Determinan Kinerja Petugas Rekam Medik

2.7 Determinan Kinerja Petugas Rekam Medik

Adapun kinerja individu dalam suatu organisasi menurut Gibson 1987, antara lain dipengaruhi oleh : 1 Karakteristik individu, yaitu segala sesuatu ciri yang terdapat pada individu baik latar belakang demografi, maupun kemampuan dan ketrampilannya yang terwujud melalui pengetahuannya terhadap tugas-tugas yang harus dilakukan dalam suatu organisasi, 2 faktor psikologis, yaitu faktor yang berasal dari dalam individu petugas yang terdiri dari persepsi, sikap, motivasi dan kepribadian. Faktor ini biasanya dipengaruhi oleh faktor keluarga, tingkat sosial, pengalaman kerja dan variabel demografi lainnya, 3 faktor organisasi, yaitu unsur-unsur yang terdapat dalam organisasi yang dapat berimplikasi terhadap kinerjanya, seperti sumber daya manusia dari aspek kuantitas, kepemimpinan suatu organisasi, ada tidaknya imbalan atas hasil kerjanya, struktur organisasasi sebagai pelimpahan dan pembagian wewenang kerja serta desain pekerjaan. Berdasarkan konsep tersebut, maka determinan kinerja petugas rekam medik juga dipengaruhi oleh ke empat faktor tersebut. Penelitian ini memfokuskan pada pengaruh karakteristik individu petugas rekam medik terhadap kinerja mereka dalam melaksanakan tugas pokok dan funngsinya di bagian rekam medik. Berikut ini dapat diuraikan variabel-variabel yang dapat dijadikan sebagai bagian integral dari karakteristik individu petugas rekam medik yang mempengaruhi kinerja mereka, yaitu: Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu, 2008 USU Repository © 2008 a. Pengaruh Umur dan Jenis kelamin terhadap Kinerja Petugas Rekam Medik Umur petugas berkaitan erat dengan tingkat kedewasaan atau maturitas perawat. Kedewasaan adalah tingkat kedewasaan tehnis dalam melaksanakan tugas- tugas maupun kedewasaan psikologis. Umumnya motivasi kerja meningkat sejalan dengan peningkatan usia pekerja. Wexley 1977, mengemukakan bahwa pekerja usia 20-30 tahun mempunyai motivasi kerja relatif lebih rendah dibandingkan pekerja yang lebih tua, karena pekerja lebih muda belum berpijak pada realitas, sehingga seringkali mengalami kekecewaan dalam bekerja. Hal ini menyebabkan rendahnya motivasi kerja dan kepuasan kerja yang akhirnya berdampak terhadap kinerja meraka. Menurut Siagian 1995, semakin lanjut usia seseorang semakin meningkat pula kedewasaan tehnisnya, demikian pula psikologis serta menunjukkan kematangan jiwa. Usia yang semakin meningkat akan meningkat pula kebijaksanaan kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan, berpikir rasional, mengendalikan emosi, dan bertoleransi terhadap pandangan orang lain, sehingga berpengaruh terhadap peningkatan motivasinya. Sedangkan berdasarkan jenis kelamin bukan perbedaan jenis kelamin itu sendiri yang menyebabkan perbedaan kinerja, tetapi berbagai faktor berkaitan dengan jenis kelamin misalnya perbedaan mendapatkan formasi, besarnya gaji dan lain-lain. Shye 1991, dalam Ilyas, 1999 mengemukakan bahwa tidak ada perbedaan kinerja kerja antara perawat wanita dan perawat pria. Walupun demikian jenis kelamin perlu diperhatikan karena sebahagian besar tenaga petugas rekam medik berjenis kelamin wanita dan sebagian kecil berjenis kelamin pria. Pada pria Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu, 2008 USU Repository © 2008 dengan beban keluarga tinggi akan meningkatkan jam kerja perminggu, sebaliknya wanita dengan beban keluarga tinggi akan mengurangi jam kerja perminggu. b. Pengaruh Pendidikan, Pelatihan dan pengetahuan terhadap Kinerja Petugas Rekam Medik Pekerja yang mempunyai latar belakang pendidikan tinggi akan mewujudkan motivasi kerja yang berbeda dengan pendidikan yang lebih rendah. Menurut Siagian 1995 mengatakan bahwa latar belakang pendidikan mempengaruhi motivasi kerja seseorang. Tenaga rekam medik yang berpendidikan tinggi motivasinya akan lebih baik karena telah memiliki pengetahuan dan wawasan yang lebih luas dibandingkan dengan petugas yang berpendidikan rendah. Petugas dengan pendidikan lebih tinggi diharapkan dapat memberikan sumbangsih berupa saran-saran yang bermanfaat terhadap pimpinan organisasi dalam upayanya meningkatkan kinerja petugas rekam medik. Hal serupa dikemukakan oleh Notoadmodjo 1993 bahwa melalui pendidikan seseorang dapat meningkatkan kematangan intelektual sehingga dapat membuat keputusan dalam bertindak. Berdasarkan pelatihan, diketahui ada tidaknya pelatihan dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan pengetahuan petugas dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya di dalam organisasi. Menurut Armstrong 1998, bahwa pengetahuan dan keterampilan dapat ditingkatkan melalui pelatihan dan bimbingantehnis secara rutin yang bertujuan untuk mencapai kesuksesan pekerjaannya dan kinerjanya secara keseluruhan. Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu, 2008 USU Repository © 2008 Pengetahuan petugas adalah komponen penting dari petugas dalam melakukan pekerjaannya. Dampak negatif dari rendahnya pengetahuan petugas terhadap tugas- tugasnya dalam suatu organisasi sangat berdampak terhadap hasil kerjanya, artinya pengetahuan yang tinggi dapat meningkatkan prestasi kerjanya. Menurut Menurut Boulter et.al 1996, pengetahuan adalah unsur penting dalam mengkaji kompetensi individu dalam organisasi yang dapat ditingkatkan melalui pelatihan-pelatihan. Hasil penelitian Girsang 2005 menunjukkan bahwa pengetahuan petugas rekam medik di RSUP Adam Malik Medan merupakan variabel paling dominan mempengaruhi waktu tunggu pasien. c. Pengaruh Masa Kerja terhadap Kinerja Petugas Rekam Medik Masa kerja adalah lamanya seseorang bekerja pada suatu organisasi. Setiap organisasi pelayanan kesehatan menginginkan turn overnya rendah dalam arti tenaga karyawan aktif yang lebih lama bekerja di rumah sakit tersebut tidak pindah ke rumah sakit lain, sebab dengan turn over yang tinggi menggambarkan kinerja rumah sakit tersebut. Siagian 1995, mengatakan bahwa semakin banyak tenaga aktif yang meninggalkan organisasi dan pindah keorganisasi lain mencerminkan ketidak beresan organisasi tersebut. Lebih lanjut Siagian 1995 mengatakan bahwa semakin lama seseorang bekerja dalam suatu organisasi maka semakin tinggi motivasi kerjanya. Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu, 2008 USU Repository © 2008

2.8 Pelayanan Rekam Medik