator yang digaji sedangkan pemilik hanya mengelola
dari segi keuangan saja seperti uang keluar dan uang masuk serta gaji pegawai. Kemudian juga dalam hal terjadinya kendala karena adanya kenaikan tarif
atau biaya pemakaian operator lain lebih murah tarifnya yang juga mengakibatkan kurangnya pendapatan wartel, tetapi menurut keterangan responden sebenarnya hal
ini tidak menjadi kendala karena tarif yang ditetapkan Telkom adalah telah diupayakan sesuai berkompetisi dengan penyelenggara telekomunikasi yang lain.
120
Mengenai biaya Panggilan Sambungan Langsung Jarak Jauh SLJJ jarak di bawah 30 Km per pulsa melalui Wartel untuk hari Senin sd Sabtu dan Hari Minggu
dan Hari Libur Nasional, sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini:
119
Hasil Wawancara dengan Bapak Ir. Edison Sembiring, MT., selaku Asisten Manager PT. Telkom di Medan, tanggal 9 dan 16 Mei 2008.
120
Hasil Wawancara dengan Bapak Ir. Edison Sembiring, MT., selaku Asisten Manager PT. Telkom di Medan, tanggal 9 dan 16 Mei 2008.
Tabel 1. Biaya Penggunaan SLJJ di bawah 30 KM per pulsa melalui Wartel untuk hari
Senin sampai dengan Sabtu dan Hari Minggu serta Hari Libur Nasional
Jarak KM
Pukul Kategori Tarif
per Pulsa
Rp Durasi
Pembulatan Pembebanan
Rppulsa 00.00 – 08.00
Hemat 125
90,4 detik 125 sd 90,4 detik
08.00 – 18.00 Normal
125 61,5 detik
125 sd 61,5 detik 0 sd 20
18.00 – 24.00 Hemat
125 90,4 detik
12590,4 detik 00.00 – 18.00
Hemat 125
61,5 detik 12561,5 detik
08.00 -18.00 Normal
125 48,1 detik
12546,1 detik 20 s.d 30
18.00 – 24.00 Hemat
125 61,5 detik
12561,5 detik Sumber data: data primer dari PT. Telkom Medan diolah tahun 2008.
Dari tarif pada tabel di atas, maka tarif yang dikenakan kepada Pengelola Wartel, untuk panggilan SLJJ jarak di bawah 30 Km yang berasal dari Wartel, pada
hari Senin sd Sabtu dan Hari Minggu dan Hari Libur Nasional adalah sebesar 70 dari
tarif tersebut.
Sedangkan untuk biaya Panggilan Sambungan Langsung Jarak Jauh SLJJ jarak di atas 30 Km per pulsa melalui Wartel untuk hari Senin sd Sabtu dan Hari
Minggu dan Hari Libur Nasional, sebagaimana pada tabel 2 dan tabel 3 berikut ini:
Tabel 2. Biaya Penggunaan SLJJ di atas 30 KM per pulsa melalui Wartel untuk hari
Senin sampai dengan Sabtu
Jarak KM
Pukul Kategori Tarif
per Pulsa
Rp Durasi
Pembulatan Pembebanan
Rppulsa 00.00 – 08.00
PSUJ-1 125
11,8 detik 125 sd 11,8 detik
08.00 – 20.00 125
6,6 detik 125 sd 6,9 detik
20.00 – 23.00 125
11,8 detik 12511,8 detik
30 sd 200 23.00 – 06.00
125 23,5 detik
12523,5 detik 06.00 – 08.00
PSUJJ-2 125
8,3 detik 1258,3 detik
08.00 – 20.00 125
4,3 detik 1254,3 detik
20.00 – 23.00 125
8,3 detik 1258,3 detik
200 s.d 500 23.00 – 06.00
125 23,5 detik
12523,5 detik 06.00 – 08.00
PSUJJ-3 125
6.7 detik 1256,7 detik
08.00 – 20.00 125
3,6 detik 1253,6 detik
20.00 – 23.00 125
6,7 detik 1256,7 detik
500 23.00 – 06.00
125 23,5 detik
12523,5 detik
Tabel 3. Biaya Penggunaan SLJJ di atas 30 KM per pulsa melalui Wartel untuk hari
Senin sampai dengan Minggu serta Hari Libur Nasional
Jarak KM
Pukul Kategori Tarif
per Pulsa
Rp Durasi
Pembulatan Pembebanan
Rppulsa 08.00 – 23.00
PSUJJ-1 125
11,8 detik 125 sd 11,8 detik
30 s.d 200 23.00 – 08.00
125 23,5 detik
125 sd 23,5 detik 06.00 – 23.00
PSUJJ-2 125
8,3 detik 125 sd 8,3 detik
200 s.d 500 23.00 – 06.00
125 23,5 detik
125 sd 23,5 detik 06.00 – 23.00
PSUJJ-3 125
6,7 detik 125 sd 6,7 detik
500 23.00 – 08.00
125 23,5 detik
125 sd 23,5 detik Sumber data: data primer dari PT. Telkom Medan diolah tahun 2008.
