Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern wajib menyediakan tempat

186 f. Jarak minimum pendirian pusat perbelanjaan dan toko modern kecuali minimarket dari pusat perbelanjaan dan toko modern yang sudah ada minimal 1000 M g. Khusus minimarket jarak minimal 500 M dari minimarket yang sudah ada, dan minimal 250 M jarak dari pasar tradisional h. Jarak minimum pendirian pusat perbelanjaan dan toko modern kecuali minimarket terhadap persimpangan jalan traffic light minimal 250 M E.3.3. Batasan Luas Lantai Penjualan Toko Modern 180 a. Minimarket 400 m 2 b. Supermarket 400 – 5.000 m 2 c. Hipermarket dan perkulakan 5.000 m 2 d. Department Store 400 m 2 E.3.4. Kemitraan dan Pemasokan Barang 181

1. Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern wajib menyediakan tempat

usaha untuk UMKM dengan harga jual atau biaya sewa sesuai dengan kemampuan UMKM atau yang dapat dimanfaatkan UMKM melalui kerjasama. 2. Kerjasama pemasaran sebagaimana dimaksud dapat dilakukan dalam bentuk a. memasarkan barang produksi UMKM yang dikemas atau dikemas ulang dengan merk pemilik barang, Toko Modern atau merk lain 180 Ibid. Pasal 3 ayat 3. 181 Ibid. Pasal 8 sampai pasal 17. Universitas Sumatera Utara 187 yang disepakati dalam rangka meningkatkan nilai jual barang; atau b. memasarkan produk hasil UMKM melalui etalase atau outlet dari Toko Modern 3. Kerjasama usaha dalam bentuk penerimaan pasoan barang dari Pemasok kepada Toko Modern dilaksanakan dalam prinsip saling menguntungkan , jelas, wajar, berkeadilan, dan transparan 4. Toko Modern mengutamakan pasokan barang hasil produksi UMKM nasional dalam negeri selama barang tersebut memenuhi persyaratan atau standar yang ditetapkan Toko Modern 5. Pemasok barang yang termasuk dalam kriteria Usaha Mikro, Usaha Kecil dibebaskan dari pengenaan biaya administrasi pendaftaran barang listing fee 6. Jam kerja Hypermarket, Departemen Store, Supermarket, Toko Serba Ada dan Swalayanadalah sebai berikut : a. untuk hari Senin sampai dengan hari Jumat, selambat-lambatnya pukul 10.00 sampai dengan pukul 22.00 waktu setempat b. untuk hari Sabtu dan hari Minggu, selambat-lambatnya pukul 10.00 sampai dengan pukul 23.00 waktu setempat c. untuk hari besar keagamaan, libur nasional atau hari tertentu lainnya dapat menetapkan jam kerja melampaui pukul 22.00 waktu setempat atas persetujuan Walikota dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Medan Universitas Sumatera Utara 188 E.3.5. Perizinan 182 1. Pelaku usaha yang akan melakukan kegiatan usaha di bidang Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern wajib memiliki : a. IUP2T, untuk Pasar Tradisional b. IUPP, untuk Pertokoan, Mall, Plaza, dan Pusat Perdagangan c. IUTM, untuk Minimarket, Supermarket, Toko Serba Ada, Swalayan, Departemen Store, dan Hipermarket danatau Perkulakan 2. IUTM, untuk Minimarket diutamakan bagi pelaku Usaha Kecil dan Usaha Menegah Setempat 3. Ijin Usaha – sebagaimana dimaksud diterbitkan oleh Walikota dan BPPT kota Medan E.3.6. Larangan 183 Setiap orang dan Badan Hukum dilarang mendirikan bangunan : a. Pasar Tradisional, kurang dari 200 M dari rumah ibadah . lembaga pendidikan dan perkantoran pemerintah b. Toko Modern : - Minimarket kurang dari 100 M dari rumah ibadah, lembaga pendidikan, dan perkantoran pemerintah - Supermarket, Departemen Store, dan Hypermarket, GrosirPerkulakan kurang dari 200 M dari rumah ibadah, lembaga pendidikan, dan perkantoran pemerintah 182 Ibid. Pasal 18. 183 Ibid. Pasal 23. Universitas Sumatera Utara 189 c. Pusat Perbelanjaan kurang dari 500 M dari rumah ibadah, lembaga pendidikan dan perkantoran pemerintah E.3.7. Pembinaan dan Pengawasan 184 1. Pemerintah Kota berkewajiban melakukan pembinaan dan pengawasan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern. 2. Pengelola wajib memberikan data dan informasi sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku E.3.8. Sanksi Administratif 185 1. Walikota menerapkan sanksi administratif kepada penanggung jawab usaha danatau kegiatan jika dalam pembinaan dan pengawasan ditemukan pelanggaran. 