berbeda, petugas vaksin cenderung ke lapangan, dan membutuhkan pengalaman yang banyak untuk bisa menguasai lapangan, namun petugas rekam medik hanya berada
dalam ruangan, maka masa kerja yang lama terkadang tidak memberikan kontribusi terhadap kinerjanya, apalagi petugas tersebut berada pada bagian yang sangat mudah
dikerjakan seperti merapikan tempat penyimpanan berkas rekam medik, pendaftaran pasien atau bagian lainnya. Hal ini jelas berbeda dengan pendapat Siagian 1995
bahwa semakin lama seseorang bekerja dalam suatu organisasi maka semakin tinggi prestasi kerjanya.
Namun menurut Robbin 2001, bahwa ada hubungan yang positif antara mas kerja dan produktifitas kerja, juga ada hubungan yang positif antara masa kerja dan
kepuasan kerja. Menurut Ardenson 1975 bahwa pekerjaan akan mempengaruhi terhadap perilaku petugas. Seseorang yang sudah lama bekerja mempunyai wawasan
yang lebih luas dan pengalaman lebih banyak sehingga memegang peranan dalam pembentukan perilaku. Namun menurut Sarwoto 1999 hubungan masa kerja
dengan produktifitas seseorang yang mempunyai masa kerja yang lebih lama tidak selamanya lebih produktif dibandingkan pekerja baru.
5.5 Hubungan Pengetahuan dengan Kinerja Petugas Rekam Medik
Pengetahuan dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang diketahui oleh petugas rekam medik terhadap uraian tugas pokok dan fungsinya di bagian rekam
medik.
Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
Hasil penelitian menunjukan berdasarkan hasil uji korelasi spearman rho bahwa adalah pengetahuan mempunyai hubungan secara signifikan dengan terhadap
kinerja dengan nilai p=0,000, dan berdasarkan nilai correlation coefecient yaitu 0,905 menunjukkan variabel pengetahuan merupakan variabel paling dominan
mempunyai keeratan hubungan dengan kinerja petugas rekam medik, artinya semakin tahu petugas rekam medik tentang uraian tugasnya, maka semakin besar
kemungkinan mencapai prestasi kerjanya dibagiannya masing-masing dalam penyelenggaraan rekam medik di RSUD Rokan Hulu.
Namun secara proporsi 63,8 pengetahuan petugas rekam medik di RSUD Rokan Hulu termasuk kurang baik, hal ini terindikasi dari beberapa indikator
pengetahuan, dimana 90 menjawab dengan benar terhadap pengertian rekam medik 90,0, tujuan rekam medik 77,30, standar penyediaan berkas rekam medik
86,4, tugas bagian pendaftaran 72,7, bagian rak file 36,4, bagian distributor 72,2, bagian analisis data 86,4 dan bagian pengkodean 36,4.
Sedangkan responden yang mayoritas menjawab salah adalah ada item kegunaan rekam medik dan lama simpan kartu indeks, masing-masing 68,2.
Artinya umumnya petugas rekam medik tidak memahami uraian tugasnya masing- masing, tetapi melakukan kegiatan tersebut didasarkan pada rutinitas, dan saling
bekerja sama dalam melaksanakan pekerjaan sebagai petugas rekam medik, dengan suatu tujuan terlaksananya penyelenggaraan rekam medik secara sempurna.
Rendahnya pemahaman petugas rekam medik terhadap pelayanan rekam medik disebabkan oleh berbagai faktor antara lain ada tidaknya mengikuti pelatihan,
Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
hasil penelitian menunjukkan 72,7 tidak pernah mengikuti pelatihan, meskipun dilihat dari pendidikan umumnya Sarjana.
Menurut Armstrong 1998, bahwa pengetahuan dan keterampilan dapat ditingkatkan melalui pelatihan dan bimbingantehnis secara rutin yang bertujuan untuk
mencapai kesuksesan pekerjaannya dan kinerjanya secara keseluruhan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Kristiani 2006, bahwa
pengetahuan mempunyai pengaruh terhadap kinerja petugas vaksin puskesmas, namun berbeda dengan penelitian Subekti, 2007, bahwa kinerja petugas klinik
Bestari Medan dipengaruhi oleh kepuasan terhadap pengawasan kerja mereka p=0,007, dengan besarnya pengaruhnya adalah 23,2.
Dampak dari rendahnya pengetahuan petugas rekam medik dalam jangka pendek adalah tidak mampu menyelesaikan tugas-tugas pada bidangnya dengan tepat
waktu dan dampak jangka panjang adalah hasil kerja mereka tidak ada perubahan. Hanya mengandalkan kegiatan-kegiatan yang rutinitas dilakukan tanpa ada trobosan
baru dan memperoleh informasi terkini, misalnya bekerja hanya mencatat hasil kerja dengan form yang sama, menyusun laporan kegiatan yang tidak seperti layaknya
laporan pelaksanaan kegiatan yang direkomendasikan oleh Depkes. Pengetahuan petugas adalah komponen penting dari petugas dalam melakukan
pekerjaannya. Dampak negatif dari rendahnya pengetahuan petugas terhadap tugas- tugasnya dalam suatu organisasi sangat berdampak terhadap hasil kerjanya, artinya
pengetahuan yang tinggi dapat meningkatkan prestasi kerjanya. Menurut Menurut Boulter et.al 1996, pengetahuan adalah unsur penting dalam mengkaji kompetensi
Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
individu dalam organisasi yang dapat ditingkatkan melalui pelatihan-pelatihan. Hasil penelitian Girsang 2005 menunjukkan bahwa pengetahuan petugas rekam medik di
RSUP Adam Malik Medan merupakan variabel paling dominan mempengaruhi waktu tunggu pasien.
5.6 Hubungan Pelatihan dengan Kinerja Petugas Rekam Medik