Dari tarif pada tabel 2 dan tabel 3 di atas, maka tarif yang dikenakan kepada Pengelola Wartel untuk panggilan SLJJ jarak di atas 30 Km yang berasal dari Wartel,
pada hari Senin sd Sabtu adalah sebesar 70 dari tarif pada tabel 2, sedangkan untuk hari Minggu dan Hari Libur Nasional juga 70 dari tarif pada tabel 3.
Wartel merupakan penyelenggara jual kembali jasa telekomunikasi ata reseller. Untuk penjualan kembali jasa telepon dasar Telkom, Wartel dikenakan tarif
reseller sebesar 70 dari biaya penggunaan sambungan lokal dan SLJJ untuk telepon pelanggan.
Dengan demikian dari pembahasan di atas, terlihat bahwa kendala yang terjadi dalam perjanjian kerjasama bagi hasil antara PT. Telkom dengan pengelola
warung telekomunikasi terjadi bukan disebabkan ketidaksesuaian dalam perjanjian kerjasama tersebut, tetapi lebih kepada faktor adanya kebijakan yang harus diambil
atau dilakukan oleh PT. Telkom dalam menerapkan persaingan usaha yang sehat.
BAB IV UPAYA YANG DILAKUKAN OLEH PT. TELKOM DAN PENGUSAHA
WARUNG TELEKOMUNIKASI DALAM MENGATASI KENDALA YANG TERJADI
A. Etika Bisnis PT. Telkom
Kebijakan etika kerja perseroan menuntut setiap karyawan untuk memahami visi dan misi Telkom dengan tujuh tata nilai utama: kejujuran, transparan, komitmen,
kerjasama, disiplin, peduli dan tanggung jawab. Karyawan didorong untuk mendalami lima perilaku utama yakni strech the goals mencapai target yang lebih
tinggi, simplify efisiensi dan efektifitas cara kerja, involve everyone membangun kerjasama dan sinergi, quality is my job mengutamakan kualitas dan reward the
winner memberikan respek dan peng hargaan. Untuk memperkuat penerapan Etika Bisnis Perusahaan, memperkokoh jiwa kebersamaan llesprit de corps dan sekaligus
membangun iklim pembelajaran yang sehat di kalangan pegawai, dilakukan beberapa revisi, sehingga diharapkan terbentuknya pemahaman dan kesatuan gerak pada semua
aspek serta fungsi perusahaan secara berkesinambungan.
121
Telkom juga mengembangkan kebijakan etika bisnis yang komprehensif yang mendorong karyawan untuk memahami dan mempraktikkan prinsip-prinsip
transparansi, kemandirian, akuntabilitas, tanggung jawab dan kewajaran dalam aktivitas rutinnya. Kebijakan etika bisnis memberikan panduan bagaimana Perseroan,
121
“Etika Bisnis Telkom” dalam http:www.telkom.co.id
. diakses tanggal 14 Mei 2008, hal. 1.