2. Sanksi administratif terdiri atas : a. teguran tertulis b. pembekuan ijin usaha; dan c. pencabutan ijin usaha E.3.9 . Ketentuan Peralihan 186 Berikut merupakan ketentuan peralihan peraturan perpasaran : 1. Izin usaha sebelum berlakunya Perwal dipersamakan; 2. Sedang dalam proses pembangunanselesai dibangun dianggap telah memenuhi persyaratan lokasi dan dapat diberikan izin usaha sesuai perwal ini; 184 Ibid. Pasal 24 sampai pasal 26. 185 Ibid. Pasal 27. 186 Ibid. Pasal 28. Universitas Sumatera Utara 190 3. Telah memiliki izin lokasi dan belum dibangun sebelum berlakunya Perwal wajib menyesuaikan dengan Perwal; 4. Telah berdiri, beroperasi, dan belum melaksanakan program kemitraan wajib melaksanakan paling lambat 2 tahun sejak berlakunya Perwal; 5. Perjanjian kerjasama yang sudah ada tetap berlaku sampai berakhirnya perjanjian dimaksud E.3.10. Pokok-Pokok Perubahan Pertama dalam Perwal No 23 Tahun 2012 1. Ketentuan Pasal 23 tentang Larangan, diubah menjadi Kewajiban dan Larangan bahwa pelaku usaha wajib menyampaikan laporan berupa: a. Jumlah gerai atau outlet usaha yang dimiliki b.Omset penjualan seluruh gerai c. Jumlah UMKM yang bermitra dan Pola kemitraannya; dan d. Jumlah tenaga kerja yang terserap. 2. Pasal 23 terbagi menjadi 3 pasal anakan yakni Pasal 23 A, Pasal 23 B, dan Pasal 23 C yang isinya sebagai berikut :  Pasal 23 A : Penyelenggara usaha Toko Modern dan Pusat Perbelanjaan mempunyai kewajiban : a. menjalin kemitraan dengan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi untuk penyelenggaraan usaha skala besar, menegah dan kecil. Universitas Sumatera Utara 191 b. menaati ketentuan sebagaimana ditetapkan dalam ijin penyelenggaraan usaha dan peraturan yang berlaku khususnya mengenai perpajakan, retribusi serta larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat c. meningkatkan mutu pelayanan dan menjamin kenyamanan konsumen d. menjaga kemanan dan ketertiban tempat usaha e. memelihara kebersihan, keindahan lokasi dan kelestarian lingkungan tempat usaha f. mencegah setiap orang yang melakukan kegiatan perjudian dan perbuatan lain yang melanggar kesusilaan serta ketertiban umum di tempat usahanya g. mencegah penggunaan tempat usaha untuk kegiatan peredaran pemakaian minuman keras, obat terlarang, serta barang terlarang lainnya h. menyediakan sarana kesehatan , sarana persampahan dan drainase, kamar mandi dan toilet serta fasilitas ibadah bagi karyawan dan konsumen i. memberikan kesempatan kepada karyawan dan konsumen untuk melaksanakan ibadah j. menaati perjanjian serta menjamin keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan karyawan Universitas Sumatera Utara 192 k. menyediakan alat pemadam kebakaran yang siap pakai dan mencegah kemungkinan terjadinya bahaya kebakaran di tempat usaha l. menerbitkan dan mencantumkan daftar harga yang ditulis dalam rupiah m. menyediakan tempat untuk pos ukur ulang dan pengaduan konsumen ; dan n. memberikan data danatau informasi penjualan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan  Pasal 23 B : a. Penyelenggara dan atau pelaku usaha Toko Modern dan Pusat Perbelanjaan wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan b. Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang dimaksud wajib berkoordinasi dengan Dinas c. Bentuk kooordinasi sebagaimana dimaksud berupa perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan penggunaan dana Tanggung Jawab Sosial Perusahaan  Pasal 23 C : menyangkut tentang Larangan terhadap : a. Setiap penyelenggara dan atau pelaku usaha Pasar Tradisional, Toko Modern dan Pusat Perbelanjaan dilarang :  Melakukan penguasaan atas produksi danatau pemasaran barang yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli danatau persaingan usaha tidak sehat Universitas Sumatera Utara 193  Menimbun danatau menyimpan bahan kebutuhan pokok, barang yang sifatjenisnya membahayakan kesehatan, dan ketertiban.  