mengherankan bila anak laki-laki demi pendidikan biasanya lekat pada sang ibu. Dan pada umumnya anak-anak Jepang itu kurang akrab dengan ayahnya. Seperti dinyatakan dalam
kutipan ini: Kecuali pada hari Minggu atau juga hari Sabtu dan hari libur lainnya, maka biasanya
tak ada kesempatan bagi anak-anak Jepang untuk berakraban dengan ayahnya. Terutama yang tinggal di kota besar dan ayahnya bekerja sebagai orang gajian. Sang ayah biasanya
pulang ke rumah sudah larut-malam, anak-anak sudah tidur. Ketika anak-anak berangkat ke sekolah, mungkin si ayah masih menikmati jam tidurnya yang terakhir Ajip Rosidi. 1981:
96 Keadaan itu menyebabkan anak-anak lebih akrab dengan ibunya. Hal ini berakibat
jika dewasa dan kawin, ia bermanja-manja pada istrinya. Suami tampak seperti anak besar yang telah dewasa bagi istrinya. Apabila kebetulan mempunyai banyak anak dan isteri sibuk
dengan pendidikan anak-anak dan rumah tangga, maka untuk bermanja-manja suami pergi ke tempat hiburan mencari kesenangan bersama para geisha, dan inipun selalu diizinkan oleh
istrinya seperti telah digambarkan di depan. Dari gambaran tersebut jelaslah bahwa urusan pendidikan anak-anak adalah urusan ibu.
2.5 Sekilas tentang biografi pengarang
Joyce Lebra menghabiskan masa kecilnya di Honolulu dan menerima dia BAand MA dalam Studi Asia dari Universitas Minnesota. Dia menerima Ph.D.in .Japanese Sejarah dari
Harvard Radcliffe.
Dia adalah wanita pertama Ph.D. Sejarah Jepang di AS Dia tinggal di Jepang total sepuluh tahun dan tiga setengah di India melakukan penelitian tentang sejarah Jepang dan
India. Dia adalah Profesor Sejarah Jepang dan India Sejarah di University of Colorado hingga pensiun.
Universitas Sumatera Utara
Dia menerima banyak penghargaan, termasuk Doctor Kehormatan gelar Humane Letters dari Universitas Minnesota pada tahun 1996, dua tahun pada persekutuan Fulbright di
Jepang dan satu setengah tahun di beasiswa Fulbright di India. Beasiswa lainnya termasuk persekutuan Japan Foundation, sebuah National Endowment for the Humanities persekutuan,
salah satu dari American Association of Women Universitas, salah satu dari Australian National University, dan lain-lain. Dia dicatat dalam Siapa Siapa di Amerika, Siapa yang dari
Amerika Women, dan Siapa Siapa dalam Pendidikan Amerika. Dia telah mengajar secara luas di University of Hawaii, Oxford University, London School of Economics, Universitas
Tokyo, Waseda University, Nagoya University, Hong Kong University, Institut Studi Asia Tenggara di Singapura, Biro Riset Netaji di Calcutta, Melbourne dan Monash Universitas,
Macquarie University, Sydney University, Brisbane University, dan Australian National University di Canberra. Dia menyampaikan Kuliah Harmon Memorial di Akademi Angkatan
Udara AS pada tahun 1991.
Profesor Lebra telah menulis dua belas buku, termasuk dua novel sejarah, durgas pedang dan gula dan asap. Dia memimpin tiga tim penelitian untuk Asia untuk penelitian
peran perempuan dalam angkatan kerja, yang masing-masing menghasilkan sebuah buku: wanita dalam mengubah jepang, cina perempuan di asia tenggara, dan wanita dan bekerja di
india. Buku-bukunya yang lain meliputi: jungle alliance; jepang dan indian tentara nasional, angkatan jepang-terlatih di asia tenggara, Okuma Shigenobu; Negarawan meiji japan, the rani
Jhansi; studi di kepahlawanan perempuan di india, dan membentuk Hawaii; the suara perempuan. Dia juga diedit: jepang Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya.Dia
memiliki bab-bab yang ditulis dalam tiga buku dan beberapa artikel lima puluh dalam jurnal ilmiah.
Universitas Sumatera Utara
Profesor Lebra juga telah menciptakan banyak kolase di atas kertas dengan Jepang tua. Dalam waktu luangnya, ia mengambil pelajaran kecapi, berhasil dan snorkel di Pasifik.
BAB III ANALISIS FEMINISME TOKOH RIE DALAM NOVEL “THE SCENT OF SAKE”
3.1 Sinopsis Cerita N