Ali Amran : Analisis Hukum Kontrak Kerjasama Bagi Hasil Profit Sharing PT. Telkom Dengan Pelaku Usaha…, 2008 USU e-Repository © 2008
manajemen dan karyawan berperilaku dan berhubungan dengan pihak-pihak lain. Kebijakan memberikan arahan bagaimana karyawan bersikap dalam memelihara
hubungan yang baik dengan regulator dan stakeholders lainnya, serta mengembangkan praktek bisnis yang sehat dan transparan.
lmplementasi dari kebijakan Etika Bisnis melalui Prosesi Silahturahami Patriot 135 atau dikenal dengan Prosessi SP-135 yang dilaksanakan satu kali dalam
satu minggu pada hari Rabu selama 30 menit dan dilaksanakan pada permulaan jam kerja di lokasi kerja. Pimpinan Unit memberikan arahan dan melakukan monitoring
pelaksanaan SP-135 bulan sebelumnya dan setiap tanggal 5 setiap bulan Pimpinan unit melaporkan hasil monitoring kepada Direktur Human Capital.
122
Selanjutnya dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Telkom Tahun 2007 sebagai suatu upaya mempertahankan Tren Kinerja Tinggi PT. Telkom.
Meningkatnya pertumbuhan kinerja PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Telkom di tahun 2006 tak lepas dari kerja keras dan cerdas dari seluruh jajaran Telkom yang
menghendaki posisi Telkom tetap sebagai yang terdepan dalam kancah persaingan bisnis telekomunikasi di Indonesia. Di tahun 2006 Telkom telah membukukan
prestasi yang menggembirakan, baik dari sisi keuangan maupun operasional, tantangan yang harus dihadapi ke depan adalah lebih pada bagaimana memanfaatkan
momentum pertumbuhan yang dicapai selama 2005-2006 yang telah direspon sangat
122
Ibid., hal. 3.
positif oleh pasar sehingga mengangkat nilai kapitalisasi pasar market capitalization Telkom ke level yang sangat menguntungkan.
Menurut Direktur Utama Telkom Arwin Rasyid,
123
Disadari atau tidak dalam dua tahun terakhir Telkom telah melakukan berbagai lompatan besar yang diakui bukan saja oleh kalangan nasional, tetapi juga
internasional. Dari sisi keuangan, hampir seluruh indikator finansial menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pendapatan konsolidasi Telkom Triwulan III 2006
mencapai Rp 37,2 Trilyun atau naik 23,4 dibanding pendapatan konsolidasi Telkom periode yang sama di tahun 2005. Laba bersih konsolidasi Telkom
Triwulan III 2006 mencapai Rp 9,2 triliun atau tumbuh sekitar 62 dibanding laba bersih periode yang sama di tahun 2005. Sementara EBITDA Margin
Telkom pada Triwulan III 2006 juga termasuk yang paling tinggi di antara operator-operator telekomunikasi dunia, yaitu 65,85.
Dari sisi operasional, Telkom berhasil mempertahankan posisinya sebagai operator dengan basis pelanggan customer base terbesar. Bahkan telah terjadi
lonjakan signifikan pada pertumbuhan pelanggan seluler Telkomsel yang di triwulan III 2006 mencapai 32,5 juta pelanggan. Sementara layanan telepon tetap
nirkabel Telkom yang direpresentasikan oleh hadirnya layanan Flexi dengan fitur FlexiCombo diperkirakan akan terus berkembang dan tetap menjadi market leader
telepon berbasis CDMA Code Division Multiple Access di Indonesia, terlebih dengan pernyataan regulator bahwa baik secara teknis maupun operasional layanan
FlexiCombo telah sesuai comply dengan kebijakan BRTI berdasarkan surat No.218BRTIX2006 tentang Layanan Flexi Combo tanggal 4 Oktober 2006.
124
123
Arwin Rasyid, “RUPSLB TELKOM 2007: Upaya TELKOM Mempertahankan Tren Kinerja Tinggi”, http:www.telkom-indonesia.com, diakses tanggal 24 Juni 2008
124
P
ernyataan bahwa Flexi Combo telah comply dengan regulasi BRTI tertera dalam Surat Dirjen Postel Nomor 329DJPT.3Kominfo22007 tentang Evaluasi Layanan Flexi Combo tanggal 12
Februari 2007
Selama 2006 Telkom juga telah menyemaraki dinamika persaingan lewat berbagai inovasi dan kreativitas layanan. Fixed wireline yang tadinya semakin
kurang diperhitungkan, kini mulai dipandang menyimpan value baru karena telah melahirkan derivatif layanan berupa akses broadband Speedy dan dial up
Telkomnet Instan. Yang cukup membanggakan lagi, adalah pencapaian nilai
harga pasar saham telkom share price yang pada akhir 2006 berhasil menembus angka Rp 10 ribu per lembar. ”Pencapaian ini tentunya mustahil diraih
tanpa dukungan fundamental Telkom yang bagus, sehingga prestasi ini sebenarnya juga mencerminkan performa Telkom yang sesungguhnya.