Menjual barang yang sudah rusakkadaluwarsa, minuman beralkohol dengan kadar lebih dari 5 persen.  Memakai tenaga kerja di bawah umur danatau tenaga kerja asing tanpa ijin sesuai peraturan yang berlaku  Mengubah atau menambah sarana danatau luas tempat usaha tanpa ijin tertulis dari Walikota  Untuk minimarket dan swalayan dilarang memperdagangkan barang kebituhan seperti : produk sandang kecuali pakaian dalam, pakaian bayi, sapu tangan dan kaos kaki ; dan sayur mayur, daging, ikan dan hasil laut segar  Mendirikan Pasar Tradisional kurang dari 500 M dari rumah ibadah , lembaga pendidikan dan Perkantoran Pemerintahan  Mendirikan Toko Modern : - Minimarket kurang dari 100 M dari rumah ibadah, lembaga pendidikan dan perkantoran pemerintahan - Supermarket, Departemen Store, hipermarket , grosirperkulakan kurang dari 500 M dari rumah ibadah, lembaga pendidikan dan perkantoran pemerintahan Universitas Sumatera Utara 194  Mendirikan Pusat Perbalanjaan kurang 500 M dari rumah ibadah, lembaga pendidikan dan perkantoran pemerintahan 3. Pasal 26 dihapus, yaitu mengenai kewajiban pengelola pasar untuk memberikan data dan informasi sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku. E.3.11. Pokok- Pokok dalam Perubahan Kedua dalam Perwal No 47 Tahun 2012 Hal-hal yang diperbaharui di dalam perwal ini adalah : 1. Ketentuan Pasal 5 ayat 4 dan ayat 6 dihapus yaitu mengenai : - Ayat 4 : Analisa kondisi sosial ekonomi wajib mendapatkan persetujuan danatau rekomendasi dari Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD yang membidangi perdagangan - Ayat 6 :Analisa kondisi sosial ekonomi yang telah mendapat pengesahanrekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat 4 dijadikan dasar pertimbangan untuk memberikan ijin. 2. Ketentuan Pasal 7 ayat 2 diubah : Ketentuan sebelumnya : Jarak minimum pendirian Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern kecuali minimarket dari Pusat PerbelanjaanToko Modern yang sudah ada minimal 1000 M Diubah menjadi : Memperhatikan jarak antara pendirian Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern dengan Pasar Tradisional yang telah ada sebelumnya Universitas Sumatera Utara 195 3. Ketentuan pasal 7 ayat 3 dan ayat 4 dihapus, yaitu mengenai : - Ayat 3 : Khusus minimarket jarak minimal 500 M dari minimarket yang sudah ada, dan minimal berjarak 250 M dari pasar tardisional - Ayat 4 : Jarak minimum pendirian Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern kecuali minimarket terhadap persimpangan jalan traffic light paling kurang pada jarak 250 M 4. Ketentuan Pasal 21 ayat 3, ayat 4, ayat 5, ayat 6, dan ayat 7 dihapus, yaitu mengenai : - Ayat 3 : BPPT kota Medan meneliti kelengkapan persyaratan administrasi permohonan ijin paling lambat lima hari kerja terhitung dari tanggal surat diterima, wajib disampaikan kepada Tim untuk diverifikasi - Ayat 4 : Tim menyampaikan surat permohonan ijin yang telah diverifikasi kepada Walikota paling lambat lima hari kerja terhitung dari tanggal surat diterima untuk diproses - Ayat 5 : Tim sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 akan diatur lebih lanjut dalam keputusan Walikota - Ayat 6 : Hasil verifikasi Tim yang disampaikan kepada Walikota paling lambat lima hari kerja terhitung dari tanggal surat diterima sudah disampaikan kepada BPPT Kota Medan untuk proses selanjutnya - Ayat 7 : Apabila hasil verifikasi Tim sebagaimana dimaksud pada ayat 6 disetujui atau ditolak , maka surat permohonan diteruskan kepada BPPT Kota Medan untuk diproses sesuai dengan Standar Operasional SOP yang telah ditentukan Universitas Sumatera Utara 196 5. Ketentuan Pasal 23 tentang larangan peraturan jarak minimal pendirian Pasar Tradisional, Toko Modern, dan Pusat Perbelanjaan dari rumah ibadah , lembaga pendidikan dan perkantoran pemerintahan dihapus. Universitas Sumatera Utara 197 BAB III ANALISIS PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP KEBIJAKAN EKONOMI POLITIK KOTA MEDAN

A. Kondisi Ritel di Kota Medan Setelah Perubahan Perwal No 20 Tahun 2011