Berbagai pihak, baik di dalam maupun luar negeri, telah menyampaikan pengakuan yang
sangat positif tentang kinerja Telkom. Bahkan, serangkaian penghargaan bergengsi telah diraih Telkom, sehingga makin menggelembungkan value
Telkom di mata publik dan investor.
125
Untuk menjamin kelangsungan kinerja Telkom ke depan, perlu melakukan beberapa langkah strategis yang akan memotivasi SDM. Dalam RUPSLB 2007,
beberapa agenda yang disetujui pemegang saham, yaitu agenda tentang Restrukturisasi Dana Pensiun Telkom Dapentel, agenda tentang Perubahan Rencana
Perseroan atas Saham Yang Telah Dibeli Kembali, dan agenda tentang Persetujuan atas Pelaksanaan Program EMSOP Employee and Management Stock Option Plan.
Tentang usulan restrukturisasi Dapentel, diberikan gambaran sebagai berikut:
126
Pada posisi 1 Januari 2007, Dapentel mengelola Peserta Karyawan sebanyak 27.074 orang dan Peserta Pensiunan sebanyak 28.137 orang, yang terdiri dari
yang Pensiun sebelum Juli 2002 sebanyak 20.623 orang dan mulai Juli 2002 sebanyak 7.514 orang. Adapun mulai Juli 2002 Karyawan yang direkrut
Perseroan tidak lagi menjadi peserta Dapentel sehingga saat ini jumlah Peserta Dana Pensiun Telkom tidak mengalami pertumbuhan closed population.
Restrukturisasi Dapentel, demikian diharapkan dapat memperbaiki penerimaan penghasilan Pensiunan Perseroan melalui kemandirian organisasi Dana
125
Arwin Rasyid, “RUPSLB TELKOM 2007: Upaya TELKOM Mempertahankan Tren Kinerja Tinggi”, http:www.telkom-indonesia.com, diakses tanggal 24 Juni 2008
126
Arwin Rasyid, “RUPSLB TELKOM 2007: Upaya TELKOM Mempertahankan Tren Kinerja Tinggi”, http:www.telkom-indonesia.com, diakses tanggal 24 Juni 2008
Pensiun Telkom secara jangka panjang, serta menghindari pendanaan dan pembebanan yang sangat material pada perusahaan pada satu tahun tertentu.
Restrukturisasi Dapentel, program shares buyback dan EMSOP, sesungguhnya didasari keinginan manajemen Telkom untuk terus memacu SDM-
SDM-nya agar termotivasi menampilkan performa terbaiknya bagi perusahaan. Dari terhadap tantangan ke depan yang pasti akan lebih berat, dan karenanya dituntut
berbagai upaya ekstra dari SDM-SDM yang terlibat dalam pengelolaan Telkom. Seluruh SDM Telkom untuk dapat memberikan kontribusi terbaiknya bagi
perusahaan tentu harus ditunjang oleh sistem. Restrukturisasi Dapentel dan EMSOP merupakan langkah strategis yang mampu memberikan jawaban terhadap harapan
tersebut.
B. Upaya Yang Dilakukan Oleh PT.
Telkom dan Pengusaha Warung Telekomunikasi Dalam Mengatasi Kendala Yang Terjadi
Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama PT. Telkom dengan pengelola warung telekomunikasi telah
terjadi monopoli yang dilakukan oleh PT. Telkom dengan membatasi warung telekomunikasi menjual produk selain produk Telkom.
Menurut ketentuan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi, bahwa dalam penyelenggaraan telekomunikasi dilarang melakukan
kegiatan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat di antara penyelenggara telekomunikasi. Artinya pasar
telekomunikasi terbuka untuk setiap pelaku usaha yang ingin bergerak di dalam pasar yang bersangkutan.
Sejak diberlakukannya undang-undang tersebut pasar telekomunikasi secara juridis telah dibuka kepada setiap pelaku usaha yang ingin masuk ke dalam pasar
yang bersangkutan. Dalam upaya penghapusan monopoli itu, Telkom telah mengadakan
kesepakatan dengan PT. Indosat mengakhiri monopoli yang dituangkan dalam Memorandum of Understanding MoU mengenai pengalihan kepemilikan Divisi
Regional tertentu dari PT Telkom kepada PT Indosat melalui transaksi silang yang diputuskan dalam rapat umum pemegang saham.
Kemudian, untuk daerah yang sudah ada divisi regional pelakukan usaha Indosat tidak dilakukan peralihan, maka pihak Telkom bersedia memberikan hak
eksklusivitasnya kepada pelaku usaha lain Indosat melalui pembayaran kompensasi. Jadi, pelaku usaha lain dapat menawarkan jasa telepon dengan menggunakan jaringan
telepon tetap yang dimiliki oleh Telkom. Tetapi pelaku usaha tersebut harus membayar sejumlah kompensasi yang ditetapkan.
Kemudian dalam hal perjanjian kerjasama PT. Telkom dengan Pengelola Warung Telekomunikasi dalam kaitannya adanya monopoli dalam perjanjian tentang
pihak Warung Telekomunikasi hanya boleh menjual produk Telkom telah diupayakan untuk ditinjau kembali perjanjian kerjasama tersebut, dan diamandemen
sesuai ketentuan Mahkamah Agung, hal ini terlihat dari kesediaan PT Telkom untuk membuka akses jasa Sambungan Langsung Internasional SLI lain selain produk
PT. Telkom pada sebanyak 130.000 buah Warung Telkom atau Wartel Warung Telekomunikasi di seluruh Indonesia.
127
Dalam pertemuan BRTI dengan KPPU diperoleh informasi bahwa PT Telkom telah menyatakan akan melaksanakan Putusan MA dimaksud dengan cara melakukan
amandemen terhadap Perjanjian Kerjasama PKS Pengelolaan Warung Telkom antara PT Telkom dengan Pengelola Warung Telkom dan PKS Penyelenggaraan
Kemitraan Wartel antara PT Telkom dengan Penyelenggara Wartel dalam waktu 6 enam bulan terhitung Mei 2007.
Pada perjanjian kerjasama yang lama dibuat tahun 2006 pada Pasal 3 huruf a Perjanjian Kerjasama dinyatakan Lingkup Kerjasama Pengelolaan Warung Telkom
dengan saluran pelayanan telekomunikasi meliputi: ”Penjualan dan Pelayanan Produk Jasa TELKOM...”.
Setelah adanya Putusan Mahkamah Agung untuk meninjau kembali perlakuan monopoli yang sudah dilakukan oleh PT. Telkom dalam perjanjian kerjasama pada
Warung Telekomunikasi, maka PT. Telkom telah melakukan perubahan di dalam perjanjian kerjasama, sebagaimana terlihat pada perjanjian yang terbaru dibuat pada
tahun 2008, pada Pasal 2 huruf c dinyatakan ”Penjualan produk TELKOM dan jasaproduk telekomunikasi lainnya”.
127
Riswan, http:www.mobileindonesia.net
130.000 Warung TelkomWartel segera buka blokir 001 dan 008.html, diakses tanggal 17 Juli 2007, hal. 1
Jadi, pihak PT. Telkom telah melakukan upaya untuk merivisi perjanjian kerjasama dengan pihak Warung Telekomunikasi dalam kaitan dengan hak monopoli
penjual produk jasa telekomunikasi tersebut. Selanjutnya dalam pelaksanaan kerjasama dengan warung telekomunikasi
juga ditemui adanya kendala dari pihak pengelola warung telekomunikasi, maka upaya yang dilakukan PT. Telkom adalah:
1. Menambah jaringan untuk mengatasi perubahan tarif